4. Invitation

30.3K 3.8K 260
                                    

Tumpukan kertas yang berserakan di atas meja tidak lebih kacau dari surai Cael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tumpukan kertas yang berserakan di atas meja tidak lebih kacau dari surai Cael. Semalaman ia tidak mampu tidur nyenyak karena gelisah. Dan Irish adalah sumber terbesar kekhawatirannya—yang dua minggu terakhir ini terlihat semakin jauh dan sulit dijangkau.

"Tuan, apa anda merasa tidak sehat?" Cyrus bertanya tanpa ekspresi.

"Aku baik-baik saja." Cael melirik kesal Aries yang tengah bersandar tenang dan membaca beberapa lembar kertas.

Cyrus menyadari arah atensi tuannya segera menutup mulut, ia tahu suasana hati Cael akhir-akhir ini sedang buruk.

Oh, tentu saja Aries yang paling paham alasannya. Oleh karena itu dia memang sengaja membawa cookies khusus buatan Irish ke ruang kerja ayahnya. And gotcha! Sesuai ekspektasinya, Aries mendapat tontonan menarik.

Sudah berapa kali Cael melirik ke arah cookies buatan Irish? Bukan karena ingin—lebih seperti tidak suka. Ah, atau bisakah Aries menyebutnya rasa cemburu? Betapa menggelikan!

"Aku tidak mengerti bagaimana kau bisa fokus sementara ada cookies memenuhi mulutmu, Aries."

Apalagi ini? Cael mencoba mengintimidasi Aries dengan suaranya? Haha, sayang sekali, pada dasarnya jika menyangkut intimidasi, keduanya mempunyai rumus yang mirip. Jadi Aries tidak akan terpengaruh.

Justru perilaku Cael membuat anaknya itu semakin gencar ingin membuatnya kesal.

Aries tersenyum lebar hingga matanya menyipit—ekspresi bodoh yang paling dibenci Cael. "Cookies buatan Irish terlalu enak untuk dianggap mengganggu, Ayah. Sister membuatnya pagi-pagi sekali khusus untukku, jadi bagaimana mungkin aku tidak tersanjung~ lagipula Irish 'kan tidak melakukan ini untuk sembarang orang^^"

Perempat siku semakin terlihat jelas di kening Cael. "Aku tidak tahu kau begitu dekat dengan kakakmu," sindirnya.

"Ehem~ Memang tidak sebelumnya."

Jika digambarkan, di mata Aries, dua tanduk iblis muncul di kepala ayahnya yang baru saja menggertakkan gigi. Sial! Ini terlalu sulit untuk menahan tawa—ia tidak percaya Duke yang satu itu sangat kocak bila menyangkut Irish.

Cyrus menggeleng tak habis pikir melihat interaksi keduanya. Di titik ini ia merasa Aries dan Cael seperti budak yang berebut perhatian Irish. Miris, padahal dirinya hampir dibuat gila karena daftar dokumen yang menumpuk—akibat Duke Cael sering kehilangan fokus.

Cael mendecak kemudian menghela napas panjang. "Bagaimana keadaannya?"

"Aku benar-benar tidak bisa mengertimu, ayah. Maksudkujika ayah ingin tahu mengapa tidak langsung bertanya pada orangnya?" pancing Aries.

Namun sepertinya memang ia melontarkan pertanyaan yang seharusnya tidak ditanyakan. Aries menghembuskan napas lelah, membenarkan letak dokumen di tangannya lantas meletakkan di meja.

Her Pathetic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang