BOY ♡♡♡ CHAPTER 38

1.9K 139 3
                                    

Hellow

Loha..

Sebelum baca,vote ya.
Kalau udah baca,koment plisss.

Vote

Vote

Vote

Komen

Komen

Komen

Happy reading guys...
Jangan pada protes ye setelah baca.✌✌✌

Hehe

Cuzzz

###

"Mbak...mbak juga harus di periksa dulu.Luka di tangan dan kaki mbak harus di obati nanti takutnya infeksi mbak."

"Tidak sus...tolong tangani adik saya sus.Tolong selamatkan dia." Teriak Kaia keras.

"Tenang mbak.Mbak jangan cemas karena dokter sudah menangani adik mbak.Mari mbak ikut saya.Luka mbak masih mengeluarkan darah dan harus segera di obati."

Kaia hanya mengangguk dan mengikuti saran suster.Tangan dan kaki nya robek karena kecelakaan yang dia alami bersama dengan sang adik.Disaat yang bersamaan Kaia berpapasan dengan bunda dan ayah Prilly.Mereka hanya saling pandang karna memang mereka tak saling mengenal.

"Mbak...mari mbak."

Ucapan suster membuat Kaia tersadar dan segera masuk keruangan bercat putih dengan bau obat yang sangat menyengat.

"Sus...apa adik saya akan baik baik aja sus?"

"Sepertinya luka di kakinya parah mbak.Saya juga belum tahu.Kami akan mengusahakan yang terbaik untuk pasien." Jawab suster sambil membersihkan luka di tangan Kaia.

"Li...maafin kakak Li.Semoga lo baik baik aja ya.Maafin kakak." Batin Kaia.

Usai di obati dan di perban (hanya luka luar dan tidak ada luka dalam) Kaia berjalan menuju ruangan Ali.Dokter masih memeriksa kondisi Ali.

"Kenapa lama banget sih?Thomas juga kemana dia?kenapa mereka lama banget?"

Kaia duduk dengan gelisah menunggu kedatangan Milla,Thomas dan juga ibunya.

Rizal keluar dari toilet dan tak sengaja melihat Kaia sedang duduk dengan wajah kacau.
Rizal bersembunyi di balik tembok.

"Sial.Ngapain dia ada disini?apa dia tahu kalau Prilly lagi sakit?tapi nggak mungkin atau jangan jangan..." batin si Rizal.

Rizal segera kembali keruangan Prilly.Ia tak mau sampai Prilly tahu jika Kaia juga sedang di rumah sakit ini.Bisa bisa rencana nya gagal.

"Gimana keadaan kamu Prill?" Tanya Rizal saat melihat Prilly sedang melamun.

"Gue nggak pa pa." Jawab Prilly ketus.

"Prill...jangan ketus gitu dong.Ntar imut nya hilang lho.Kamu laper nggak?mau aku beliin makanan?" Tawar Rizal manis.

Rizal duduk di samping ranjang Prilly dengan senyum khasnya.

"Nggak usah.Gue nggak laper." Jawab Prilly memalingkan wajahnya.

Rizal tak menyerah,jika Prilly tidak bisa untuk di dekati,ia memilih untuk mendekati ayah dan bunda Prilly atau lebih tepatnya bunda nya Prilly.

"Kamu tahu nggak Prill,apa beda nya kamu sama matahari?tahu nggak?"

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang