BOY ♧♧♧ CHAPTER 1

21K 775 3
                                    

Ketika kebahagian itu akan diraih dengan ikatan pernikahan namun kecelakaan membuat segalanya musnah.

Bahkan calon istriku harus meninggalkan aku karena kecelakaan itu.Pergi jauh karena tak menginginkan diriku yang kini cacat usai kecelakaan.

Hingga aku bertemu seseorang yang mampu membuat aku bangkit dari keterpurukan ini. (Aliando Ibnu Syarief)

"Bangun sayang..." ucap ibu Ali saat berada di rumahsakit.

Ya sudah seminggu lalu setelah kecelakaan itu,Ali terbaring lemah di ranjang rumah sakit.Badannya banyak luka.Kaki kanannya harus di amputasi karena tulangnya terjepit mobil dan rusak parah membuatnya harus segera di potong.

Ibu Resi dengan setia merawat dan menjaga Ali setiap hari.Kaia kakak perempuan Ali juga setia menemani Ali.

"Bu,gimana kata dokter tentang kondisi Ali??" tanya Kaia pada sang ibu.

Ibu Resi menghampiri putranya Ali dan mengelus kening Ali dengan lembut. "Harusnya Ali udah sadar nak.Tapi entahlah.Kita harus berdoa untuk kesembuhan Ali" jawab nya lalu mencium kening Ali.

"Ibu sabar ya...Kaia yakin,Allah akan menyembuhkan Ali kok.Ali anak yang kuat bu." ucap Kaia pada ibunya.

"Iya sayang...yuk kita shalat dan makan siang dulu.Ibu nggak mau kamu juga sakit." ajak ibu Resi.

Kaia mengangguk setuju.Ibu Resi dan Kaia berjalan ke mushola untuk shalat dhuhur.Usai shalat,mereka menuju kantin untuk membeli makanan.

Kaia memandang wajah ibunya yang lesu dan tak bersemangat.

"Ibu kenapa?kalau ibu capek,ibu balik kerumah ya.Biar Kaia yang jagain Ali."

"Ibu nggak papa kok.Ibu cuma bingung udah seminggu Ali belum sadar.Semakin lama Ali berbaring di rumah sakit,semakin mahal biaya rumah sakit Kaia."

"Ibu nggak usah fikirin biaya ya...Kaia masih ada uang kok.Insyaallah cukup.Ibu makan ya,jangan terlalu mikir berat.Kaia nggak mau ibu sakit" (memeluk Ibu Resi)

"Makasih nak..." ucap ibu Resi.

"Iya.Ibu jangan bilang makasih.Ini udah tanggungjawab Kaia sebagai anak sulung.Ibu makan ya sekarang,abis itu kita ke kamar Ali." jelas Kaia lalu tersenyum.

Ibu Resi dan Kaia meneruskan makan siangnya.

Matahari semakin terik untuk siang ini.Rasa kenyang kini menghinggapi ibu dan anak saat ini.Hingga waktunya untuk kembali ke kamar Ali.

Mereka terkejut saat mendapati seseorang berada di samping Ali.Seseorang yang tak asing lagi untuk ibu Resi dan Kaia.

"Ocha..." sapa Kaia lirih

Ocha menoleh lalu menghampiri ibu Resi dan Kaia sambil membawa box berukuran sedang.Ocha menyerahkan box itu pada Kaia.

"Kak..gue nitip ini buat Ali.Gue minta maaf kalau gue harus pergi.Gue harus ninggalin Ali." ucap Ocha lalu berlari keluar dari kamar Ali.

Ibu Resi dan Kaia saling pandang.Mereka bingung melihat sikap Ocha yang tiba tiba menyerahkan kotak dan meninggalkan Ali begitusaja.

Seorang perawat mengecek kondisi Ali.Ibu Ali dan Kaia menunggu di luar kamar Ali.Selama di rumah sakit ini,Ali di periksa oleh seorang perawat bernama Prilly.Prilly seorang gadis yang baru bekerja di rumah sakit sekitar 2 bulan.Prilly juga sudah akrab dengan keluarga Ali.

Prilly menganti infus Ali yang hampir habis.Saat beranjak pergi,Prilly melihat jari tangan Ali bergerak.Prilly melihat detak jantung dari monitor yang masih stabil.Prilly keluar dari kamar Ali dan menemui dokter.Dokter itu segera keluar dari ruangannya dan menghampiri Ali.

Ali di periksa oleh Dokter ditemani Prilly.Ali memanggil manggil nama Ocha.Prilly segera memanggil Ibu Ali dan Kaia.

"Ali...ini ibu nak.Kamu sudah sadar." ucap ibu penuh semangat.

"Ocha mana bu...Ali mau ketemu!!" tanya Ali lirih.

"Maaf saya permisi dulu...mari suster" pamit dokter sopan tak lupa memberi senyum.

"Mari..." ucap Prilly tersenyum.

"Makasih dokter..." ucap Kaia.

Dokter dan Prilly keluar dari kamar Ali.Prilly menuju toilet untuk buang air kecil.Usai itu Prilly berkaca dan membasuh wajahnya.

"Alhamdulillah...laki laki itu sudah sadar.Kenapa gue takut banget ya nggak bisa ketemu dia lagi.Ahh,otak gue mulai ngaco nih" ucap Prilly lirih.

"Jangan jangan loe suka lagi Ly ma dia..." cetus Mila sahabat Prilly.

"Ah Mila...bikin kaget gue aja loe.Nggak lah Mil,apaan sih loe." berontak Prilly malu.

"Iya juga nggak papa beb...kan loe udah jomblo lama Ly.Udah waktunya loe buka hati loe." ujar Mila semangat.

Prilly mengangkat bahunya."udah ah gue balik keruangan dulu..." pamit Prilly pada Mila.

"Ah pake malu malu loe Ly ma gue.." triak Mila lalu tertawa.

Mila sahabat Prilly, dari mulai sekolah dasar hingga sekarang mereka selalu bersama.Mila mengerti kebiasaan Prilly mulai dia sedih sampai senang.Prilly bagi Mila adalah sahabat terbaiknya.

Prilly mengantar makanan ke kamar Ali.Ali masih terbaring lemah di temani sang ibu dan Kaia.

"Permisi semua....saya mengantar makanan untuk mas Ali.Gimana kondisi mas Ali?" tanya Prilly sambil menaruh nampan berisi bubur dan teh hangat.

"Alhamdulillah baik...walaupun masih lemas" jawab Ali tersenyum.

"Ya udah silakan di makan dulu...saya permisi" pamit Prilly ramah.

Ali mengangguk dan tersenyum.Kaia mengucapkan terima kasih.Ibu Resi menyuapi Ali.

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang