chapter 5

132 39 3
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Illyans pov

Hari ini gigi memintaku untuk megantarnya, ia ingin membeli beberapa gaun untuk kencan dengan zayn katanya. Sedangkan para lelaki sedang membereskan rumah harry, rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah kami.
Louis menyuruhku untuk membeli gaun juga, katanya agak aku berubah sedikit. Gaun gaun disini memang terlihat cantik dan elegan.

"illyan, yang navy atau yang hitam?" tanya gigi mengangkat dua gaun panjang, dua duanya tampak cocok untuknya. "dua duanya tampak bagus unutukmu gi, aku bersumpah kau akan cantik memakainya" ujarku.

"kau sama saja dengan zayn, aku jadi bingung cepatlah pilihkan illyan!!" teraik gigi dengan nada mengeluh, "ya sudah, yang navy saja gi.." ujarku seraya mengacungkan dua jempolku.

Sekarang gigi menarikku ke sisi lain dari toko ini. Ia mulai memilih milih gaun yang akan ia beli selanjutnya. "coba yang ini" ujar gigi seraya memberikan gaun hitam itu padaku.
"what?n-" "no no no, cmon illyan" ujarnya seraya mendorongku ke fitting room, akupun keluar dengan rasa tak nyaman, gaun ini membuatku sesak.

"kau cantik, kau tampak sempurna. Oh godd.." puji gigi diiringi seringainya. Dia menarikku ke depan kaca dan diapun membuka ikat rambutku. "oh my god, lihatlah kau tampak sangat cantik aku hampir tak mengenalimu illyan" "berlebihan" ujarku sambil tertawa dan memukul bahu gigi.

"kurasa ini terlalu terbuka, lingkar dadanya terlalu rendah dan sobekan dipinggirnyapun terlalu tinggi, lihatlah ini sampai keatas lututku gi" gerutuku. "tidak illyan, ini bagus kau seperti model percayalah padaku, cepat ganti bajumu kita akan membayar ini" ujar gigi.

Hari ini kami akan makan siang disalah satu restoran dekat sini, sepertinya mereka sudah selesai membantu harry. Aku dan gigipun bergegas pergi kali ini aku yang membawa mobil, gigi terlihat lelah setelah berbelanja tadi.

"bagaimana girls time-nya?" ujar zayn sambil merangkul gigi, "it was good, illyan membeli gaun juga, kau harus percaya padaku dia terlihat sangat cantik zayn" ujar gigi, aku hanya berpura pura tak mendengar apa yang ia katakan.

"by the way kemana ash dan calum?" tanyaku, "mereka ke toko, katanya ada pegawai yang sakit hari ini jadi mereka menggantikannya" ujar louis, akupun hanya mengangguk, harry tampak asik berbincang dengan luke, mereka memiliki banyak kesamaan.

"oh iya lou, zayn. Kapan rencana kalian akan meresmikan zouis record?" tanya harry, "sepertinya 3 bulan lagi, masih banyak yang harus dipersiapkan" jelas louis, harrypun hanya mengangguk.

"bagaimana dengan perusahaanmu harry?" tanya zayn, "perusahaan baik zayn, kami sedang bekerja sama dengan perusahaan lain, sejujurnya ini sangat berat untukku. Tapi kalian tau sendiri ayahku tidak bisa dibantah" jawabnya.

Kurasa mungkin itu alasannya dia dipindahkan kelondon, untuk mengurus salah satu perusahaan ayahnya. Dia hebat, diumurnya yang akan menginjak 23 tahun sudah memimipin sebuah perusahaan.
Tak mungkin jika pria sepertinya tidak mempunya kekasih, sulit dipercaya.

Tampilannya yang seperti badboylah yang membuatku yakin akan itu. Anyway, itu tidak ada korelasinya dengan hidupku, kenapa aku jadi memikirkan itu?

The Good And The Broken [HARBARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang