Ali memasuki rumah dengan sangat marah, dia mencari keberadaan Sonya. Ini harus di pertanyakan.
Kemana kesetiaan Sonya selama ini? Ali tidak percaya jika gadis yang telah dia tolong begitu tega menusuknya dari belakang.
"Ali" panggil seseorang, ini dia yang Ali cari.
"Jelaskan kepadaku apa maksud dari semua ini?" Ali membanting foto-foto Rose bersama Sonya ke wajah gadis itu
Sonya memunguti foto itu dan membulatkan matanya, apa Ali sudah tahu tentangnya?
"Aku bisa menjelaskan semuanya tapi.."
"Tapi apa? Aku ingin kau menjelaskannya sekarang juga."
"Tunggu dulu Li, kau harus sabar dengarkan aku baik-baik."
"Apa yang harus aku dengarkan?"
"Ali, Prilly pergi dari rumah setelah mendapatkan telepone, aku sudah mencegahnya tapi dia tetap pergi." Teriak Sonya frustasi, Ali terdiam.
Tak lama Ali pergi dari rumah, ini pasti salah satu Dari rencana Rose, dia membuatnya pergi dari rumah lalu membawa pergi Prilly darinya.
Seharusnya dia tidak menemui Rose, kenapa dia jadi bodoh seperti ini? Menanyakan hal yang tidak jelas kepada Sonya, siapa tahu Rose sudah merekayasa foto itu bukan? Untuk memancing kemarahannya dan membuatnya hilang akal?
Sekarang Prilly entah ada dimana? Dia khawatir karena kondisi Prilly saat ini.
Dia sudah gagal menjaga keluarganya, Ali membanting stirnya. Kemana dia harus mencari semuanya?.
Kenapa Rose mengincar keluarganya? Apa benar yang dikatakan Rose saat di hotel tadi?
"Jika saja kau tidak ikut campur dalam urusanku dan Linda mungkin keluargamu akan hidup bahagia."
"Memangnya apa yang menyebabkan kau begitu membenci Nyonya Linda?"
"Kau ingin tahu? sungguh?" Ali mengangguk.
Rose menceritakan kisah kelam masalalunya, tidak ada yang dia lewatkan sedikitpun.
"Jadi siapa yang jahat disini? Aku atau Linda yang mengaku menyayangiku padahal kenyataannya dia tidak pernah sedikitpun peduli padaku." Ali terdiam, jadi karena inilah alasan kenapa Rose begitu sangat ingin menghancurkan kebahagiaan keluarga Linda.
"Tapi caramu salah, kau tidak seharusnya melibatkan anak dan cucunya untuk balas dendam kan?"
"Sudah aku bilang, ini semua salahmu. Jika saja waktu itu Linda tidak kau sembunyikan mungkin aku tidak akan menyakiti anak-anaknya apalagi cucunya, kau tahu aku sangat menyayangi mereka."
"Kalau kau sayang kepada mereka, lepaskan mereka."
"Tidak semudah itu, kebahagiaan Linda adalah anak-anaknya maka aku akan menghancurkan Linda lewat anak-anaknya."
"Jangan pernah sakiti mereka, atau kau akan tahu akibatnya."
"Kau yang akan tahu akibatnya melawanku, mencampuri urusanku, pulanglah! Kejutan sedang menantimu."
Jadi yang dimaksud dengan kejutan adalah Prilly yang pergi dari rumahnya?
Sekarang Ali memahami semuanya, Rose dendam terhadap Linda, dan dengan cara ini Rose berpikir akan menyakiti Linda lewat anak-anaknya.
Dering ponsel Ali berbunyi, tertera nama Sonya disana Ali segera mengangkatnya.
"Hallo, Ali cepatlah pergi kerumah Zeyn mereka semua ada disana."
"Darimana kau tahu?"
"Tidak penting darimana aku tahu, selamatkan semuanya aku akan menyusul bersama Gery dan yang lainnya." Sonya mematikan sambungan teleponnya.
Ali memutar arah kendaraannya, ini sudah sangat jauh dari kediaman Zeyn dan mungkin saja Ali sudah keluar dari perbatasan kota karena tidak sadar.
Butuh waktu cukup lama untuk sampai di kediaman Zeyn, semoga saja dia belum terlambat.
Ali melihat arlojinya, sudah hampir pagi dan jalanan akan sedikit ramai dikarenakan hari ini adalah hari kerja.
Dia harus cepat sebelum terjebak di dalam kemacetan, semoga saja Sonya dan yang lainnya segera sampai disana.
.
Prilly membuka pintu rumah Zeyn tampak gelap dan sunyi, Prilly mencari saklar lampu dan menghidupkannya.
Tidak ada siapapun disini, Prilly menyusuri setiap ruangan dengan matanya, sesuai dengan alamat di ponselnya arahnya di rumah ini, di rumah kakaknya.
Tapi dia tidak menemukan apapun, jelas tertera disana jika Zeyn mengirimnya pesan jika dia di sekap disini bersama dengan Ibu dan juga anaknya.
Tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda seseorang disini, dia pergi tanpa pamit kepada orang rumah.
Ah Prilly jadi ingat dia belum mengabari Ali jika dia kemari, Prilly mengetik sesuatu sebelum pesan itu terkirim sebuah suara mengejutkannya.
"Selamat datang Prilly, akan aku tunjukkan dimana keluargamu berada."
.
Ali bergerak gelisah, sebentar lagi dia sampai dia kediaman Zeyn. Beberapa kali dia mencoba menghubungi ponsel istrinya tapi sampai sekarang belum ada pesan atau pun telepone yang di balas Prilly.
Sonya juga sekarang sulit di hubungi, apa sekarang Ali harus percaya lagi kepada Sonya? Ali rasa tidak.
Semua orang di dekatnya menghkianatinya tidak tahu mana lawan mana kawan.
"Sial." Pekik Ali melihat kemacetan panjang di depan sana.
Inilah yang Ali khawatirkan, terjebak dalam kemacetan dan entah kapan ini akan berakhir.
Dia harus segera bertindak cepat, Ali menepikan mobilnya dan keluar darisana.
Mencari kendaraan apa saja asal dia bisa sampai di kediaman Zeyn, tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya.
Terpaksa Ali harus berlari di pagi hari ini untuk sampai di kediaman Zeyn yang sekiranya memakan waktu satu jam bila di tempuh dengan kendaraan.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ali
ActionDia bagaikan Malaikat berhati Iblis, dia tidak akan segan melakukan apapun untuk mendapatkan segala keinginannya. Jangan lupa Follow, Vote, Komen dan Share cerita ini