Jangan lupa vomments!♡
Harrys pov
Hari ini mum akan pergi kemiami menemani gemma, kakakku itu ingin ditemani katanya. Setelah aku mengantar mum, aku kembali kekantor untuk menyelsaikan beberapa tugasku. Illyan dan louis jauh lebih membaik dari sebelumnya, akhir akhir ini juga ia sering menemaniku makan siang dikantor.
Tapi hari ini, ia berkuliah hingga sore bersama ketiga saudaranya. Aku makan siang ditemani jordan, sekertarisku, kami banyak bercerita tentang kehidupan pribadi kami. Ia banyak bercerita tentang keluarga kecilnya, ia menikah diumur 24. Ia juga sangat tertarik dengan ceritaku semasa kecil, ia anak tunggal jadi tak merasakan bertengkar dengan saudara.
Akhir akhir ini aku dan jordan selalu pulang larut, paling cepat kami pulang jam 7 malam. “aku pulang duluan ya, salam pada istri dan anak menggemaskanmu” ujarku sembari menepuk bahu jordan pelan, “ya, akanku sampaikan. Hati hati dijalan mr.styles!” balasnya sembari tersenyum.
Diperjalanan pulang ponselku dibanjiri dengan pesan dan telpon, aku sangat lelah untuk sekedar mengangkat telpon. Aku terlonjak kaget ketika mengetahui si penelpon itu louis, zayn dan saudara saudaramnya, dengan sigap aku menepi untuk mengangkat telpon.
“ya louis? Maaf aku sedang dijalan” ujarku, ia tampak mengatur nafas disebrang sana aku mengecek nama penelpon sekali lagi, benar ini louis. Disana terdengar teriakan dan tangisan histeris, aku mulai panik.
“louis, ada apa?” tanyaku mulai cemas, “i-illyan harry, i-illyan..” lirihnya, “ada apa hey, tenang louis ada apa?” tanyaku dengan nada yang sedikit kesal nan cemas, “aku tak sanggup menceritakannya, kemarilah..” dengan buru buru aku mengendarai mobilku ke kediaman keluarga tomlinson.
Disana nampak seluruh orang berkumpul sembari menangis tersedu sedu, johannah pingsan ia ditidurkan disofa ruang tamu. Luke, ash, calum dan mike tampak marah dan sedih mereka menghantam tembok berkali kali dengan tangan kosong, sedangkan sedang memeluk tubuh yang terisak dengan erat.
Perlahan aku mendekati mereka, “louis, ada apa ? dimana illyan?!” tanyaku hampir berteriak, tak ada seorangpun yang menjawab pertanyaanku. Akupun mulai geram. “kamar illyan..” ujar gigi sembari terisak.
Aku berlari menuju kamarnya, pintunya tertutup rapat. Aku membuka pintunya perlahan, kamarnya nampak seperti kapal pecah dengan barang yang berhamburan, botol alkohol, bungkus rokok dan banyak lagi.
Aku melemas ketika melihat tubuh illyan yang melayang diatas ranjangnya, disamping ranjangnya tergeletak sebuah kursi. Lehernya menggantung pada tali yang menempel pada langit langit kamarnya, wajahnya memucat, bibirnya membiru dan tubuhnya tampak kaku.
“illyan, hey bangun sayang..” ujarku sembari mengenggam tangan mungil dan dingin milik illyan, sebari berharap keajaiban muncul. Aku tak kuasa menahan tangisku, aku membanting kursi yang terletak tepat disampingku.
Luke dan calum menghampiriku dengan tergesa gesa, mereka menahan tangaku yang meronta. “harry!” teriak luke sembari mencengkram tanganku, “apa?!” balasku tak kalah keras, mereka memelukku dengan erat dan membiarkanku mencengkram punggung mereka.
“lepas luke!” aku berteriak tepat ditelingnya, luke mulai melepaskan pelukkannya. Calum mencengkram erat kedua bahuku, ia berujar “cukup harry, cukup!” ia berteriak dihadapanku. Mereka mulai terisak, begitu juga denganku.
“kembalilah padaku illyan..” lirihku sembari terduduk disamping ranjang illyan, calum tampak terisak disebelahku. Kami bertiga duduk sembari terisak dan mengucapkan sumpah serapah.
“kupikir kami berhasil membuatmu merasa lebih baik dan lebih hidup illyan..” luke mendongak sembari berujar dengan isakkannya yang kian keras, sesekali ia menarik rambutnya kebelakang dengan kasar.
Aku lengah, aku membiarkannya berpura pura bahagia dihadapan kami. Aku bahkan tak tahu tentang keadaanya yang memburuk, aku berhasil membuat kekasihku mengakhiri kehidupannya sendiri.
Cringe bgt ga ngertiii, keep vomments!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Good And The Broken [HARBARA]
Fanfiction[Finished] Illyan Reign Tomlinson adalah gadis rapuh dengan seribu masalah tak berujung, ia menghabiskan waktunya untuk mengusut kasus yang terjadi padanya, ayahnya dan kakak sebapaknya. Illyan hidup dikerumuni kakak dan saudara saudara lelakinya ya...