Epilogue

13 1 0
                                    

"Nyatanya kata Di seberang tak pernah ada, yang ada hanya Kenyataan yang terkadang tak sepahit yang kita pikirkan,"

~Raga Miguel Argantara~

*****

Hari ini tepat menginjak tiga bulan ia hidup setelah beberapa bulan lalu yang katanya dirinya tertidur, dan tepat hari ini juga hari kelulusan menanti bagi mereka mereka yang dinyatakan lulus.

Linda turun dari podium setelah dinyatakan pemenang juara satu paralel disekolahnya, itu membuat Linda terus tersenyum bahkan sangking bahagianya dengan kaki kecilnya terus menampilkan mimik mukanya itu menuju ketempat mamahnya. Mamah Winda..

"Yeee aku juara satu mah," seru Linda.

"Bagus mamah bangga sama kamu, padahal mamah gak pernah memaksa kamu untuk jadi pemenang tapi kamu malah melakukannya."

"Wahh, kakakku yang cantik bahenol ini dapat juara satu, tapi tenang kakakku juga dapat juara satu dihati kakak iparku!!" Riang Laras terus bersuara menatap layar handphonenya yang menampilkan siaran langsung.

"Kyaaa..i proud you sis!"

Laras mendekap hangat kakak kesayangannya yang dibalas Linda, setelah itu saat mengingat seseorang ia buru buru melepaskan dekapannya lalu meminta izin untuk pamit.

"Mah aku pergi sebentar, mau ketemu dia."

"Iya bicara pelan pelan aja yak, mamah tau dia ngerti.."

"Iya mah," Linda tersenyum meyakinkan.

Lalu setelah itu Linda berlalu meninggalkan mereka berdua dengan guratan gusar.

****
Dengan penuh puluhan siswa yang terus merayakan hari kelulusannya dengan sebuah benda yang siap ia semprotkan semakin membuat riuh.

Dengan banyaknya lautan manusia ini ia terus mencari keberadaan seseorang yang sedang ia cari.

"Linda!!" Teriak nyaring milik Lia.

Dengan cepat Lia memeluk pinggang ramping sahabat tercantiknya lalu segera melepaskannya.

"Ouhh iya Congratulations! Untuk juaranya."

"Lo udah cantik pinter lagi kalau aja Lo bukan pacar sahabat gue udah gue gondol Lo," canda Vega.

Semua orang tertawa lalu diiringi jitakan maut milik Randhy.

"Hey kita harus kasih tanda tangan buat kenangan," seru Lia.

"Wah pasti tuhh, sekarang Lo berbalik." Yang langsung diikuti Linda.

"Terimakasih Linda!!" Ucap semuanya.

Yang dibalas senyuman manis miliknya, sungguh ia pasti akan rindu oleh hari harinya seperti ini.

Kisahnya yang telah ia rangkai, ketika ia bertemu Raga saat saat jatuh cinta entahlah jatuh bangun ia hidup dan belajar di SMA ini namun kenapa harus perpisahan yang harus memisahkan.

"Hei?" Saut seseorang.

"Raga.."

"Yaa.."

"A..ku mau..bicara sama kamu," ini bukan nada gugup namun nada kaku karena takut mengatakannya.

"Kalau kamu mau bicara kamu bakalan lanjutin kuliah ke Jerman aku gak bakal marah,"

Ia mengerenyitkan dahinya mendengar perkataan terakhir. "Maksud kamu?"

"Itu kan yang mau kamu bilang," ucapnya tepat sasaran.

"Iya, tapi kenapa kamu gak marah."

"Sebenarnya aku marah, kamu mau pergi dan ninggalin aku.."

"Aku..buk.." telakkan Linda terpotong.

".. sebelum kamu iziniin aku ikut kamu juga.." sela Raga cepat.

"HAH..apa?"

Sungguh Raga menghela nafas melihat otak lemot kekasihnya.

"Ka..mu juga mau kuliah disana."

"Ya.."

"Kenapa?"

"Karena aku gak mau kita LDR-an, cukup dulu aja LDR-an antar dunia." Lalu Raga terkekeh diikuti Linda lalu saling memeluk.

Ohh,sungguh indahnya kisah mereka walaupun harus terhenti oleh Raga yang tertidur. Tapi kalian harus tahu? Bahwa dibalik kisah Raga yang tertidur ada kisah Linda yang berjuang agar terus mempertahankan hubungannya.




-----SELESAI------

Yeay tamat terima kasih yang sudah baca!!
Kalo suka silahkan vote, kalian harus wajib share juga biar banyak yang baca...

Oke sampai jumpa di lapak selanjutnya 🙏🙌🎉

Di Seberang [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang