chapter 16

83 28 1
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Harrys pov

“hey harry, hari ini luke dan ash akan mengecek toko dulu. Kami ikut denganmu ya” ujar calum sembari menepuk bahuku. Kami sudah selesai kuliah sejak 15 menit lalu, “sure, ayo. Kita beli makanan sekalian” ujarku, kami semua berjalan menuju parkiran, Mereka hanya mengangguk mengiyakan.

“10 cheese burger, 12 piece chicken wings, 5 kentang goreng berukuran besar, dan 15 botol air mineral” ujar kasir menyebut ulang pesananku, "ada pesanan yang tertinggal tidak?" Tanyaku pada mereka, mereka hanya menggeleng. “ya” balasku, akupun dengan sigap memberikan kartu kredit milikku.

“sore ini ada siapa dirumah sakit?” tanya mike, kami sedang menunggu pesanan sembari meminum kopi, “zayn, louis dan gigi. Tapi sepertinya mereka akan menginap” kamipun hanya mengangguk mendengar balasan calum.

***

“hai..” sapa kami berbarengan, “kami membawa makanan untuk kalian, ini” ujarku sembari menaruh beberapa kantong makanan dimeja. “hari ini biar aku dan zayn saja yang menginap, tapi jika kalian mau ikut juga boleh” ujar louis sembari membuka botol air mineral.

“aku ikut” ujarku. “sepertinya, aku, mike dan calum tidak dulu. Kami ada tugas, tak apakan illyan?” ujar mereka sembari membelai rambut illyan, illyanpun hanya mengangguk mengiyakan.

“bagaimana keadaanmu hari ini?” tanyaku sembari menarik kursi disebelah ranjang illyan, “aku baik, kau?”, “aku baik juga”. Iapun tersenyum setelah itu, wajahnya tetap terlihat cantik walaupun dengan warna kulit pucatnya.

“so.. guys wanna explain?” ujar illyan, membuat kami semua diam. Tidak ada yang berani berbicara, kami hanya saling memandang satu sama lain.

“ya, kau bertanya, kami akan jawab” ujar louis dengan nada serius, semua menghela nafas mereka dengan berat. Wajah mereka seperti tengah berpikir dengan keras.

“apakah isi amplop itu benar? Dad?” tanya illyan dengan tenang, wajah mereka sudah menegang. Terlebih zayn, louis dan ash. “ya, itu benar adanya" ujar zayn.
“siapa itu KJ?” lanjut illyan, “kami masih belum tau, kali ini kami jujur” balas ash.

“kenapa kalian merahasiakan ini dariku?” lanjut illyan dengan mata yang kian memerah.
“karena kami tidak ingin membuatmu terbebani. Kami tau kau menyayangi dad, kami takut kau membencinya. Kami ingin membiarmu tau hal ini dari mulut dad sendiri illyan.. maafkan kami..” ujar louis dengan suara yang mulai terdengar pecah.

Illyanpun tak dapat menahan tangisnya, aku masih duduk disamping illyan. Sedangkan yang lain duduk disofa yang disediakan rumah sakit. Illyan mencengkram tanganku dengan kuat, beberapa tetes air matapun lolos dari manik birunya.

Dikedua tangannya masih terdapat perban dan infusan, dengan hati hati aku mengelus tangannya pelan. Her hearts broken, her soul lost in the darkness, her tears cant stop falling.

Kini zayn dan louis hanya menunduk menahan tangisan dengan rahang yang mengeras dan tangan yang mengepal kuat. Dengan sigap gigi memeluk zayn dengan upaya membuatnya tenang.

“illyan, maafkan aku..” ujar louis sembari mendekati illyan dan merentangkan kedua tangannya. Illyan pun melepaskan tangannya yang berkaitan dengan tangaku, dengan sigap iapun menghambur kepelukkan kakaknya.

“terima kasih sudah berupaya menjagaku dari segala hal” ujar illyan dengan suara seraknya. “HUGGING TIMEE!!!!!!” ujar mike sembari memeluk illyan dan louis, disusul dengan yang lain. Mike memang pintar mencairkan suasana, kamipun tertawa setelahnya.

“no more secret guys, promise?” ujar illyan seraya menyeka sisa air mata dipipinya, “promise” ujar kami berbarengan.

The Good And The Broken [HARBARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang