chapter 3

146 45 4
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Harrys pov

Hari ini aku akan menemui sahabat lamaku dikampusnya dan mengurus surat surat pindahan dari kampus lamaku. Louis bilang, ia sedang bersama sepupu sepupunya dikantin. Sesampai disana aku mendapatinya yang tengah berbincang bincang santai dengan sodaranya, akupun berkenalan dengan mereka satu persatu.

“harry ini illyan adikku, illyan ini harry sahabatku” ujar louis dengan santai, aku terperangah. Benarkah illyan sudah secantik ini sekarang? “aku harry, nice to know you illyan reign tomlinson”, “me too” tukasnya dingin, tak heran louis dan keluarganya memang cenderung dingin dengan orang baru.

Beberapa menit lalu illyan dan sepupu sepupunya meninggalkan kami, kini hanya tersisa aku, louis, zayn dan gigi. “bagaimana kalian?” tanyaku sembari membuka obrolan, “kami baik harry” ujar louis, “bagaimana lou, pacarmu banyak?” tanyaku lagi, “tidak, aku tidak punya pacar, aku tidak tertarik. Aku masih ingin menjaga illyan dan ke empat sepupu. Kehadiran semua melebihi apapun dalam hidupku.” Jelas louis.

“bagaimana kabar gemma, har?” tanya gigi, “dia baik gi, bagaimana keluarga mu?” tanyaku balik, “keluargaku baik baik saja, harr.” Kami semua kembali menyesap kopi yang kami pesan. Mereka mulai memulai percakapan percakapan ringan, tapi sialnya otakku masih terpaku pada illyan.

“har, ayo kita lanjutkan mengobrol dirumahku saja biar lebih santai” ajak louis dan aku hanya mengangguk mengiyakan, “guys, sorry sepertinya aku tidak bisa kalian, aku ada  metting bersama clien baruku, is that cool?” tanya gigi dengan nada terburu buru, “ya its fine, hati hati ya, kabari aku setelah metting” ujar zayn sambil mengecup dahi gigi.

--------------------------------------------------

aku sekarang sedang berada diruang tengah rumah louis, kami menghabiskan waktu untuk bermain video games dan berbincang bincang tentang masa sekolah menengah.
“louis.. zayn, aku pulang” ujar illyan dipintu depan, “woahhh, louis awas aku ingin bermain bersama zayn” rengek mike sambil mengambil alih tempat duduk louis, louis pun hanya mengangguk.

“harry, ingin minum?” tanya luke, “tidak usah luke, terima kasih” jawabku. “kurasa tadi illyan berteriak didepan, tapi tak kunjung masuk kedalam” tanya zayn yang tampak bingung, “ohh, dia sedang mengambil sepatunya dirumahku” jawab ash melegakan.

“nah ini dia, sudah mengambil sepatunya? Sudah makan siang?” tanya louis sambil merangkul illyan ke arah ruang tamu, “sudah lou, by the way toko sangat ramai pengunjung tadi dan stok pun mulai menitipis” jelas illyan yang masih belum menyadari keberadaanku, “syukurlah, besok biar aku yang mengecek toko” jawab zayn santai.

“cal, gantikan aku main sini.. aku lapar” teriak zayn dari arah dapur, “aku saja zayn” ujar illyan. Dia duduk disebelahku, tempat zayn duduk tadi. Sontak aku melirik kearahnya, ia tampak kaget namun tetap duduk disisiku dan mulai memainkan gamenya.

Keadaan rumah louis yang ramai membuatku semakin nyaman disini, aku kesepian dirumah. “harry, jika kau ingin apapun ambil saja sesukamu ok? Anggap rumah sendiri” akupun hanya mengacungkan jempol pada louis.

The Good And The Broken [HARBARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang