9 - Tulisan Takdir

14 9 3
                                    

"Tulisan takdir yang ditulis tuhan,"
"Tak akan bisa terhapus kan."

••••••••

*

*

*

*

*

Tekan bintang di pojok kiri🌟
HAPPY READING"

Ini cerita kayak kuburan gak ada yang baca sepi 😭

********

Kini Lia dan Leon berada di parkiran terlihat Raga dkk. Yang sedang tertawa ngakak.mereka mendekat untuk menjelaskan kejadian di Perpustakaan.

"Gue akan jelaskan kelamaan gue di perpus" Leon mulai bersuara.

"Gak dijelasin juga gua tau kalian pacaran dulukan." Ketus Chiko terlihat kesal.

"Anjir lu Chik.... Cemburu gak tau situasi," Vega menjitak ke kepala Chiko yang dibalas Sakit jidatnya.

"Meningan jangan dulu cerita disini," Kata Randhy.

"Bener tuh kata si Randhy." Saut Chiko yang manyun habis di jitak Vega.

"Gue tunggu di tempat biasa," tepuk Raga pada pundak Leon. Lalu pergi ke motornya untuk pulang ia begitu capek dirinya harus istirahat sejenak.

"Okelah kita tunggu kalian berdua di Cafe biasa,"  lalu satu persatu mereka meninggalkan Sekolah.

Diikuti oleh Lia dan Leon yang berboncengan meninggalkan area sekolah.

******
Raga terus fokus mengendarai motornya saat melihat orang yang begitu ia kenal motornya semakin mendekat dan berhenti.

"Kak Raga," kaget Laras.

"Hmm... ngapain jalan kaki." Tanya Raga dingin.

"Ehh....gak ada yang jemput," jawab Laras tersenyum.

"Supir." Tanya Raga.

"Lagi gak bisa kesini," Laras begitu gugup.

Raga terdiam sebelum berkata. "Naik," perintah Raga.

"Be...beneran kak," Raga jadi aneh kenapa Laras sekaget itu.

"Iya" singkatnya.

"Kak Linda gak marah kan" tanya Laras tak direspon Raga tapi tetap naik sebelum itu ia memakai Helm yang disodorkan Raga.

Pelan pelan Laras menaiki motor Matic milik Raga dan untungnya rok milik Laras panjang se bawah lutut.

Selama perjalanan hanya hening yang melanda dengan tiba tiba Laras menjadi rindu oleh bundanya tercinta.

"Kak boleh antar aku ke rumah bunda," Raga hanya diam dan Laras tau dia mengerti perkataannya.

Tak terasa Raga dan Laras sudah sampai di rumah Bercat biru yang asri itu Laras segera turun sudah lama ia tak berjumpa dengan bundanya dan kakaknya.

Di Seberang [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang