"terima kasih telah hadir membawa bahagia"
"Dan kini kau pulang membawa kenangan"----
*
*
*
*
Tandai typo**
HAAPY READING*******
"Gue minta bantuan kalian," kata raga dengan tatapan datar penuh penekanan.
"HAH" teriak plus kaget Lia dan Leon mendengar ucapan raga. Chiko yang melihatnya ingin rasanya menampol wajah mereka satu satu.
"Uhh.. sabar ko... Lo gak boleh nonjok si belatung.. najis mugalazah" batin Chiko menahan diri.
Lia yang mendengar kata batin Chiko pun ia melotot Chiko kira dirinya tak bisa mendengar batinnya apa iya memang bisa tetapi seperti jarang bisa mendengarnya seperti sekarang ia bisa mendengar batin Chiko ia hanya bisa berkemampuan berkomunikasi dengan hantu dan mempunyai vision untuk mendengar batin seseorang itu ia sangat jarang sehari tiba tiba bisa mendengar dulu juga pernah seminggu hanya sekali bisa mendengar.
Yang bisa mendengar batin seseorang itu hanya kakaknya gemilang tetapi kakaknya tidak bisa melihat mereka hanya Lia dan bundanya saja yang bisa.
"Lo maksudnya apa bilang najis mugalazah ke gua emang gue babi," marah Lia.
"Lah Lo bisa denger," kaget Chiko.
"Gue bisa denger ya..." ketus lia.
"Heh, ga.. Lo butuh bantuan apa dari kami," selip Leon agar mereka berhenti.
"Gue harus mencari orang yang udah bunuh Linda,"
Sontak Lia dan chiko berhenti bertengkar lalu menatap raga.
"Pemm....bunuh Linda," kata Lia kaget.
"Iya raga butuh bantuan kalian, jadi kalian bisa kan bantuin raga." Ucap Chiko mewakili raga.
"Sebentar sebentar Lo tau dari mana," ralat Leon.
"Gue bakal jelasin di kafe" lalu raga meninggalkan mereka saat bell berbunyi tanda masuk.
" Ya udah Kalian berdua abis pulang sekolah langsung capcus ke cafe Storia" lalu Chiko mengejar raga yang mulai menjauh.
Leon mendekat pada Lia yang menunduk.
" Are you okey?" Tanya Leon.
" IM be okey" gumamnya.
"Kita harus cari pembunuh Linda," ucap Lia lalu menatap Leon disampingnya.
"Lo yakin"
"Yakin gak yakin dia sahabat kita kalo Lo lupa," Lia bersedekap dada.
"Bukan gitu Lo masih lemes belum makan gue tau Lo belum mak..," Leon mengaruk belakang kepalanya saat Lia memotong pembicaraannya.
"Sutt... Udah ayo kita masuk," lalu Lia menarik tangan Leon sebelum mendengar perkataan Leon selanjutnya.
*******
Seorang perempuan dengan gaya pakaian yang mewah dengan sangat angkuhnya dia bersedekap dada lalu menatap seorang lelaki tampan didepannya dengan tersenyum smrik."Kamu yakin kan dia sudah mati," tanyanya.
"Coba saja anda kerumahnya dia sudah mati ditelan massa" sarkas lelaki itu.
"Ouhh...oke saya percaya, ini uang untuk kamu terima kasih atas bantuannya Tuan muda," perempuan itu menekan kata 'tuan muda' lalu memberikan segepok uang di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Seberang [BELUM REVISI]
Teen Fiction⚠️WASPADA LAPAK INI MENGANDUNG BAWANG⚠️ BELUM REVISI! ❇️❇️❇️❇️ "𝘛𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘯𝘢𝘳𝘢𝘴𝘪, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘶𝘴𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯. 𝘛𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯!" ~𝘙𝘢𝘨...