11

1.7K 128 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak jangan jadi pembaca gelap karena menikmati tidak serumit mikir.

Dont plagiat, jangan lupa vote komen dan share ya guyss bantu ramaikan lapak aku😉

Update sesuka hati, kalau otak lancar langsung update..

Vote kalian sangat membantu membangkitkan semangatku..💪😆


Happy readings guyss...














"Maafkan aku karena selalu merepotkanmu"

"Jangan merasa begitu, aku senang membantumu"

"Jaga dia jangan sampai mereka tahu dia anakku"

"Tenang saja, dia aman bersamaku."

"Aku percaya padamu"

***

Prilly menyusuri jalanan yang sangat ramai karena pagi ini adalah hari senin banyak sekali orang yang akan bekerja, bersekolah dan lain-lain.

Brukk

Tak sengaja dia menabrak seorang Ibu yang sepertinya akan kepasar

"Maafkan saya bu, saya tidak sengaja" ucap Prilly merasa tidak enak hati

"Tidak apa nak." Ibu itu mendongak menatap Prilly yang terkejut

"Ibu" lirih Prilly

Orang didepannya ini mirip sekali dengan Rose hanya saja terdapat luka bakar di pipi kirinya

"Ibu?" Ulang ibu itu?

"Mm, maksud saya waja ibu mirip sekali dengan ibu saya yang sudah meninggal" Sahut Prilly

"Oh, namaku Linda" Prilly semakin terkejut mendengar namanya pasalnya Linda adalah nama ibu kandungnya yang telah lama tiada

"Aku Prilly"

"Prilly? Nama yang sangat bagus" pujinya

"Ibu akan kemana biar ku antar"

Linda memberitahukan alamat rumahnya dan Prilly segera mengantarkan Linda kerumahnya

Prilly memandangi perumahan elit didepannya dia hanya tidak menyangka jika Linda tinggal diperumahan yang sangat elit

Linda membawa Prilly masuk kedalam rumahnya dan membuatkannya minuman serta camilan

"Ibu tinggal sendiri disini?" Tanya Prilly

"Tidak. Ibu bersama putra ibu tinggal disini" Prilly hanya mengangguk saja

Terdengar suara mesin mobil yang masuk pekarangan rumah dan tak lama suara mesin mobil itu berhenti

"Pasti putraku pulang"

Pulang? Prilly melirik jam ditangannya, ini baru pukul sembilan dan putra Linda baru pulang?

"Pagi Bu" sapa putranya ramah, Prilly seperti mengenal suara itu

"Zeyn" panggil Prilly saat menyadari jika putra Linda adalah Zeyn

"Kau, sedang apa kau disini" Zeyn tersenyum dan duduk disamping Prilly

"Aku tadi tidak sengaja bertemu ibumu dan mengantarnya pulang ternyata Ibu Linda itu Ibumu"

"Ya begitulah ngomong-ngomong bagaimana kabarmu?" Prilly terkekeh

"Kita baru bertemu kemarin dan keadaanku masih sama"

'Dua daun dari pohon yang sama'

Entah mengapa berbicara dengan Zeyn membuatnya merasa nyaman perasaan itu datang begitu saja hingga Prilly melupakan waktu dan sekarang sudah sore

"Ya ampun aku sampai tidak sadar kalau sudah sore"

"Ya padahal aku pikir kita baru bicara beberapa jam saja"

"Aku rasa aku senang mengobrol denganmu"

"Kalau begitu datanglah lagi kemari"

"Pasti itu pasti, karena selain ingin bertemu denganmu aku juga ingin bertemu dengan Ibumu karena dia mirip sekali dengan Ibuku"

"Oh ya? Kalau begitu sudah pasti kau akan sering main kerumahku" keduanya tertawa

'Sebentar lagi'

"Aku pamit ya Zeyn takut suamiku akan mencariku" Zeyn mengangguk

Prilly menaiki taxi online pesanannya dan pergi meninggalkan kediaman Zeyn, dalam perjalanan Prilly terus saja memikirkan Ibunya Zeyn entah kenapa dia merasa begitu dekat dengan Linda seperti dia dekat pada Rose apa karena mereka berdua sangat mirip? Entahlah Prilly juga tidak tahu tapi setidaknya sekarang dia sudah menemukan tempat untuk bersandar.

Taxi online yang Prilly naiki berhenti didepan gerbang Ali, Prilly segera turun dan menekan bell disamping gerbang tak lama gerbang itu terbuka

Semua penjaga rumah Ali menunduk hormat saat Prilly melewatinya satu persatu, tidak ada yang Prilly percaya disini termasuk Sonya bukan tidak mungkin gadis itu adalah mata-mata Ali untuk mengikuti setiap kegiatan yang dia lakukan diluar sana, maka dari itu dia sedikit menjaga jarak dari gadis itu.

"Prilly" Prilly menoleh mendapati Sonya yang tengah duduk menonton televisi, Prilly menghampirinya dan duduk disamping gadis itu.

"Kau darimana saja? Aku lihat akhir-akhir ini kau sering keluar rumah tanpa mengajakku" Prilly menatap Sonya benar dugaannya gadis ini pasti akan melaporkan segala kegiatannya kepada Ali

"Aku hanya berkeliling menikmati suasana kota, apa tidak boleh?"

"Bukan tidak boleh tapi setidaknya ajak aku, aku bosan sendirian dirumah"

"Memangnya Gery dan Ali kemana?"

"Ali aku tidak tahu dia pergi pagi buta sedangkan Gery dia mengurus pekerjaan Ali yang tertunda"

Kemana Ali pergi sepagi itu? Pikir Prilly sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya untuk apa dia peduli kepada Ali?

"Prilly kau tahu, Ali mengizinkanku menikah dengan Gery"

"Apa?" Sentak Prilly kaget, seorang Alianka Alaskan bisa dengan mudah melepaskan Sonya? Apalagi itu untuk sahabatnya tapi setelah dipikirkan mungkin Ali sedang berbaik hati.

"Awalnya aku juga tidak mengira tapi belakang aku lihat Ali mulai berubah"

"Berubah apa maksudmu?"

"Ali yang dulu itu pasti akan selalu marah-marah dan memukul semua pengawal yang hanya melakukan kesalahan kecil saja tapi sekarang semenjak dia bersamamu dia sudah banyak berubah aku rasa itu karenamu"

"Itu tidak mungkin"

"Mungkin saja jika Ali telah jatuh hati padamu"

Benarkah seorang Ali bisa mencintai seorang wanita? Jika itu benar Prilly akan memanfaatkan itu

Jika memang benar Ali telah jatuh Cinta kepadanya Prilly hanya tinggal membuat Ali semakin jatuh cinta padanya dan setelah itu Prilly akan meninggalkannya begitu saja dengan perasaan yang sudah terluka, bukankah luka perasaan akan lebih lama menyembuhkannya?

"Dimana Ali sekarang?"

"Aku tidak tahu dia belum pulang"

Prilly meninggalkan Sonya sendirian dia masih memikirkan perkataan Sonya, memang benar Ali sudah tidak pernah kasar lagi padanya hanya sedikit cuek apa itu menandakan kalau Ali memang memiliki perasaan padanya tapi takut jika Prilly akan menyadarinya? Ah sudahlah tapi jika benar maka Ali telah membukakan jalan bagi Prilly untuk terlepas dari genggaman Ali, jalan yang kedepannya akan membuat dia menyesal atau kebahagiaan.




.

AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang