chapter 6

118 38 4
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Harrys pov

Rumahku dan rumah keluarga louis berdekatan, hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai. Kini kami semua sudah diparkiran kampus, sore ini aku rencananya akan mencari beberapa barang untuk dirumah.

Louis menyuruhku untuk mengajak illyan, tapi aku ragu akan itu. Tapi apa salahnya mencoba?. “hey illyan!” dia berbalik dengan muka datarnya, “ya?” tanyanya, hatiku sudah ragu. “m-maukah kau menemaniku untuk mencari beberapa barang dan kebutuhan dirumah?” tanyaku ragu.

“sure, kebetulan aku hanya ada 2 kelas hari ini, ayo kuantar kekelasmu. Nah kelasku diujung sana dekat lift” jawabnya, syukurlah dia mau. “aku juga hanya 2 kelas hari ini, aku akan menjemputmu dikelas tunggu aku ya!” jawabku dengan nada excited.
Sejujurnya aku malu, aku tampak memalukan.

***

“kau ingin membeli apa?” tanya illyan, “aku ingin membeli sapu, vacum cleaner, tv dan hal hal lainnya” jawabku senormal mungkin, “kau tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga?” tukasnya dingin, “tidak, hanya ada aku dan satpam dirumah, aku lebih memilih membersihkan rumahku sendiri” balasku, ia hanya mengangguk.

Dia tampak cantik dengan band tee dan jeans hitamnya, belum lagi rambut coklatnya yang terurai bebas dan make up tipisnya. “by the way, dari mana kau mendapatkan poster poster band itu, aku tak sengaja pernah melihat isi kamarmu waktu itu, pintunya terbuka” ujarku hati hati.

“oh, aku tidak membelinya. Itu dijual ditoko kami, kau mau? Sehabis ini kita bisa kesana” ujarnya, sepertinya dia sudah terbiasa denganku. “sure!” ujarku excited.

Setelah memilih milih beberapa barang kamipun beristirahat terlebih dahulu disalah satu coffee shop, “kau pesan apa? Biar aku yang pesan” tanyaku, “aku matcha latte saja, terima kasih harry!” ujarnya diiringi senyuman manis, oh god..

“aku sepertinya harus ke supermarket dulu, tadi louis mengirimiku pesan. Kau tunggu disini saja” ujarnya, dengan cepat aku menjawab “no! Ayo ku antar” ia hanya mengangguk mengiyakan.

Kamipun berjalan bersama kesupermarket yang yang hanya berjarak 3 meter, dari tempat kami tadi. “sini, aku saja yang mendorong trolly” ujarku, ia pun hanya tersenyum mengiyakan.

“es krim, sereal, sayuran dan.. apalagi ya?” tanyanya pada dirinya sendiri, “kau beli saja segala keperluan, biar sekalian illyan. Kebutuhan pribadimu juga” ujarku, iya hanya mengangguk. “kau mau beli snack sekalian?” “ya, sekalian juga untukku” balasku.

Setelah kami memilih sayuran, daging, sereal dan beberapa hal hal lainnya kami segera pergi ke kasir. “aku yang bayar” ujarku, “tidak usa-” “no, akukan makan dirumahmu juga, tak apa” ujarku sembari memberi beberapa lembar uang pada kasir itu.

Actually, dia sangat ramah, manis, rendah hati tak seperti yang orang orang dikoridor katakan. “kau ingin makan dulu atau membeli minum lagi?” tanyaku memastikan, “ini minumanku masih ada, tapi jika kau mau ayo” ujarnya sambil menyeruput macha latte.
“how about MCD?” ujarku, “lets get it!” ujar illyan dengan excited.

The Good And The Broken [HARBARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang