Jangan lupa vomments!♡
Harrys pov
Penampilan illyan dan luke sangat memukau, aku bahkan tak tahu suaranya sebagus itu ketika bernyanyi. Wajahnya mulai memerah dan matanya mulai berkaca kaca dan benar saja sedetik kemudian ia menangis, aku hanya melemparkan senyuman dari belakang sini.
Seusai penampilan illyan aku menghampiri mum dan dadku dulu, "harry, mum dan dad pulang duluan, kami sudah izin juga pada louis dan zayn" ujar mum, aku hanya mengangguk sembari mengecup pipi kirinya. Sedangkan dad hanya menepuk bahuku.
Acara peresmian telah usai, semua tamu undangan mulai berhamburan keluar termasuk orang tua mereka. "maaf guys" ujarku sembari memeluk mereka satu persatu, "its ok mate, acaranya berjalan lancar. Sekarang ayo kita berpesta aku mengundang travis dan kawan kawannya" balas louis, kamipun hanya mengangguk.
"hey" sapaku pada illyan, ia tampak jauh lebih cantik hari ini. Ia tampak gugup menatapku, "h-hey harry, maaf jika kau tak nyaman melihatku. Aku tahu ini konyol" ucapnya sembari menatap kebawah, "what? No, kau sangat cantik illyan, aku bersumpah. Penampilanmu bagus tadi" balasku.
Ia masih tersipu malu, dengan sigap aku menarik tangannya dan mengecupnya. Wajahnya kian memerah, ia menahan senyumnya. Sebagai balasan ia hanya menepuk lenganku sembari tertawa dan mengaitkan tangannya dilenganku, apa kunikahi saja dia sekarang?
"kalian cocok, ayo menikah saja" ujar luke setengah sadar, bagaimana tidak louis dan zayn menyediakan banyak alkohol disini. "sudah luke, ini cukup kemarikan" illyan menarik semua botol ditangan luke, lelaki itu tampak kacau.
"illyan, harry.." panggil louis, ia tampak sedang bercengkrama dengan travis, aku dan illyan mendekati mereka. Travis menyambut illyan dengan pelukkan hangatnya, kemudian ia bergantian memelukku.
"cantik sekali, adik si louis ini" ujar travis, "oh iya, colson dan dom masih didepan. Dan ini landon putraku" kami semua berjabat tangan dengan landon, disusul dengan menyapa colson dan dom yang baru datang.
Kami menghabiskan waktu hanya untuk mengobrol dan minum minum, kecuali aku dan illyan. Setidaknya harus ada yang mengantar mereka pulang dengan keadaan sadar.
"bagaimana dengan truth or dare" tawar ash, "aku setuju ayo!" ujar mike semangat, kini kami duduk melingkari sebuah botol yang akan diputar, putaran pertama mendarat padaku. Sialan.
"kau mencintai illyan kan?" tanya louis setengah sadar, aku tak tahu apa yang harus ku katakan. wajah illyan memerah disebelahku, ia hanya tersenyum. Dengan lantang aku menjawab ya, mereka semua tampak bersorak, illyan semerah kepiting sekarang.
Aku memutar botol itu, putaran kedua mendarat pada louis. "kau merestui hubungan harry dan illyankan?" tanya travis, "tentu saja" ujarnya sembari menepuk bahu travis dan bahu gigi bergantian sembari tertawa. Illyan semakin mengeratkan genggamannya pada tangaku.
Setelah satu jam bermain permainan bodoh ini, kami memutuskan untuk mengakhirinya dengan satu putaran terakhir. Dom mulai memutar botol itu, botolnya mendarat dihadapan illyan.
"apakah kau mencintai harry?" tanya luke, aku memandang illyan dengan penasaran ia hanya menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia terlihat gugup dan wajahnya kian memerah. "oh cmon illyan" ujar dom.
"ya" suara illyan hampir tak terdengar, sontak aku melirik kearahnya. Ia tersenyum dengan manis, semua orang hanya bersorak mendengar pernyataan illyan. Aku sangat terkejut, kukira hanya aku yang menyukainya.
Aku membawa illyan ketempat yang lebih sepi dan jauh dari tawa mereka. "so, would you be my girlfriend illyan reign tomlinson?"
"i would, harry edward styles"
"you were the first face i was looking to call mine, illyan"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Good And The Broken [HARBARA]
Fanfiction[Finished] Illyan Reign Tomlinson adalah gadis rapuh dengan seribu masalah tak berujung, ia menghabiskan waktunya untuk mengusut kasus yang terjadi padanya, ayahnya dan kakak sebapaknya. Illyan hidup dikerumuni kakak dan saudara saudara lelakinya ya...