8 - Berkabut hitam

16 9 8
                                    

*

*

*

*


Jangan lupa vote komen dan share kemna aja!
HAAPY READING"
*********
Raga melihat jam tangannya pukul 07.25 wib.
Raga memukul motornya kalo saja ia tak bertemu orang gila kayak tadi dijalan mungkin sekarang ia ada dikelas.

"Dasar orang gila perapatan" batin Raga.

Raga buru buru turun lalu menatap gerbang yang tertutup. "Pak buka,"

"Gak bisa den Aden udah telat 25 menit."

Raga menghela nafas pasrah meraup mukanya yang berkeringat. "Nihh... buruan buka," Raga memberi uang lima lembar seratusan yang membuat pak anan di depannya langsung kicep.

"Dasar manusia di kasih uang langsung kicep,"

"Oke... oke" pak anan membuka gerbangnya dengan bahagia.

"Silahkan den...sering sering yak telatnya," katanya tanpa malu setelah membuka gerbang.

"Terserah," pasrah Raga.

Langsung berjalan menenteng tasnya di pundak kanannya dengan kancing atas terbuka 3 berjalan dengan gaya coolnya menuju kelas.

*****

Brakkk.....

Semua mata melihat ke pintu yang di buka kencang lalu terlihat sosok tampan muncul dengan muka yang datar.

"Bangsat gue kaget," ucap Randhy memegang dadanya.

"Lo mah buat gue jantungan aja"

"Kirain ada guru masuk anjing kau ga..." Kesal Ferdi ketua kelasnya.

"Iya gue kira Lo si Martin mau nyabut nyawa gue," kata si perempuan berambut warna warni yang mempunyai Riwayat Jantung. Sungguh nistanya kau....

Raga tak menghiraukan perkataan mereka lalu mendudukkan bokongnya di bangku paling pojok.

"Lo telat lagi ga..." Vega Menepuk pundak Raga disampingnya.

"Hmm"

"Untung gak ada pak dude Harlino, jadi jamkos deh,"

"Katanya pak dude Harlino lagi izin si meongnya mau lahiran,"

"Gile eta jalma masa cuman kucing lahiran izin segala dah" kata anak kelahiran Bandung itu Vega.

(Gila itu orang)

"Pasti kalo ada Linda disini pasti Lo bakal dimarahin,"

"Udahlah Chik...jangan diingetin lagi" kata Vega melihat wajah Raga berubah.

"Gue gak papa"

"Kalo Lo ada apa apa juga gak papa, ada kita disini seperti keluarga,"

Raga hanya mengganguk menjawab perkataan Randhy.

"Ouhh... Iya ngomong ngomong masalah di rumah Linda gimana yang angka tiga itu."

"Hemm....Angka tiga apa maksudnya," bingung Chiko mengingat perkataan Lia.

" Tiga artinya ada orang ketiga atau ada tiga orang tersangka," cerca Raga yang sedari tadi diam.

"Kalo orang ketiga siapa?" Tanya Chiko.

"Apa selingkuhnya om Kevin" ucap Randhy pelan agar tak tersinggung.

Raga berpikir bisa jadi juga orang ketiga itu selingkuhannya om Kevin yang kini sudah berstatus istrnya.

Di Seberang [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang