22 - Love War

5.5K 457 159
                                    

SATU MINGGU KEMUDIAN....

"Hah? Pak Aiden? Pak Aiden Shaquille?" Pak Danis bertanya begitu terkejut sambil melebarkan mata, menatap sang anak.

"Iya, Yah." Kasih menjawab.

"Kok bisa? Kapan kamu jadian sama dia?" Kali ini, Bu Sherly, mamanya Kasih yang bertanya.

"Ya gitu, deh. Baru sebulan lebih sih, Ma." Kasih tersenyum-senyum.

Tiga anggota keluarga tersebut sedang di ruang keluarga, bersama TV yang menyala tanpa ditonton sebab empunya sedang membicarakan topik serius.

Pak Danis tampak tertegun, ia berpikir untuk beberapa saat. "Tapi... dia duda, Kasih. Kamu udah tahu?"

"Udah tahu, Yah."

"Udah punya anak juga, kan?" Bu Sherly menambahkan pertanyaan untuk suaminya, dengan irama menegangkan.

"Iya, Ma." Pak Danis mengangguk.

"Udah tahu, kok. Aku udah sering ketemu sama Rere malah." Kasih tersenyum ringan tanpa hambatan.

Pak Danis dan Bu Sherly kembali terkesiap karena kesantaian anak mereka.

"Tapi, Kasih... emangnya udah gak ada laki-laki lain yang belum pernah nikah? Kenapa harus sama dia?" Bu Sherly terlihat jelas enggan setuju.

"Ada, Ma, banyak. Tapi aku gak suka sama mereka, aku sukanya sama Aiden." Lagi-lagi Kasih menjawab santai tak berbeban.

"Mama gak mau ah. Kayak gak ada laki-laki lain aja kamu." Bu Sherly menyahut sinis.

Kasih sontak mengernyit. Sementara ayahnya, masih diam berpikir-pikir.

"Kenapa sih, Ma?" Kasih bertanya dengan dahi tak lurus.

"Ya masa kamu mau aja sama bekas orang?"

"Ma," Pak Danis refleks menegur, "jangan kayak gitu juga ngomongnya. Pak Aiden itu baik banget orangnya."

"Kalau baik kenapa sampai cerai?"

"Mantan istrinya selingkuh, Ma." Kasih menjawabkan.

"Tuh, sampai diselingkuhin. Nih, denger ya, Ayah, Kasih. Dia kaya, ganteng, pinter, tapi diselingkuhin. Berarti ada yang gak beres sama dia sampai istrinya bisa selingkuh." Bu Sherly tetap tak suka pada Aiden.

Kepala Kasih seketika mumet dan mau pecah. Rasanya ingin membentak jika tak ingat wanita paruh baya itu adalah ibunya.

"Gak juga, Ma. Bisa aja mantan istrinya yang gak beres?" Ini Pak Danis. "Lagian gak ada orang yang sempurna. Siapa tahu mantan istrinya aja yang gak mau nerima kekurangan dan gak mau bersyukur? Pak Aiden ke anaknya baik banget, pasti ke mantan istrinya dulu juga baik. Kita gak tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka. Gak boleh menghakimi sepihak begitu." Pak Danis menceramahi istrinya.

Benar kata Ayah. Kalau misalnya Aiden yang gak beres, kenapa Sandra masih ngerayu-ngerayu begitu? Pasti karena dia yang gak beres, makanya saat Aiden ceraikan dia, dia nyesel dan pengen balikan lagi. Hih. Enak aja.

Kasih yang melamun pun terciduk mata ayah-ibunya.

"Kasih." Ayahnya memanggil.

"Ya?"

"Jadi, gimana?"

"Gimana apanya, Yah?"

"Itu, Pak Aiden." Pak Danis menerangkan.

"Ya gak gimana-gimana, Yah. Pokoknya kita pacaran sekarang." Kasih tersenyum pada ayahnya. "Rere juga kayaknya suka sama aku. Oh ya, waktu itu aku pernah kasih dia kalung perak dan dia suka banget."

DADDY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang