Jangan lupa vomments!♡
Illyans pov
“harry terima kasih untuk makanan dan belanjaanku yang kau bayarkan, kau tidak harus melakukan itu lain kali.” Ujarku sembari melahap es krim yang harry belikan tadi. Tak sengaja mataku bertabrakan dengan manik hijau indah miliknya.
“itu tidak seberapa illyan.. terima kasih juga sudah mengantarku sepanjang hari” ujarnya lembut, “anytimee, ayo ketoko?” tanyaku, “ayoooo!!” sumpah demi Tuhan, dia sangat asik.
***
Sekarang kami memasuki toko, hari ini toko banyak dikunjungi oleh orang orang yang hanya sekedar melihat lihat atau orang orang yang berbelanja. Aku mulai mengenalkan sudut demi sudut toko ini pada harry.
“damn, this is heaven..” ujarnya sembari menjelajahi toko kami, “kau pilihlah apapun yang kau mau, kau ingin apa?” tanyaku, “entahlah, aku tak bisa memilih..” ujarnya diiringi tawa.
“hey illyan, apa kabar?” sapa ben, pegawai disini, “kabarku sangat baik ben, bagaimana denganmu? Eh by the way, ben ini harry temanku, harry ini ben teman plus karyawan disini” mereka pun berjabat tangan dan saling melempar senyuman.
“kabarku baik illyan, apa yang kau cari?” tanya ben, “entahlah aku mengantarnya, kali ini biar aku saja yang melayaninya ben” ujarku, “sure, this place is yours” kamipun hanya tertawa mendengarnya.
Kini trolly harry sudah terisi banyak barang, seperti vinyl player, beberapa vinyl dan lain lain. “bagus yang mana metallica atau acdc?” tanya harry yang sedang berkaca dengan dua buat band tee ditangannya. “dua duanya cocok untukmu harry” ujarku, “ya sudah dua duanya saja” balasnya disertai tawa.
“kalian menjual alat musik juga ternyata?” tanyanya sembari menaikan satu alisnya, “ya, kami menjual segalahal yang berhubungan dengan musik” jelasku, iapun hanya mengangguk.
“poster apa saja yang kau pilih?” tanyaku penasaran, ia pun mulai menunjukkan poster posternya padaku, “nirvana, acdc, pink floyd, the beatles, my chemical romance dan.. banyak lagi” ujarnya, tawa diwajahnya tak memudar, dia sangat positif. Beruntung kekasihnya..
“sepertinya aku tak bisa berhenti, ayo bayar saja” ujarnya menarik tanganku yang sedang mendorong trollynya. “tidak apa apa tidak usah dibayar, ben bungkuskan ya” ujarku pada ben.
“tidak ben, tidak usah. Kalian membuka usaha disini. Sini aku bayar dan kau illyan. Sudahlah, biar aku bayar saja, aku kesini untuk membeli bukan meminta..” ujarnya, dia tak suka penolakan rupanya.
“ok, semuanya jadi 280 pounds.. here you go” ujar ben menyimpan kembali beberapa kantong ditrolly, harrypun segera membayarnya. “ini.. terima kasih banyak, kembaliannya ambil saja.” Ujarnya ramah sembari memberikan 300 pounds pada ben. “oh, terima kasih! Have a good night!” ujar ben kegirangan.”u too ben!”
Diperjalanan pulang kita hanya berbincang bincang seputar musik, kampus dan banyak hal lainnya. Ia tak seburuk yang kubayangkan ternyata.
“guys.. we’re homee” teraikku dari pintu depan, diruang tengah tampak keenam kakakku sedang bermain video games, “heyyy, bagaimana kencan pertamanya?” ujar luke sembari mengedipkan sebelah matanya.
Aku tak kuasa menahan tawaku, aku melemparkan satu bantal tepat diwajahnya. Kami semuapun tertawa. Gigi muncul dari arah dapur dengan mangkuk penuh popcorn, “anak gadis mama sudah pulang rupanya, bagaimana kencannya?” goda gigi.
“ck, kalian sama saja” ujarku sembari berdecak kesal. Merekapun tertawa lebih keras, tak terkecuali harry. “eh belanjaan masih dimobil harry ya, luke saja yang membawa dan membenahinya. Diakan sudah meledekku.” Ujarku sembari menjulurkan lidah padanya.
“ayo luke, bereskan sekarang” ujar louis dengan tawanya, lukepun hanya menggurutu dengan wajah yang ia buat buat.
“terima kasih untuk hari ini illyan, you made my day” ujar pria disebelahku, harry. “ya, anytime, senang juga bisa menghabiskan waktu bersamamu” aku salah bicara!, “no i mean-”, “yang dia maksud adalah ‘aku menantikan kencan keduanya harry’ begitu” ledek louis.
Akupun memukul bahunya dengan kencang, “kuadukan pada mom ya!” ancamku. Lagi lagi mereka tertawa akan itu.
“guys, aku pulang ya. Good night illyan , have a nice dream and sleep tight” ujar harry seraya mengambil jaket dan kunci mobilnya, mereka semua menggodaku denga tatapan jahil mereka, entahlah aku lelah menghadapi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Good And The Broken [HARBARA]
Fanfic[Finished] Illyan Reign Tomlinson adalah gadis rapuh dengan seribu masalah tak berujung, ia menghabiskan waktunya untuk mengusut kasus yang terjadi padanya, ayahnya dan kakak sebapaknya. Illyan hidup dikerumuni kakak dan saudara saudara lelakinya ya...