BOY ♡♡♡ CHAPTER 23

3.1K 197 4
                                    

Ocha tertawa riang karena bisa membuat Ali dan kakaknya bertengkar.Ia sangat suka dengan sikap Ali yang bodoh,bisa saja di akali hanya dengan berbekal akting.

"Ha ha...ini adalah awal kehancuran keluarga elo Li.Ali Ali,ganteng tapi bego'." batin Ocha tertawa sinis.

Ocha mengelus punggung Ali.Pura pura menenangkan Ali yang sedang kesal.Padahal hatinya tertawa riang.

"Li...aku nggak bermaksud buat kamu bertengkar sama kakak kamu.Aku akan pergi jika keha...."

"Stttss...kamu nggak salah.Aku buatin kamu bakso ya." ujar Ali memotong ucapan Ocha.

"Nggak usah sayang....aku pamit pulang aja ya,makasih karena tadi kamu mau ajak aku jalan jalan."

Ocha mengucapkan dengan nada sangat manis.Membuat Ali tersenyum lalu membelai rambut Ocha.

"Kamu mau pulang?"

"Iya sayang...aku harus pulang." jawab Ocha manja.

Ocha bersandar di dada Ali sambil menatap mata Ali.

"Aku mencintai kamu."

"Aku juga cinta kamu."

Ali mencium kening Ocha lalu menangkup pipi Ocha.

"Jangan pernah khianati aku lagi ya.Aku bisa gila tanpa kamu."

"Untuk sekarang ini,mungkin gue nggak akan berbuat itu.Ini terlalu cepat,sedikit demi sedikit gue akan buat semua keluarga loe menderita.Tungguin aja." ucap Ocha dalam hati.

"Sayang" panggil Ali.

"Eh...iya,aku pulang ya."

Cup.

Ocha mencium kedua pipi Ali sambil membisikkan sesuatu.
Ali tertawa kecil mendengar ucapan dari kekasih hatinya.

"Kamu hati hati ya di jalan." pesan Ali mengacak rambut Ocha.

"Oke sayang.Bye"

Ali mengangguk dan tersenyum.Ia sangat bahagia bisa merasakan cinta pertama nya kembali.

Setelah kepergian Ocha,Ali menghampiri ibunya yang sedang membereskan peralatan memasak.Karena hari ini mendung,ibu Resi segera menutup warungnya.Takut jika hujan akan segera turun.

"Bu,Ali bantu ya."

Ibu Resi tersenyum,tak lama menggeleng.

"Tidak usah sayang.Ini juga hampir selesai kok.Kamu tolongin ibu,panggil Kakakmu kesini."

Ali menghembuskan nafas lelah.

"Kenapa Li?kamu sakit?"

Ibu menghampiri Ali yang masih duduk berdiam diri sambil bertopang dagu.

"Salah ya bu kalau Ali bahagia?"

Ibu menautkan alisnya,bingung dengan pertanyaan anaknya.Ibu memang tidak tahu soal Ali yang bertengkar dengan kakaknya karena Ocha.

"Apa ibu tidak suka kalau Ali bahagia?Ali bisa tertawa lagi,kembali sama cinta Ali."

Ibu hanya terdiam mendengar ucapan Ali.Di satu sisi ibu merasa bahagia karena Ali kembali riang karena cinta yang hilang mulai kembali datang namun Ia juga tahu jika anak perempuannya tidak menyukai jika Ali berhubungan lagi dengan perempuan yang membuat Ali kecelakaan.

"Jawab Ali bu"

Ali memegang tangan Ibunya yang putih dan bersih.Lalu melihat ibunya yang terdiam.

"Ibu bahagia nak kalau kamu bisa kembali merasakan kebahagiaan.Namun..."

Ali menatap mata ibunya yang berkaca kaca.

"Kenapa ibu malah menangis?apa Ali salah menanyakan ini?" tanya Ali panik.

Ibu dengan cepat menghapus airmata yang menetes di pipinya.

"Apa kamu sudah yakin untuk berhubungan dengan perempuan itu lagi?"

"Bu...Ali udah bilang kan,jangan sebut perempuan itu.Dia punya nama bu."

"Pikirkan lagi nak...ibu nggak mau kamu sakit hati lagi."

"Ibu sama aja sama kakak,Ali sudah besar bu.Ali tahu mana yang baik untuk Ali.Maaf bu,bukan maksud Ali untuk berkata kasar.Ali hanya merasa capek karena berdebat masalah ini sama ibu dan kakak."

"Sebenarnya,ibu dan kakak ingin kamu menjalin hubungan dengan...."

"Maksud ibu sama Prilly?"

"Iya nak.Prilly anak yang baik,dia juga sopan.Ibu suk...."

"Cukup bu.Ali nggak mau ibu mengatakan itu.Intinya Ali nggak mau ibu jodohin Ali.Ali hanya ingin memulai nya lagi dengan Ocha.Kekasih dan juga calon ibu dari anak anak Ali nanti."

Ali mencium punggung tangan ibunya berulang kali.

"Maaf bu.Ali sayang sama ibu dan kakak tapi biarkan Ali menentukan pilihan Ali.Ali kedalam dulu."

Ali mengambil tongkatnya dan berjalan kedalam kamar tidurnya.Fikirannya terlalu lelah untuk memikirkan masalah percintaannya.

Ali mengambil ponselnya yang berdering.Ada panggilan dari Prilly namun Ali tetap cuek.Ia melemparkan ponsel itu ke atas ranjang.

"Bantu aku ya Allah...semoga kembali nya aku dengan Ocha,adalah jalan yang terbaik."

Ali duduk di pinggir ranjang nya dan melihat layar ponselnya yang mulai meredup.Ia lalu mengambilnya dan membuka aplikasi pesan.

"Li,aku ingin bertemu.Apa kau bisa menemuiku sekarang.Aku ada di taman.Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.Aku akan menunggu sampai kau datang.(prilly)"

Itulah pesan dari Prilly.Ali bimbang,haruskah dia datang atau mengabaikan pesan itu.
Ali melihat dari arah jendela,jika rintik rintik air hujan sudah mulai turun.

Hujan pun turun dengan lebat nya.Sudah 1 jam Ali berdiam diri tanpa melakukan aktifitas di dalam kamar.

"Apa aku harus menemuinya?" batin Ali bertanya tanya.

***

Wakwau...
Aku kembali lagi membawa cerita Ali sama Prilly.

Ada yang kangen?
Angkat tangan nya tinggi tinggi yang lagi kangen.

Kira kira,Ali dateng nggak ya?ada yang tahu?

#biar pada kepo.
#ha ha

_sheftstories_
Because of you (231215.11:03am)

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang