25 - Penyerangan 1

3 1 5
                                    

HAAPY READING 🌻

*****

Malam yang gelap tanpa cahaya, tanpa  bulan dan bintang yang membuat malam gelap gulita ini semakin mencekam. seperti halnya dengan sosok lelaki berkaos oblog hitam dan celana jeans hitamnya semakin selaras dengan rencana malam ini.

Rencana yang sudah disiapkan secara matang sejak beberapa hari yang lalu. Hanya satu misi, sedia untuk membantai markas besar milik si peneror, sejak saat  siang tadi mencari dan akhirnya ditemukan juga oleh Vega.

Entahlah sejak beberapa Minggu ini mereka semakin yakin bahwa si peneror dan kejadian tabrak lari Linda ada hubungannya dengan si peneror.

Dan, hari inilah kita akan mengetahui siapa dalang dari semuanya. Malam ini mereka akan tahu siapa dalang dari rahasia ini...
Rahasia dari Angka 3, Kenapa harus Linda korbannya.

Dengan strategi yang sudah pas, semua kelompok dibagi tiga dikubu bagian gerbang ada, Lia,Linda,dan Leon. Seterusnya dikubu bagian sayap kanan ada Vega,Chiko, dan Randhy. Dan disinilah Raga berada kubu bagian sayap kiri seorang diri dengan penampilannya yang membuat kaum hawa pingsan ia berjanji dan bertekad jika sudah mengetahui siapa dalang dari semua ini dia harus mendapatkan hukuman yang setimpal. seperti bermain darah MayBee...

Dan jangan lupa mereka memanggil polisi yang kini sedang menunggu yang tidak jauh dari tempat kosong ini, yang nantinya akan ada sesuatu Meraka akan langsung datang menangkap pembunuh sialan itu!!

Sebelumnya ditelinga kanannya terdapat sebuah benda yang dapat terhubung, sejenis earphone.

Jikalau ada sesuatu Raga ataupun yang lainnya bisa saling berkomunikasi.

Mengendap ngendap jangan lupa aura dingin yang menguar keluar dari tubuh Raga. Tentu saja Raga tidak akan tinggal diam menyangkut miliknya yang kini telah pergi ke tempat jauh yang tak bisa ia gapai.

Dengan senjata yang telah ia sediakan Raga berjalan dengan lorong panjang seperkian detik Dia menebas kepala yang bisa bisanya menghalangi sebuah ruangan entahlah mungkin ini jalan menuju ruang utama. Mungkin...

***
"Kalian ingatkan rencana kemarin!" Tegas Leon.

"Tentu aku ingat,"

"Lia..."

"Ia gue ingat gue gak pikun,"

"Kalian harus hati hati jangan lengah kalian perempuan, bagaimana juga kalian bis terluka sedetik pun kalian lengah."

"Ia bawel!!" Sinis Lia.

Linda yang melihatnya pun tersenyum sendu entahlah ia sangat bahagia bisa dipertemukan lagi bersama Meraka, sungguh ia rindu perkataann cerewet Lia sikap dewasa Leon yang membuat para kaum hawa terjarat asmara.

Sungguh ia ingin waktu berhenti agar ia bisa merasakan bahagia lagi seperti dulu, tapi apakah ia bisa sedangkan ia sedang menempati raga orang lain.

"Ran, lo kok malah bengong Lo dengerin gue kan."

"Ehh iya apa?"

"Lo harus peka, hati hati nanti didalam."

"Iya iya tenang aja aku bakal ngebebasin Mamah, ya udah ayoo semangat kita bisa!!" Semangat Linda lalu mengandeng tangan kedua sahabatnya.

Melihat sikap Kirana membuat Lia dan Leon terdiam entahlah ini rasa rindu apa bukan ia merasa sosok didepannya bukan Kirana namun Linda.


*****

Simase!!??

Kalian harus vote komen ya gyus!!
Biar aku semangat menjalani hari hari yang hampa🥰

Beberapa chapter lagi ending gyus!

Oke next👇

Di Seberang [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang