"Mengapa perkataanmu seakan memiliki, harapan bersama kedepannya"
~Velinda Kirana.
*****
Flash back on:
Melihat gerak-gerik Kirana akhir akhir ini ada sesuatu yang mengganjal, terlebih dirinya mempunyai indera ke enam dan lagi bisa membaca pikiran orang walaupun beberapa saat saja.
"Gue tau ini Lo," Baru beberapa langkah Lia berbalik lalu berhadapan kembali tepat didepan Linda.
"Ma..ksud kamu?"
"Gue tau ini Lo, sahabat gue yang paling baik," seketika suara Lia berubah serak dengan air mata yang terus keluar.
Melihat itu Linda bukannya sedih ia tersenyum mains entahlah ia sangat tau Lia adalah orang pertama yang peka akan kehadirannya.
"Jangan nangis, ayok peluk.."
Dengan cepat Lia menghambur ke pelukan dia.
"Hiks...gue takut...ini yang buat gue takut dari dulu, Lo terlalu baik bukan hanya ke manusia bahkan Lo ke tuhan dan semesta.."
"--lo terlalu baik ke tuhan ngebiarin diri Lo direbut tuhan,"
"Hiks...hikss..kamu jangan nangis nanti aku ikut nangis,"
"Lo juga jangan nangis gue jadi ikutan nangis," rengek Lia.
Linda terkekeh melihatnya lalu tersenyum.
Lia diam ketika mencuim sesuatu yang membuat dirinya tak bisa tenang untuk tidur bahkan sampai saat ini, bahkan baru kali ini ia marah dengan takdir yang diberikan Tuhan.
Yaitu, ia bisa mencium seseorang yang akan mati bahkan beberapa hari dari saat itu bahkan lebih.
"Kenapa tubuh Linda bau kematian terus kabut hitam itu menyelimuti dia." Batin Lia kaget.
"Lia kamu kenapa, kamu sakit apa?" Khawatir Linda.
Tidak! Ia tidak bisa diam ia harus melindungi Linda ia tak mau kehilangan yang kedua kalinya. Tapi ada yang aneh kenapa harus Linda padahal dirinya sudah mempersiapkan segalanya untuk mati..tapi kenapa..
Flash back of:
*****
Halooo gyuss...
Spam komen...
Kalian pilih.
Saga...
Or
Liga...
Ayukkk komen!!
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Seberang [BELUM REVISI]
Teen Fiction⚠️WASPADA LAPAK INI MENGANDUNG BAWANG⚠️ BELUM REVISI! ❇️❇️❇️❇️ "𝘛𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘯𝘢𝘳𝘢𝘴𝘪, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘶𝘴𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯. 𝘛𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯!" ~𝘙𝘢𝘨...