Jangan lupa vomments!♡
Illyans pov
“siapa kau?” tanya louis dengan nada kasar, setelah harry berhasil menangkap pria itu kami membawanya kedalam, kami juga ditemani ed dan teman temannya. “aku hanya disuruh seseorang untuk melakukan ini”
“apa tujuanmu?” tanya zayn bergantian, lelaki tersebut hanya menatap zayn datar dengan seringai menjijikannya. Kini pria itu menatapku dengan tatapan tajam, “membuat dia mati?” ujarnya seperti balik bertanya.Sontak harry menonjok pria itu tepat diwajahnya, bahkan dengan satu kali pukulan pria itu sudah berlinang darah. Tak ada satupun dari kami menahan harry. lelaki itu berhak mendapat pukulan itu.
“siapa yang menyuruhmu?” tanya luke sembari mengepal tangannya, anehnya pria itu malah tertawa terpingkal pingkal. Kurasa dia gila..
“kurasa dia gila, bawa kekantor polisi saja” ujar ash tegas, kami semua setuju pada ash. Sesampainya dia halaman depan pria itu membungkuk, tangan kanannya berusaha melinting jeans yang ia pakai.
Pria itu mengambil sebuah pisau yang ia selipkan disepatu yang ia kenakan, “aku lebih baik mati daripada harus memberi tahu kalian, lagi pula illyan berhak mati” ujarnya. Kemudian dengan satu gerakan pria itu menggorok lehernya dihadapan kami semua.
Kami semua menatap jasadnya tanpa sepatah kata apapun, tak ada yang berani membuka pembicaraan. Kami semua seolah olah membeku ditempat.
Ia mati dihalaman rumahku, badannya langsung tergeletak kaku. “jangan didekati, aku akan menelpon polisi. Kita aman, banyak saksi dan cctv. Kalian masuklah” ujar ed dengan nafas yang tersenggal.
“what the bloody hell just happened?” ujar mike sembari menarik rambutnya kebelakang dengan frustasi. “hubungin orang tua kalian, jangan ada yang pulang sebelum masalah ini selesai, aku akan menghubungi mom.” Ujar louis tegas.
“dibayar berapa pria itu untuk melakukan ini hingga berani membunuh dirinya sendiri” tanya calum dengan gelisah, kami semua panik. Tak lama kemudian polisi datang, mereka mengintrogasi kami semua dan mengambil jasad pria misterius itu beserta pisau miliknya.
Ternyata isi kotak yang pria itu simpan adalah ancaman selanjutnya, dan benar. Targetnya aku. Polisi mengambil semua kotak dan amplop misterius tersebut. “kami akan mengusut masalah ini hingga tuntas, kalian tetap berjaga jaga. Orang berinisial KJ ini memiliki banyak kaki tangan.”
Kini kami sedang berada diruang tamu, tidak ada video game, tidak ada cemilan bahkan tidak ada percakapan sedikitpun. Kejadian tadi masih terulang ulang dikepalaku, aku masih tak percaya hal itu terjadi didepan mataku.
Ash dan louis pergi kekantor polisi setelah menghubungi mom, mereka dimintai kesaksian tentang kejadian tersebut. Mereka juga akan menceritakan kejadian dad dan anak pertamanya. Polisi curiga kepada mereka, bagaimana tidak isi amplop merah itu sangat menunjukkan bahwa dialah yang melakukan ini dari awal.
“sepertinya, kalian cuti kuliah hingga masalah ini selesai. Malam ini kita tidur bersama saja dan harry aku meminta bantuanmu.
Menginaplah disini” ujar zayn, kami semua hanya mengangguk, “uh-hm apakah aku boleh meminjam baju dan meminta obat untuk ini?” tanya harry sembari mengangkat tangannya yang berlumuran darah.
Kupikir hanya pria itu yang terluka, ternyata saking kerasnya pukulan harry tangannya sendiripun terluka. “tunggu sebentar” ucapku pada mereka semua.
“sini mana lukamu” pintaku pada harry, iapun menjulurkan tangannya padaku. Aku mulai membersihkan darahnya dengan air hangat dan meneteskan obat ditangan harry. ia hanya meringis kesakitan tanpa berkata apapun.
“nah sudah lumayan kering, ini ganti bajumu” ujarku sembari memberi satu pasang celana panjang dan kaos milik louis pada harry. iapun tersenyum sembari melangkah pergi ketoilet.
“aku tidak ingin tidur, aku takut, aku ingin bersama kalian saja..” pintaku pada mereka semua, zayn menghela nafas panjang “ya sudah, bawa beberapa bantal dan selimut saja” aku hanya mengangguk dan bergegas kekamarku.
Sesampainya diruang tamu harry dan zayn sedang berbincang, “bagaimana dengan pekerjaanmu harry?” tanya zayn, “aku akan menyuruh sekertarisku untuk mengantar laptop dan berkas berkas penting kesini, aku akan bekerja disini” jawab harry.
“maaf, kami hanya merepotkanmu harry” ucapku sembari duduk disebelah zayn, “apa yang kau katakan? Kalian sudah menganggapku layaknya keluarga, begitu pula denganku illyan” ujar harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Good And The Broken [HARBARA]
Fanfic[Finished] Illyan Reign Tomlinson adalah gadis rapuh dengan seribu masalah tak berujung, ia menghabiskan waktunya untuk mengusut kasus yang terjadi padanya, ayahnya dan kakak sebapaknya. Illyan hidup dikerumuni kakak dan saudara saudara lelakinya ya...