Happy reading guys.
Prilly melirik Izal yang daritadi cuma diam.Prilly menghela nafas lelah.
Seharian ini waktunya di habiskan dirumah Ali.
Rasa kesal pada tubuhnya membuatnya harus menyandarkan punggungnya."Lo kenapa jemput gue?" Tanya Prilly pada akhirnya.Ia lelah karena menunggu Izal bersuara. "Apa Milla yang nyuruh lo?" Prilly melihat Izal lagi.
Izal hanya mengangguk tanpa melihat Prilly.Ia fokus pada kemudinya.
Prilly menggaruk kepalanya yang tak gatal.Dia bingung akan perubahan sikap Izal.Biasa nya dia paling cerewet namun kini hanya diam.
"Aneh banget sih dia?biasa nya bawel nya ngalah ngalahin bunda gue?sekarang napa diem aja kayak orang lagi sariawan.Huh." batin Prilly kepo.
Rizal menghentikan mobilnya.Prilly menatap bingung.
"Maaf.Sekali lagi maaf..." ucap Izal menunduk dan mencengkram erat setir di depannya.
"Untuk apa lo minta maaf?"
Rizal menatap Prilly. "Aku melakukan itu karena aku khawatirin kamu.Aku benar khilaf malam itu.Karena kebodohanku,Ali jadi..."
"Gue tahu.Jangan di bahas lagi ya.Gue kira masalahnya udah clear juga.Bukannya lo udah minta maaf.Jadi jangan khawatir lagi.Ali dan ibu Resi udah maafin lo kan." Jelas Prilly.
Izal mengangguk. "Iya.Tapi gimana sama cewek itu?dia belum juga trima maaf ku." Rizal menatap Prilly yang mengeryit.
"Tenang aja.Nanti biar gue yang bilang sama kak Kaia.Dia mungkin butuh waktu." Prilly menepuk pundak Rizal. "Ayo jalan lagi.Gue beneran capek nih." Keluh Prilly dengan mata yang berat.
"Tapi kamu yakin kalau dia mau maafin aku?" Prilly hanya menjawab dengan mengangguk. "Kalau kamu ngantuk tidur aja dulu nanti aku bangunin sampai kost."
Prilly tak menanggapi ucapan Rizal.Rizal melirik Prilly yang matanya sudah terpejam.Ia tersenyum lalu mengelus rambut Prilly yang panjang.
###
ALI
Aku masih belum percaya kalau dia meninggal secepat ini.Allah sudah mengatur jalan hidup kita.Ibu benar,hanya Allah yang mengetahui kapan kita akan meninggal.
Tok tok
"Masuk" ucapku pelan.
Ibu dan kak Kaia masuk sambil membawa sesuatu.Aku melihat tasbih berwarna coklat tua di tangan kanan ibu.
"Li...lo kok belum tidur?"
Kaia duduk di sampingku sambil memegang keningku.
"Aishh..apaan sih pegang pegang.Gue nggak apa apa kok." Keluhku lalu menyingkirkan tangan Kaia.
"Gue kan cuma liat badan lo aja.Gue takut lo depresi lagi gara gara di tinggal ama dia."
"Gue nggak seperti itu." Gumamku.
Ibu tersenyum lalu duduk di tempat tidurku. "Sudah jangan bertengkar.Ibu kesini mau ngasih ini buat kamu nak." Ibu memberikan tasbih kecil padaku.
Aku sempat bingung kenapa ibu memberiku tasbih.Tasbihku yang lama masih bisa aku pakai kenapa ibu memberiku yang baru.
"Makasih ya bu.Tapi maaf banget,tasbih milik Ali masih bisa di gunakan bu." Ucapku ragu.
Aku takut menyinggung ibu kalau aku tidak menerima pemberian ibu.
"Udah Li terima aja.Itu dari Prilly kok.Tadi sebelum pulang,dia nitip itu ke ibu.Dia malu harus ngasih itu ke lo sendiri." Jelas Kaia sambil memperhatikan muka ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU (BOY)
Roman d'amourPernikahan yang akan di gelar,batal karena aku mengalami kecelakaan.Kaki kananku harus di amputasi akibat kecelakaan itu. - Aliando Ibnu Syarief - Hidupku terasa damai saat dekat denganmu.Semenjak aku merawatmu saat kau sakit,perasaan ini datang sec...