BOY ♤♤♤ CHAPTER 11

4.8K 291 4
                                    

Prilly POV>>

Setelah berpamitan dengan kedua sahabatku kini aku dan Ali sedang perjalanan ke pasar.
Aku kesal sekaligus bahagia karena ini ketiga kalinya aku berboncengan dengannya.
Bukan aku malu dengan kondisi Ali yang tak lagi sempurna,sifat pemaksa nya yang bikin aku kesal.

Setengah jam kemudian,kita sampai di pasar.Aku turun dan mengedarkan pandangan pada tempatku sekarang.Biasanya bau sampah sangat menyengat dan banyaknya sisa sisa makanan maupun bahan makanan berserakan di jalan pasar namun sekarang bersih dan tak ada bau sampah yang ada bau ikan yang masih segar.

"Kok bengong...." ucapan Ali membuatku menoleh dan menggeleng cepat.

"Tidak kok.Kamu mau belanja apa??" tanyaku.

Ali sedang memegang tongkatnya dan berjalan kearahku.
Kasian sekali dia,karena kecelakaan itu membuat nya harus kehilangan kakinya.

"Belanja buat kebutuhan warung.Yuk"

Aku berjalan berdampingan dengan Ali.Kulirik Ali yang berkeringat di kening dan lehernya.
Aku pun mengambil sapu tangan lalu mengusap keringat Ali yang sudah hampir menetes.
Dia memegang tanganku.Dada ku berdetak kencang.Ada perasaan gugup dan seakan tubuhku lemas.

Aku melepas tanganku untuk menghindari tatapannya.Tatapan yang membuatku grogi.
"Maaf..." ucapku kikuk.

Ali tersenyum.
"Maaf ya....karena cuaca panas,keringat aku jadi keluar.Yaudah yuk"

Aku mengangguk pelan dan mengikuti perintahnya.
Ali berjalan menuju kios yang menjual daging sapi segar.Setelah membeli daging,ia membeli sayuran dan bahan yang di butuhkan untuk kebutuhan berjualan di warung kecilnya.

"Sini saya bantu..." tawarku meraih tas kresek yang di bawa ditangan kirinya.

"Nggak usah....biar aku aja yang bawa.Aku bisa kok" tolaknya di sertai senyuman indah.

Aku merasa kasian dengan kondisi nya.Pasti lelah dan letih berjalan menggunakan tongkat.
Tapi yang kulihat Ali sangat semangat dan terlihat tegar.Ia tak juga merasakan capek di tubuhnya.Aku sungguh bangga bila mempunyai pasangan seperti Ali.Kuat dan berjiwa besar menerima semua keadaan yang sempat merenggut nyawanya.

"Kamu haus nggak...kita beli es kelapa disana ya" ajaknya.

Tak lama,aku dan Ali sampai di warung menjual es kelapa dan gorengan seperti pisang,tape,tempe,bakwan dan tahu goreng.
Ali meletakkan tongkatnya kemudian duduk di kursi plastik.

"Prilly....kamu kok berdiri aja disitu?apa kamu nggak biasa ya di tempat kayak gini.Kalau nggak biasa,kita cari yang lain aja"

Aku menggeleng dan duduk didekatnya.
"Nggak kok....aku suka tempatnya,walaupun di area pasar tapi ini bersih" jawabku.

"Hem....maaf ya"

"Kenapa minta maaf??"

"Ya ngajak kamu minum di tempat seperti ini....harusnya kan di restoran atau minimal cafe"

Aku mendelik mendengar ucapan Ali barusan.Bisa bisa nya dia menganggap aku wanita seperti itu.

"Saya bukan wanita seperti itu..." ucapku cepat.

"Aku nggak bermaksud menyinggung perasaan kamu kok.Maaf ya."

Ali melihat aku dengan tatapan menyesal.

"Tidak apa apa..." jawabku datar.

"Ya sudah....kamu mau temenin aku minum dulu kan??aku haus..."

"Iya"

Seorang wanita muda menghampiri aku dan Ali,Ali memesan 2 es kelapa.
Tak lama,wanita tsb meletakkan pesanan Ali di meja panjang terbuat dari kayu.
Ali tersenyum lembut padaku.

"Yuk minum...." ucap Ali menyodorkan segelas air kelapa kearahku.

Aku hanya mengangguk.Ali terlihat haus karena es kelapanya sudah tinggal separuh.
Ali mengambil tape goreng lalu menggigitnya.

"Li....tempat kamu ada lowongan kerja??" tanyaku ragu ragu sambil terus menunduk.

Walaupun aku tak melihat Ali namun aku yakin Ali sekarang melihatku.

"Ada...tapi gajinya kecil." jawab Ali.

"Kamu mau kerja ditempatku???" tanya Ali lagi.

Aku mengangguk.

"Hem...aku sih suka kamu kerja di tempat aku tapi maaf ya,apa kamu sudah putus asa nyari kerja di tempat lain??maksudku,kamu kan perawat masak kerja di warung kecil kayak tempat aku??"

Bener sih kata Ali,aku kan belum nyoba nglamar kerja.Siapa tau ada rumah sakit yang mau nrima lowongan aku.
Tapi kenapa aku sudah putus asa dan pesimis begini.

"Prilly..." panggil Ali.

Aku memandang Ali.
"Iya"

"Yuk kita pulang....aku antar kamu balik ke kost.Kamu siapin aja surat lamaran kerja nanti aku akan temenin kamu nyari kerja"

"Tapi..."

"Udah...jangan tapi tapian,kamu harus optimis.Jangan menyerah"

"Makasih ya Li...."

"Sama sama..."

Setelah membayar,aku dan Ali kembali keparkiran untuk pulang.
Ali memakai helm lalu naik kemotornya.

"Kamu mau makan dulu Ly??" tanya Ali sebelum menghidupkan mesin motor nya.

Aku naik kemotornya.
"Nggak usah...saya masih kenyang"

Ali mengangguk dan bergegas melajukan motornya menuju kostku.

Sepanjang perjalanan aku melihat kanan kiri,sambil melihat lihat barangkali ada lowongan kerja.
Karena belanja Ali yang cukup banyak,Ali menepikan motornya dan menata kembali barang yang hampir saja jatuh ke jalan.

"Maaf ya...merepotkan kamu" ucap Ali tersenyum simpul.

"Tidak kok...." jawabku.

Aku turun dari motor dan membantu menata belanjaan yang di beli oleh Ali tadi di pasar.

"Ocha...."

Aku mendengar ucapan Ali yang sangat lirih namun masih bisa aku dengar.
Dia mengucap nama Ocha.Siapa Ocha??apa dia wanita yang pernah dekat dengan Ali???
Aku melihat kearah Ali,Ali sedang menatap mobil di pinggir jalan.

Ali memegang dadanya,entahlah mungkin Ali sedang merasakan sakit di bagian hatinya.
Astaga pantas saja,wanita yang sedang aku dan Ali lihat sekarang sedang menyandarkan kepalanya ke dada bidang seorang laki laki yang masih muda.Sungguh mesra.

Ali mengusap matanya berulang ulang.
Aku hanya bingung dengan keadaan Ali sekarang.

"Li...."

****

Selamat siang para readers...
Apa kabar??
Aduh lama gk update nih,otak lagi gk dapat ide buat share.

Aku harap kalian mau sabar ya nunggu kelanjutan cerita nya.

Jangan lupa hargai karya ku dengan memencet bintang dan ngasih komen.
Terima kasih.

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang