chapter 22

69 23 0
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Illyans pov

Seminggu berlalu masalah itu tak kunjung selesai, bahkan kami tidak dapat menemukan keberadaan dad dan keluarganya. Polisi juga mengintrogasi mom kemarin via telpon, mom juga tidak tahu siapa ibu dari anak pertama dad.

"illyan, aku boleh menumpang dikamarmu? Aku ada rapat" ujar harry memecahkan lamunanku, "ya, naik saja. Pakailah sesukamu" harry hanya tersenyum mendengar ucapanku.

Kini, aku duduk sendiri diruang tengah. Louis dan zayn sedang berada dikantor polisi, luke dan calum sedang mengecek toko, mike sedang mandi, sedangkan ash sedang mengobrol dengan ed didepan.

2 hari lalu gigi menginap disini, ia membantu kami menenangkan zayn. Amarahnya zayn sangat susah untuk dikontrol, kami khawatir padanya. Kehadiran gigi sangat membantu kami semua. Ia adalah satu satunya sabahatku, itupun karena dia kekasih zayn dan aku mengenalnya sejak lama.

***

"illyan, hey illyan" ujar seseorang sembari menepuk nepuk pipiku, uh sepertinya aku tertidur. "ya harry kenapa?" tanyaku sembari mengucek mataku, "hari ini ada konser dioxford street, yang kuceritakan waktu itu" ujarnya sembari duduk disampingku.

"pasti tiketnya sudah habis.." ujarku dengan nada kecewa, "tidak" ujarnya sembari mengotak ngatik ponselnya kemudian menunjukkanku sesuatu, aku terkejut. Ternyata ia membeli tiket itu dari jauh jauh hari.

"cepatlah bersiap, aku sudah izin pada louis dan yang lain. ini hanya liburan kecil untukmu" ujarnya sembari mengelus rambutku, aku masih tak percaya ia melakukan ini, "vvip, really?" pekikku sembari menghambur dipelukkannya harrypun hanya tertawa melihat kelakuanku.

"harry ayo.." ujarku sembari menepuk bahu harry dari belakang, ia hanya berbalik dan mengangguk. Sedari tadi aku hanya diam sebari menggigit bibir bawahku, aku terlalu bersemangat hari ini.

"sepertinya kita tidak bisa bertemu mereka saat check sound, setelah konser selesai saja bagaimana?" aku hanya mengangguk sembari tersenyum, lampu hijaupun kembali menyala dan kami melanjutkan perjalanan kembali.

"nah, sampai.. ingat pegang tanganku, jangan pernah dilepas. Kau tanggung jawabku hari ini" ucap harry dengan serius, "aku janji" ujarku hampir menjerit.

Vvip memang lebih tenang dari atribut atribut lain, tak ada moshing atau dorong dorongan. Kami hanya bernyanyi kadang aku juga berteriak, entahlah ini memalukan. Aku terlalu bahagia dan bersemangat untuk harry, kadang harry menoleh padaku hanya untuk tersenyum manis.

"thank you everyone, have a good night" ujar dom seusai acara, penampilan mereka sangat memukau semua orang berkeringat termasuk aku dan harry. betapa terkejutnya aku ketika halsey juga ikut meramaikan acara ini.

kini harry menggenggam tanganku lebih erat dari sebelumnya. Sesuai janjinya, ia menggandengku ke back stage, ia hanya menunjukkan sebuah kartu lalu security itu mengizinkan kami masuk dengan mudah.

Sedari tadi aku mengekori harry, sungguh ini lebih menegangkan. "illyan, hey.." panggil harry, aku masih bersembunyi dibelakangnya dengan tanganku yang masih digenggam olehnya.

Tak kunjung maju, akhirnya harry menarik tanganku kedepan, agar tubuhku sejajar dengannya. Dihadapanku sudah ada travis barker, dom harrison yang dikenal sebagai yungblud, colson baker atau dikenal sebagai machine gun kelly beserta anaknya casie dan ada halsey, oh tuhan dia sangat cantik.

"kemarilah.." bujuk travis sembari merentangkan tangannya, aku memeluk mereka bergantian tak terkecuali casie, "how was your day luv?" tanya dom dengan aksennya yang kental, "a-aku b-baik" harry hanya tertawa mendengarku, dia sangat menyebalkan.

"tidak usah gugup, mari duduk" ajak colson sembari menunjuk sofa dengan matanya, kini kami semua duduk berjejer. Aku masih belum melepas genggaman harry, bahkan kini aku yang mencengkram tangannya.

The Good And The Broken [HARBARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang