-Jangan mencoba memahami seseorang saat orang itu tak mau di pahami-
- Megi Okta Vahrani-
Happy reading
Pulang?
Belom.
Masih di Bali.
"Egi sini, dari kemaren ngejauh mulu!" teriak Febbi.
"entar, ada telpon." jawab Egi.
Menelpon sahabatnya? Bukan.
"eum, ya. Sekitar 4 hari disini." ujarnya dengan orang di sebrang telpon.
"..."
"owh, sudah?!"
"..."
"baguslah. Hanya itu saja."
Ia matikan telpon dan terkejut karena Juna tiba tiba di belakangnya. "nelpon siapa?" tanya Juna curiga.
Juna memiliki firasat besar bila ada sesuatu yang Egi sembunyikan. Hal besar yang ia rahasiakan. "pihak kampus, mau ijin ternyata udah." jawabnya.
"jelas itu udah, ayok." Juna langsung saja menarik tangan Egi menuju keluarganya yang tengah menikmati sunset.
"pada senja ku ungkapkan, aku akan menjaga dan menjalani hidup bersama orang yang aku cintai selamanya. Orang yang berarti dalam hidupku saat ini." ujar Jidan tersenyum manis pada Indah.
"ada orangnya ngapain diungkapin ke senja? Susah amat ngomong langsung." sahut Egi buat senyum Indah dan Jidan luntur. "selamanya? Kalo besok mati?"
"tinggal kubur." sahut Febbi tertawa.
"Egi ngerusak moment lo, mending ngejauh aja lo." ujar Indah marah.
"bodo amat, bener tadi gua ngejauh." ujar Egi santai kemudian berdiri. "mau kemana lo?" tanya Indah.
"cari kelomang." jawabnya asal.
"ikut!" sahut Albi buat Egi berhenti.
"gak." ketus Egi.
"pokoknya ikut." kekeuh Albi menghampiri Egi.
"bandel!"
Albi menulikan pendengarannya dan tetap mendekati Egi. "serasi banget mereka berdua, tapi Egi susah di dapetinnya." ujar Mama terkekeh.
"jodoh sih mereka," ucap Tama menilpali omongan Mama.
"Amin." sahut Juna.
Mereka berdoa, agar Egi bisa luluh pada Albi. Mereka menikmati semilir angin bersamaan dengan deburan ombak yang menambah kesan estetik.
"Niko jangan deket deket laut!" ujar Egi memperingati Niko yang semakin mendekati bibir pantai.
Albi setia mengikuti Egi, Niko sebagai hewan paham. Dia sengaja pergi agar majikannya bisa berduaan. Tapi apalah dayanya Niko, majikannya selalu bisa mengelak dari Albi.
"katanya cari klomang." sindir Indah.
"lha ini ngintilin gua, nggak liat." ujar Egi menunjuk Albi.
Klomang raksasa ya, Gi!?
"heh! Aku bukan klomang ya," protes Albi tak terima, para orang tua tertawa mendengarnya.
"TANGKAP EGI!" seru Juna bangkit mengejar Egi.
"heh!? Apaan lo." ujar Egi tak terima. Kenapa ia di kejar? Ia pun berlari menghindar dari Juna. Melihat Juna yang asik mengejar Egi. Nia dan Jidan ikut bergabung. "ayok Al, ikutan tangkep Egi." seru Febbi ikut bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Megi's life [END]
Teen Fictionterkenal kata cantik, pintar, baik? udah pasaran! tapi pernah gak si lo terkenal karena males? tapi males dalam kata lain yang luar biasa. "Gi, lo gak mau gitu partisipasi dalam acara?" "males" kata itu selalu diucapkan oleh Megi. ⚠JADWAL UPDATE SET...