chapter 11

89 30 0
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Authors pov

Setelah makan malam selesai harry bergegas pulang, ashton dan zayn pergi mengecek toko, sedangkan luke, mike dan calum mereka akan mengerjakan tugasnya bersama dirumah calum, sedangkan louis sedang mengobrol dengan ed dan kawan kawannya. Rumah terasa sepi kali ini.

“lou, aku tidur duluan ya, guys aku tidur duluan ya, selamat dan semangat bekerja” ujar illyan dengan ramah, “terima kasih nona illyan, have a nice dream” balas ed dengan ramah, “ya tidurlah, jangan lupa kunci jendela kamarmu”, “iya louis, kau jangan tidur terlalu malam ya..” ujar illyan sembari melangkah masuk.

Sesampai dikamar, illyan teringat dengan amplop tadi. Ia pun membuka amplop tersebut, hatinya cemas nan gelisah, “kuharap ini hanya ejekan biasa” bisiknya. Illyan membaca surat itu dengan teliti, “tidak mungkin..” illyan tak kuasa menahan tangisnya. Ide buruk pun muncul illyan mulai menyalakan rokoknya dan ia pun meminum beberapa teguk vodka yang sudah ia sediakan.

Sejak 3 jam lalu illyan menghabiskan tiga botol vodka, satu bungkus rokok dan berkaleng kaleng bir. Merasa amarahnya belum tercurahkan dengan puas, illyanpun tak henti hentinya memukuli tembok dengan tangan kosong. Suara suara lemparan barang, tangisan dan hantamanpun mulai menggema diseluruh kamar illyan.

Tangan yang berlumuran darah, tembok yang mulai rapuh, tangisan yang tak kunjung henti menjadi bukti betapa hancurnya illyan hari ini. Ia pikir sakit pada anggota badan lebih baik dibanding sakit hati, dengan menyakiti anggota badannya illyan dapat melupakan sakit hatinya dan mulai mengalihkan perhatiannya pada luka yang ia dapat.

darah dihidungnya pun mengalir sangat deras, ia kewalahan. Tak lama kemudian yang illyan rasakan hanya rasa sakit yang luar biasa dan pandangan yang mulai menghitam. Illyanpun pingsan.

Louis hanya menempelkan telinganya pada kamar illyan untuk memastikan adiknya itu sudah terlelap tidur, “ohh, ia sudah tidur” pikirnya. Iapun mulai merebahkan diri pada tempat tidur miliknya, kamar louis dan kamar illyan yang saling berhadapan.

***

Seperti biasa, mereka sudah berkumpul dirumah louis pagi ini, tak terkecuali harry. “kalian sarapan sereal saja ya hari ini, illyan belum bangun ia tak akan sempat memasak sarapan” ujar louis seraya meraih mangkok, mereka semuapun makan denngan tenang.

“guys.. kurasa ada yang salah dengan illyan, aku akan mengeceknya” ujar zayn membuka pembicaraan, mereka semuapun hanya mengangguk. “illyan, rise and shineeee” teraik zayn dari balik pintu, ia merasa aneh dengan ini semua, tak biasanya illyan susah dibangunkan.

Dengan penasarn ia pun membuka pintu illyan, “oh tidak dikunci ternyata”, zayn pun mulai melangkah masuk ke dalam kamar illyan, “OH SHIT, GUYSS” teriak zayn, sontak louis dan yang lainpun berlari menghampiri kamar illyan, zayn hanya menutup mulutnya ia tak kuasa melihat semuanya.

“SHITTTT!!!!” teriak mereka semua, semua orang terkejut atas apa yang mereka lihat, tak terkecuali harry, ia berusaha mencerna apa yang ia lihat beribu ribu pertanyaan hadir dalam benaknya, mereka semua masih membeku.

Dengan sontak luke pun berlari mendekati tempat illyan berbaring, ia terbaring diatas karpetnya. “guys, dia masih hidup ayo” ujar luke sembari berusaha mengangkat tubuh illyan keatas kasur, “zayn, telpon pihak kampus, kami semua cuti satu minggu. Louis, kau duduk dulu, tenangkan dirimu. Ash, telpon dokter. Cal, mike tolong ambilkan handuk kecil dan air hangat untuk membersihkan darah” mereka pun melaksanakan tugas yang diperintahkan luke.

“harry, boleh tolong bantu aku membersihkan botol botol ini?” pinta luke dengan sopan, “ya sure, oh ya zayn aku juga cuti saja” balas harry, zayn pun hanya mengiyakan. Harrypun dengan sigap membereskan barang yang berjatuhan, termasuk amplop merah dan isinya, ia menutupnya dengan rapat dan menaruhnya diatas meja.

“louis, zayn, minum..” tawar mike, merekapun menerima gelas berisi air yang diberikan mike. Louis mengusap rambut illyan tanpa henti, zayn dan calum membersihkan darah dihidung dan ditangan illyan.

“whats wrong with you illyan, i thought we were going strong..” lirih louis.

The Good And The Broken [HARBARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang