Agracia Euna memang aneh. Alih-alih merasa sedih, ia justru bahagia karena tertabrak bus.
Hah! Lagipula siapa yang tidak akan berbinar melihat wajah cantik dari pantulan cermin di hadapannya? Lebih baik lagi, wajah itu adalah miliknya sendiri!!.
Oh, Euna jelas mengenal siapa pemilik tubuh yang ia tempati saat ini. Irish Dé Eustacio, karakter utama perempuan dalam novel Bloody Fate. Sekali melihat rambut ungunya saja Euna langsung menyadari. Karena merk cat rambut manapun tidak akan bisa menandingi warna ungu pastelnya.
Euna berputar-putar di hadapan cermin full-body, kebahagiannya memuncak melihat gaun tidur longgar dengan permata-permata kecil di bagian pinggang yang ia pakai.
Di kehidupannya yang lalu mana mungkin Euna memakai sesuatu yang mahal seperti itu? Membayangkannya saja tidak pernah. Benar, tapi Agracia Euna telah mati tertabrak bus.
Euna tidak tahu bagaimana ia bisa menjadi Irish alih-alih ke surga. Tapi itu bukanlah hal yang buruk! Euna akan merasakan kehidupan orang kaya. Ugh, membayangkannya saja membuat dopamin Euna meledak.
Agracia Euna, perempuan yang dibesarkan di panti asuhan sejak detik ia dilahirkan. Hidupnya bukan tidak bahagia. Dikelilingi orang yang peduli, Euna merasa cukup beruntung setidaknya ia tidak ditelantarkan.
Tapi Agracia Euna sudah mati tertabrak bus ketika menyebrang karena sibuk bermain ponsel, itu adalah fakta. Sesaat Euna merasa agak bodoh.
Euna mendekat ke arah cermin. Di kehidupan sebelumnya, ia tidak mungkin memiliki hidung semancung ini, kulitnya juga cenderung kusam tidak seperti Irish yang lembut dan putih. Haha! Euna mendadak teringat susu jika membahas kulit Irish, deskripsi gadis itu di novel Bloody Fate memang benar.
Wajah yang jelas memancarkan kepolosan. Euna tersenyum miring, inikah golden eyes tanda keturunan Eustacio? Ia tidak mengira akan terlihat begitu jernih.
Oke, Euna telah memutuskan! Ia mengepalkan tangan kemudian mengangkatnya dengan semangat.
Euna akan menjalani kehidupan sebagai Irish dengan caranya sendiri!
Knock Knock!
"Masuk!" tanggapnya, sedikit gelagapan.
Seorang perempuan berkacamata bulat membungkuk separuh badan di ambang pintu yang terbuka. Euna terpekik dalam hati, demi kulit susu Irish! Inikah pelayan pribadinya? Sial, wajahnya terlihat imut.
"Nona, mari saya bantu mengganti pakaian. Sebentar lagi waktunya sarapan."
Euna menggigit bibir, meremas gaun tidurnya. Ia sibuk mengamati pipi tembam personal maid-nya dengan mata berbinar alih-alih menjawab.
"Nona?"
"Ah, ya? Maaf, aku tidak memperhatikan." Euna tersenyum kikuk, menggaruk tengkuk.
Merasa ada yang aneh dengan Irish, maid itu mengerutkan alis. "Nona tidak perlu meminta maaf pada seorang maid seperti saya." ia kembali membungkuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Pathetic Fate
FantasyAgracia Euna memang termasuk kategori orang aneh. Setelah mati tragis setengah bodoh karena menyebrang jalan sembari bermain ponsel, alih-alih bersedih, dia justru bahagia. Memasuki tingkat kekonyolan baru, tidak cukup sebatas dikirim ke surga atau...