6. Darius Castiello

27.2K 3.8K 178
                                    

"Sir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sir. Luke!" Irish berlari seraya menjinjing gaunnya. Ia tersenyum cerah senada dengan kain kuning yang membalut tubuhnya.

Luke Benjamin, sang butler yang tengah berjalan sembari mengecek daftar di tangannya seketika berhenti.

"Miss?"

Irish terengah-engah, mengamati seragam Luke yang sebelas-dua belas dengan pekerja kantoran di kehidupannya lalu. "Aku ingin bertanya sesuatu."

"Y-ya?" Luke membenarkan kacamata.

"Apa anda mencari saya?"

"Tentu saja! Aku mencarimu dimana-mana tapi tidak ada. Sir. Luke seperti hantu!"

Luke terkekeh geli, ekspresi cemberut nonanya sedikit menyegarkan kepala. "Maafkan saya nona. Tapi mengapa nona tidak bertanya pada Chloe daripada berlarian mencari saya?"

"Itu dia! Terakhir aku melihat Chloe adalah tadi pagi sebelum sarapan, setelah itu dia menghilang."

Menyadari sesuatu, Luke berekspresi kikuk. "Ah, nona pasti tidak tahu. Maaf karena tidak memberi tahu sebelumnya, hari ini banyak maid yang pergi ke kapital untuk membeli beberapa persediaan. Saya tidak tahu jika Chloe termasuk ke dalamnya, apa nona butuh sesuatu?"

"Sir, apa aku boleh menggunakan dapur untuk satu hari penuh? Tapi aku belum menentukan pasti harinya."

"Dapur...?"

Irish mengangguk antusias. "Errr... Sebenarnya Miss Samantha belum memberi jawaban, tapi aku ingin mempersiapkan lebih awal jika memang Miss Samantha akan datang."

Luke semakin dibuat bingung, ia memiringkan kepala sambil memaksakan senyum. Nonanya ini entah mengapa memberinya banyak kejutan di pagi hari.

"Maaf nona, memangnya apa yang akan nona lakukan dan Miss Samantha di dapur?"

"Memasak tentu saja!"

"Heeuukkk!" Luke tersedak air liurnya. Suara berdenging dari gendang telinga kanan ke telinga kirinya menolak untuk percaya.

Apa nonanya tidak tahu jika keluarga Samantha agak sensitif jika berhubungan dengan dapur? Ya Tuhan, bagaimana Luke harus menjelaskannya?

"Sir. Luke yang memegang kunci dapur 'kan?"

"Ahahaha~ s-saya memang membawanya, nona. Tapi bukankah lebih baik jika nona bertanya pada tuan muda dahulu?"

Irish mengendikkan bahu. "Aku juga tidak melihatnya seharian ini."

Kesialan macam apa ini? Luke baru ingat Aries sedang keluar Astuvega untuk beberapa kepentingan.

Melihat keraguan Luke, Irish menatapnya berkaca-kaca dengan bibir menekuk ke bawah. "Ayolah, sir~"

"......"

Ugh, serangan keimutan! Apa nonanya ingin menyiksa dirinya di pagi hari? Tapi Luke tidak bisa langsung berkata 'iya' tanpa persetujuan Cael.

Her Pathetic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang