BOY ♢♢♢ CHAPTER 24

3K 187 4
                                    

Yuk biar nyes bacanya,sekalian cek mulmed.
Ada lagu yang cocok buat Prilly yang lagi sedih.

Cekidot.
Yuk capcus.
Happy reading guys.

×××

Prilly berjalan mondar mandir setelah menghabiskan makan malam nya bersama Rizal.

"Kamu ngapain sih kayak setrikaan aja.Kamu kebelet pipis ya?" ledek Rizal terkikik.

Prilly melotot kearah Rizal.

"Loe ngapain sih masih disini?sana balik."

"Aku mau nemenin kamu.Kamu nggak takut disini sendiri tanpa lam..."

"Stop.Mending pulang gih.Hmm,gue mau tidur"

"Tidur,tidur aja.Mau aku kelonin?"

Rizal menaikkan sebelah alisnya.

"Idih...apaan sih loe?aneh banget."

Prilly berjalan ke kamar tidurnya dan menutup pintu kamar dengan rapat.Ia lalu mengambil ponsel dan menelpon seseorang.Namun berkali kali mencoba,tetap saja tak berhasil.Seseorang itu sengaja tak mau merespon panggilannya.

"Aku harus bicara dengannya." batin Prilly.

Prilly mengetikkan sebuah pesan dan mengirimnya pada seseorang yang tadi sempat Ia hubungi namun gagal.

Prilly memakai jaket tebal.Mengambil sebuah payung bergambar doraemon dan segera keluar dari kamar.
Rizal terkejut melihat Prilly nampak rapi dan terburu buru.

"Prilly,kamu mau kemana?" tanya Rizal panik.

Seseorang akan panik jika tahu orang yang di sukai,pergi malam malam dengan keadaan hujan,angin dan petir.

"Bukan urusan loe.Gue akan pergi jadi lebih baik loe pulang."

Prilly mendorong tubuh Rizal untuk segera keluar dari rumah kost nya.

"Tapi kenapa?aku akan mengantarmu.Oke"

"Nggak,gue akan pergi sendiri."

Prilly mengunci pintu rumahnya dan segera berjalan kearah taman.
Menembus jalanan yang basah karena hujan.
Prilly tak peduli tubuhnya akan kedinginan bahkan suara petir yang tedengar olehnya.Ia tetap kekeh untuk menunggu Ali datang ke taman.

+++

Tanpa peduli keadaan hujan yang membasahi tubuh mungilku,aku berjalan sendiri membawa payung dan menembus jalanan yang sepi.

"Prill,kamu bisa sakit.Ayo masuk ke mobil.Aku akan antar kamu."

Aku hanya terus berjalan tanpa menghiraukan teriakan peduli Rizal.Aku sudah membulatkan tekadku untuk menemui Ali dan membicarakan sesuatu dengannya walaupun dengan cara seperti ini.

Aku berhenti melangkahkan kaki karena tiba tiba kaki ku kram.
Sakit.Dan aku berjongkok untuk mengurut kakiku sebentar.Mungkin akan lebih baik.

"Kamu kenapa?"

Suara Rizal terdengar di depanku sambil memegang payung dan melihatku.

"Gue nggak apa apa.Loe pulang aja.Ada urusan yang harus gue urus.Gue harap,loe ngerti." ucapku lalu buru buru meninggalkan Rizal yang terdiam.

Setelah beberapa langkah kakiku suara mobil Rizal terdengar di sampingku.

"Iya,aku akan pulang.Tapi besok pagi,aku akan jemput kamu."

Aku sudah akan menjawab.Namun.

"Tidak ada penolakan." teriak Rizal lalu menutup kaca mobilnya dan pergi.

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang