BOY ♢♢♢ CHAPTER 21

3.1K 187 1
                                    

Sonya menangis histeris karena mendengar kenyataan kalau dirinya sedang hamil.

"Kamu bikin malu,ayah nggak habis fikir kalau kamu ceroboh." teriak ayah di depan pintu.

Rizal,Juna dan ibunda Sonya menoleh dan kaget melihat kedatangan laki laki membawa tas besar.

"Ayah...ayah kok bisa disini?" tanya RIzal.

Semua nya mencium punggung tangan laki laki ini dengan sopan.

"Ayah ingin bicara sama bunda dan anak memalukan ini"

Rizal dan Juna mengangguk.Tak lama segera meninggalkan ruangan Sonya.

"Ayah,ayah tenang kan diri dulu.Jangan marah marah yah"

Bunda mengelus punggung suami nya.

"Gimana nggak marah bun,punya anak tapi kelakuannya memalukan."

"Hiks...hiks...ayah jangan salahin aku terus...hiks.In...ini anak Leo,yah" ucap Sonya masih berlinangan airmata.

"Ayah nggak habis fikir,kamu melakukan hal serendah itu." ujar ayah meninggalkan ruangan putri nya.

"Yah....ayah...." panggil bunda.

"Bun...maafkan aku bun" ucap Sonya sangat lirih.

"Sebentar,bunda lihat ayahmu dulu."

Bunda Shasya membuka pintu ruangan Sonya untuk mencari suaminya.Di luar nampak kedua putra nya sedang duduk dengan gelisah.

"Ada apa bun?" tanya Juna melihat sang bunda seperti kebingungan.

"Ayah sedang menemui dokter bun.Bunda jangan cemas." ujar Rizal seakan tahu hati sang bunda.

"Bunda bingung...."

"Bun,nanti kita fikirin dirumah jalan keluarnya.Lebih baik sekarang,bunda sama ayah pulang aja.Juna yang akan nemenin kak Sonya." jelas Juna.

"Iz,ajak pulang bunda sama ayah.Biar abang disini." perintah Juna memandang adik bungsunya.

"Oke.Tapi kalau ada apa apa,loe telepon gue ya bang.Gue balik."

Bunda berjalan dahulu sebelum Rizal,namun baru beberapa langkah..langkahnya berhenti.

"Jagain kakak ya.Bunda pulang dulu." ucap bunda Shasya sebelum menyusul suaminya.

"Ya bun.Bunda hati hati di jalan"

+++

Rizal,bunda dan ayah segera ke parkiran untuk mengambil mobil.Sepanjang perjalanan Rizal hanya diam,karena ayah berbicara serius dengan bunda masalah Sonya.

"Itu bukannya Prilly?" gumam Rizal pelan.

Rizal tanpa meminta persetujuan bunda dan ayahnya,menghentikan mobilnya ke pinggir jalan.

"Kenapa kok berhenti?ada apa?" tanya bunda Shasya.

"Itu bun,ada teman Izal.Bentar ya yah,bun"

Rizal turun dan menghampiri Prilly yang sedang duduk di bawah pohon.

"Prilly...hey,kamu ngapain disini?kok kamu nangis?" tanya Rizal berjongkok di depan Prilly.

Prilly menghapus airmata nya dengan cepat.Prilly berdiri dan berjalan meninggalkan Rizal.
Rizal tak tinggal diam,ia pun mengejar Prilly.

"Ada apa dengan kamu?" tanya Rizal.

"Kayaknya bukan urusan loe deh." jawab Prilly.

"Aku tau,aku bukan siapa siapa kamu.Dan kamu benci banget sama aku.Apa aku nggak boleh berteman sama kamu?"

BECAUSE OF YOU (BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang