12 - Hukuman

10 5 3
                                    

"Yang jauh itu Raga kita,"
"Bukan hati kita."

-Penikmatrasasakit-

Gak suka skip aja ghostting sekalian!!!
Siap siap aja di mutilasi sama si Lia😅

⚠️⚠️ Peringatan!! Awas ngakak!!

******
"Tuhan maafkan diri ini...." Suara Vega mengema di warung diikuti semua yang ada disana kecuali Raga yang menelungkupkan kepalanya dimeja.

"---yang tak pernah bisa"

"Menjauh...dari angan tentangnya,"

"Namun apalah daya ini..."

"Bila ternyata, sesungguhnya..."

"Aku terlalu cinta...dia!"

Semuanya menjadi ramai karena penyanyi dadakan Vega yang kini memegang botol air kosong sebagai mic dan Chiko yang sudah bergabung menggedor gedor meja membuat irama lalu ada Randhy yang kini memegang panci milik Bi Inah yang sekarang hanya menggelengkan kepalanya Menatap mereka yang kini menjadi Sadboy. Jadi Sadboy sejenak lah....

Brakk....

"Berhenti kalian!" Teriak bu Andin melihat para muridnya Ambyar. kok Ke situ ya bang...

"Bukannya masuk malah nanyi gak guna disini,"

"Ehh ibu cantik kayak malaikat Izrail." Cerca Vega cengengesan.

"Apa kamu bilang!!" Bu Andin melotot mendengar kata Vega.

"Eh engak Bu,"

"Ikut kalian semua Selain Raga." Bu Andin menunjuk mereka selain Raga.

"Lah kok Raga gak ikut Bu," tak terima siswa bernama Beni.

"Jangan begitulah Bu curang" rengek Chiko.

"Mau sekalipun bolos gak akan buat Raga jadi bodoh, kalo kalian udah bodoh tambah bodoh lagi."

"Ihh...si ibu mah curang,"

"Astaghfirullah Bu kalo ngomong suka Bener!" Randhy memegang dadanya prihatin.

"CEPAT! kalian lari dilapangkan, 12 kali tanpa berhenti," ucapnya tanpa penolakan langsung buat diam semuanya.

*******
"Uluuh...uluh kasian Pada lari gini kayak bianglala pasar malam." Ejek Lia pada ketiga MOS wanted sekolahnya.

"Bodo amat!!"  Sarkas Chiko.

"Lo juga ga, ngapain Lo enak enak diatas turun Lo sini." Teriak Randhy pada Raga yang tersenyum menyebalkan mengejek mereka dari atas dilantai dua tepat depan kelasnya.

"Hahahaha... Bagus kak Raga, kembangkan." Lia memberikan satu jempol pada Raga.

"Apaan dah anjim,"

Di Seberang [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang