05 - Hi, Future!

6.9K 563 153
                                    

DUA MINGGU KEMUDIAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DUA MINGGU KEMUDIAN

Kasih Asmaraloka, pemilik nama itu adalah wanita berusia 25 tahun ke atas. Cantik, berpendidikan, dan masih 'sendirian'. Sehari-harinya sibuk bekerja sebagai pengelola salah satu toko parfum original milik ayahnya.

Wanita itu tengah berduaan dengan sahabatnya, yang kebetulan sedang kesepian ditinggal suaminya bekerja. Mereka berada di kamar Kasih sekarang.

"Vy, coba lihat, deh. Lucu banget baju pengantinnya si Ega sama istrinya," ujar Kasih pada sahabat sejak SMA-nya, Ivy Erica.

"Iya. Bajunya biru terang gitu. Bagus, cocoklah buat cuaca panas Jakarta. Kalau pakai merah, kayaknya membara banget kayak amarah." Ivy berkomentar asal, membuat Kasih sedikit tertawa.

"Lo sendiri gimana sama suami lo? Katanya, mau honeymoon lagi?" Kasih bertanya setelahnya.

Maklum, Ivy dan suaminya sedang menanti momongan yang belum kunjung hadir. Padahal, menikah sudah setahun lebih.

Mungkin itu disponsori oleh Sakha, suami Ivy yang berprofesi sebagai kontraktor. Ia sering meninggalkan Ivy karena pekerjaan. Saat ada proyek yang lokasinya lumayan jauh, Sakha terpaksa tinggal di kos terdekat tempat proyek. Ivy tak bisa ikut Sakha sebab ia sendiri punya pekerjaan sebagai PNS.

"Iya, habis ini. Kalau Sakha udah selesai sama proyeknya, kita cauw ke Raja Ampat. Awas aja dia PHP, gue jambak rambutnya," ketus Ivy dengan wajah berubah galak.

"Parah lo." Kasih tertawa.

"Ya gak apa-apa. Tapi gue sayang dia apa adanya, kok. Daripada lo, Kas... kebanyakan tipe makanya gak dapet-dapet laki." Kembali lagi mulut kreatif Ivy beraksi. Ia cantik, tapi mulutnya agak kurang cantik.

"Gak usah sombong! Mentang-mentang udah nikah," Kasih menjeling sinis, "lagian masa gue iya-iya aja sama cowok? Gue maunya sesuai keinginan, dong... seenggaknya gak jauh-jauh bangetlah dari ekspektasi gue," lanjutnya membela diri.

Ivy menghela napas. "Serah lo. Itu si Randy yang orang Malang itu gimana? Kok udah seminggu gak ada cerita-ceritanya?"

"Males gue sama dia, Vy," balas Kasih sambil mengunci iPad-nya.

"Kenapa?"

"Dia bau ketek... gue kesel...," ujar Kasih bernada putus asa, "terus kalau makan bunyi, gue gak suka... pokoknya bikin ilfil." Ia meringis begitu masam.

Ivy langsung terbahak. "Sumpah ya, Kasih... lo tuh harusnya ngasih kesempatan dulu. Kata lo kan si Randy itu baik. Cuma masalah bau ketek kan bisa lo suruh rajin mandi dan pakai deodorant. Masalah makan bunyi, tinggal lo bilang aja jangan bunyi," komentarnya memberi solusi.

"Ah, males gue. Kalau udah tabiat, gimana? Kan susah diubahnya." Kasih tak mau kalah.

"Bau ketek tabiat kata lo? Itu bisa diubah, Kasih... dengan sering mandi dan pake deodorant!" Ivy begitu menggebu membela Randy, gebetan Kasih.

DADDY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang