BOY ♤♤♤ CHAPTER 45

741 41 16
                                    

Bunda sedang menyiapkan makan pagi untuk Ayah,Prilly dan juga Rizal.
Setelah selesai,Bunda masuk kedalam kamar Prilly.

"Sayang,sudah pagi nak.Ayo bangun."

Bunda membuka tirai dan jendela.Merapikan buku buku Prilly yang berserakan di lantai.

"Prilly"

Bunda membuka selimut dan terkejut.

"Kemana lagi ini anak?apa sudah bangun?"

Bunda keluar kamar sambil mengoceh.Ayah yang sedang membaca koran hanya melirik.

"Ada apa bun?"

"Si Prilly yah...pagi pagi tidak ada di kamar.Apa lagi pergi ya?kenapa nggak pamit?"

Ayah tersenyum.

"Mungkin lagi jalan jalan pagi bun.Sudah biarkan saja.Lagian kata dokter dia kan butuh udara segar.Pagi ini cuaca cerah."

"Iya yah tapi kan Prilly masih butuh istirahat.Dia baru keluar lho dari rumah sakit."

Ayah meletakkan koran nya lalu berjalan ke meja makan.

"Sudah.Ayo sarapan dulu.Mana nak Rizal.Panggil dia bun.Kita ajak makan pagi bersama."

Bunda mengangguk.

Rizal pun keluar dari kamarnya dengan senyum mengembang.

"Pagi tante." Sapa Rizal.

"Pagi nak.Ayo kita sarapan." Ajak bunda.

"Terimakasih tante."

Rizal berjalan menuju ruang makan.Ia bingung kok hanya ada ayah Prilly.Prilly kemana?

"Duduk nak.Kita sarapan dulu" ajak ayah.

"Iya om."

Tanpa bertanya tentang Prilly Rizal duduk kemudian mengambil nasi dan lauk secukupnya.
Bunda ikut duduk di samping ayah.Mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya dan dirinya sendiri.

.
.
.
.
.

Kaia,Thomas dan Milla sedang menikmati makan pagi di kantin Rumah sakit.

"Eh kira kira,si Ali sama si empril jadi nikah nggak ya?" Cetus Milla sambil terkikik.

Thomas tertawa.

"Ya mungkin aja sekarang si Prilly lagi jujur tentang perasaan nya sama si Ali." Kata Thomas seru.

Milla mengangguk kecil. "Kak...gimana pendapat kakak tentang mereka?"

"Ya kalau gue sih setuju aja.Tapi nggak tau juga gue.Gue rasa mereka udah dewasa jadi insyaallah pasti bisa nentuin mana yang terbaik mana yang enggak." Jelas Kaia.

"Sip.Bener juga ya.Tapi seru juga lho kalau mereka nikah.Secara mereka kan serasi banget.Saling melengkapi.Prilly cantik,Ali tampan...uhh,anak mereka pasti cantik dan tampan."

Milla membayangkan jika Prilly dan Ali benar menikah.

"Hush...kejauhan mikir nya loe." Ledek Thomas.

"Ye...di aminin napa.Siapa tahu kan mereka itu jodoh." Sahut Milla lalu menjulurkan lidahnya.

"AMIIIIINNNNN" Seru Thom dan Kaia kompak.

"Ha ha ha...." tawa mereka.

.
.
.

Ali di bantu Prilly untuk duduk di kursi roda.Prilly lalu mendorong kursi roda Ali ke taman rumah sakit.
Prilly duduk dan menatap Ali.

Jantungnya berdegup kencang.Ia yakin saat ini,Ali bisa mendengar suara detak jantungnya.

"Ly..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang