BOY ♡♡♡ CHAPTER 20

3.6K 221 3
                                    

Semenjak mengatakan itu,Prilly keluar dari mobil milik Izal.Ia sudah tak tahan dengan sikap Izal.
Selalu ingin tahu.

Prilly tak menghiraukan panggilan Izal,ia menghentikan ojek dan segera naik.
Prilly ingin bertemu Ali.Prilly pun memutuskan untuk berkunjung ke rumah Ali.

Sampai dirumah Ali,Prilly melihat Kaia,Ibu Resi dan Digo sedang sibuk melayani para pembeli.

"Hay cantik.Lagi nyariin aku ya?" ledek Digo setelah mengantarkan semangkok bakso dan es teller ke salah satu pembeli.

Prilly hanya menanggapi dengan senyum mendengar ledekan Digo.

"Prilly?apa kabar loe?" tanya Kaia mencium pipi Prilly.

"Aku baik kak.Kakak sendiri gmn kabarnya?"

"Gue juga sehat kok Ly.Gue buatin loe bakso atau mie ayam ya?" tawar Kaia pada Prilly.

"Nggak usah lah kak.Prilly sudah makan kok." jawab Prilly.

"Oh gitu ya.Yaudah,loe duduk gih ke dalam.Ntar ya,kakak masih sibuk.Nggak apa apa kan loe sendiri dulu?"

"It's oke kak.Aku masuk ya kak" jawab Prilly.

Kaia hanya mengangguk dan tersenyum.

+++

Prilly pov

Aku tak peduli panggilan dari Izal.Yang aku mau sekarang,bertemu dengan Ali.Karena saat ini,aku merindukan sosok Ali.
Laki laki yang membuat hatiku dag dig dug tak karuan.
Pertama kali merawatnya di rumah sakit,aku sudah jatuh cinta padanya.
Aku ingin terus bersama nya walaupun itu sangat mustahil.

"Kak,lagi mikirin apa?"

Digo.Aku melihat dia masuk sambil membawa nampan berisi es kelapa muda.
Aku tersenyum dan tak lama menggeleng.

"Nggak kok.Panggil aku Prilly aja."

Digo mengangguk.Lalu menaruh nampan itu di atas meja kayu.

"Ini minum dulu" ucap Digo lalu duduk di bangku plastik,tak jauh dari aku duduk.

"Kamu kesini nyariin brother Ali ya?"

Eh.Kok dia tahu.

"I-iya" jawabku singkat.

"Yah,sayang banget.Brother lagi pergi sama nenek gayung"

Aku mendelik mendengar ucapan Digo.Hah,serius?apa jangan jangan Ali udah mati lagi.

"Eh,maksud aku.Lagi ma Ocha."

Ocha?kayak pernah denger deh.Siapa ya?

"Prill?"

Digo menepuk lenganku.

"Iya.Kenapa?"

"Kok bengong?"

"Nggak apaapa"

"Kayaknya mereka balikan lagi deh.Soalnya Ocha sering banget datang kesini."

Deg.
Balikan?oh iya,aku ingat waktu itu kak Kaia bilang kalau Ocha itu calon istrinya.Kok masih hidup?

"Bukannya,perempuan itu telah meninggal?" tanyaku ragu.

"Itu cuma alasan.Dia sengaja karena dia malu punya pasangan yang...maaf cacat" jawab Digo lirih.

Tega sekali dia.Aku jadi penasaran sama perempuan itu.Tapi kok Ali mau ya balikan sama Ocha.Kan dia udah jahat.
Astaga kenapa aku jadi ikut campur urusan orang sih.

"Kamu kenal sama dia?maksudku perempuan itu?"

Digo mengangguk.

"Kenal.Dia saudara aku.Tapi aku nggak pernah dekat sama dia."

"Eh...itu kayak mobil nya si Nega deh" ucap Digo lagi.

"Nega siapa lagi?" tanyaku penasaran.

Digo tertawa kencang.

"Nenek Gayung.ha ha"

Kaia menjitak kepala Digo.Sedang Digo hanya meringis sambil mengusap kepalanya.

"Apaan sih kak?sakit tau'!" protes Digo.

"Ketawa loe horor banget.Ngetawain apa sih?"

"Mau tahu aja" cibir Digo menjulurkan lidahnya kearah Kaia.

"Assalamu'Alaikum"

Suara itu.Alhamdulillah,aku bisa dengar suara itu lagi.Aku sangat rindu.

"Wa'AlaikumSalam" jawabku Kaia dan Digo.

Aku melirik Kaia,kayaknya dia nggak suka sama cewek yang bersama Ali.

"Ly,yuk di luar aja.Kalau kita disini,yang ada gangguin pasangan ini."

Usai mengucapkan itu,Kaia menarik tanganku dan membawaku ke warungnya.Digo pun mengikuti langkah Kaia.
Aneh,ada apa dengan ini?

"Loe tahu kan,cewek itu udah ninggalin Ali.Sekarang,dia datang datang minta balikan ma Ali."

"Iya,padahal gue udah empet banget liat mukanya.Kenapa dia nggak mati aja sih" sahut Digo.

Aku hanya diam.Aku takut salah jika aku berbicara.

"Maaf,kalian bicara apa sih?aku nggak ngerti"

Tak tahu kapan datangnya,tiba tiba Ali sudah di belakangku.

"Kak,loe itu kenapa sih benci banget sama Ocha?kan gue uda jelasin ke loe masalah dia kemarin.Jangan mojokin dia terus"

Aku tersentak saat nada bicara Ali mendadak keras dan rahangnya juga mengeras.

Kaia bangkit dan menghampiri Ali.Aku ikut berdiri di samping Kaia.
Suasana panas.

"Denger ya,dari dulu gue itu nggak suka kalau loe hubungan sama dia.Untung aja loe sama dia nggak jadi nikah.Belum nikah aja loe udah di tinggalin,apalagi udah."

Terlihat Ali ingin menampar pipi Kaia namun aku dengan cepat menangkap tangannya.

Mata ku dan Ali bertemu.Aku tahu dia sedang emosi,tapi nggak harus dia menyelesaikan masalah dengan kekerasan.Aku paling nggak suka liat cowok kasar.

Ali menghempaskan tangannya dengan kasar.Ia menatapku tajam.

"Loe terlalu bodoh." ucap Kaia lalu menarikku pergi.

***

Hai,,,
Ada yang rindu gk?he he
Voment plis.

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang