50. Randomnya Albi

90 7 1
                                    

Pulang dari Korea mereka mulai menjalankan aktivitas masing masing. Siang ini Egi sih santai santai saja, toh semua pekerjaan rumah sudah selesai meski ia kerjakan tanpa pembantu. Ia sedang streaming vidio di youtube tiba tiba menoleh saat melihat seseorang pulang dengan raut wajah yang kusut.

"loh udah pulang?" bingung Egi menyudahi aktivitasnya lalu menghampiri Albi.

Albi menatap Egi dengan cemberut, "kenapa?" tanya Egi terlihat kebingungan. Albi menggeleng, tangannya mencoba melepas dasi namun sulit dan itu buat ia kesal, "bukain" titahnya dengan kesal. Egi langsung melepas dasinya Albi dengan mudah. Albi pergi mengganti baju, lantas Egi kembali menghampiri handphonenya, "sayang" panggil Albi buat Egi menoleh.

"ya?"

"mau bobo siang" ucap Albi masing dengan ekspresi cemberut. Egi pun kembali meletakan handphonenya. Ia menuntun Albi ke tempat tidur, "kamu kenapa?" tanyanya saat Albi memeluknya tiba tiba.

Albi menggeleng, "gak tau kenapa rasanya aku pengen marah. Rasanya kesel banget sampe pengen nangis. Tapi gak tau apa penyebabnya" keluhnya mengeratkan pelukannya pada Egi.

Egi membenarkan posisi tidurnya agar leluasa saat bergerak. "kalo mau nangis ya nangis aja" suruhnya dan detik itu pula ia merasakan bahunya basah akibat air mata Albi yang jatuh.

Tangis Albi begitu pilu di indra pendengarannya, dengan lembut ia mengusap pelan punggung Albi. "keluarin aja, jangan di tahan. Nangis aja sepuas mu dari pada di tahan malah tambah sakit" ucapnya pelan sambil sesekali mencium pelipis Albi.

"nyebelin t-tau nggak, p-po-pokoknya sebel" ucap Albi sesenggukan. Tak lama kemudian tangis Albi mulai mereda, meski masih sesenggukan. "sayang"

"hm? Kenapa?"

"bilang i love you dalam bahasa Korea" Egi mengerutkan alis kebingungan. Permintaan simple memang, tapi aneh. "cepet bilang!" desak Albi.

"iya iya" pasrah Egi mengusap pelan kepala Albi.

"saranghae"

Entahlah, ada apa dengannya. Tapi ia sangat ingin mendengar istrinya mengatakan itu padanya. "pake bahasa Jepang.

"aisitheru"

"eung... Pake bahasa Cina"

"wo ai ni"

Ternyata ada gunanya ia tau ucapan 'aku sayang kamu' dalam berbagai bahasa.

"bahasa apa lagi yang kamu bisa?" tanya Albi mendongak menatap Egi. Egi berfikir sejenak lalu, "coba kamu tebak ya nanti" Albi mengangguk.

"jet aim"

Albi bergumam sambil berfikir, "bahasa... Itali?"

"bukan tapi Prancis" jawab Egi.

"yahh" ucap Albi menghembuskan nafas kasar. Ternyata salah.

"coba bahasa Spayol" tantang Albi,

"te amo"

Albi menggeram kesal, "ish bisa semua kamu." Egi terkekeh lalu menggeleng, "gak semua, cuma kata itu doang yang aku tau dalam bahasa lainnya"

"nih ada satu lagi yang aku tau"

"apa coba?" tanya Albi penasaran. sepertinya ini cara ampuh bagi Egi agar Albi melupakan masalahnya tadi.

"mahal kita, itu pake bahasa filipina" Albi mengerutkan kening, sepertinya ia tengah berfikir keras. "artinya kita mahal gitu?"

Egi tertawa, "gak gitu. Artinya ya aku sayang kamu. Tapi itu tadi pake bahasa filipina"

"ini ada lagi, aku trosno ro koe" ucap Egi mengunakan bahasa jawa, "atau enggak, aku tresno karo njenengan"

"bukannya sama aja ya?" tanya Albi kebingungan. Cuma beda bagian akhirnya kan?

"iya, tapi dalam bahasa jawa tu ada tingkatannya. Kaya buat menghormati yang lebih tua gitu. Yang pertama tadi bahasa jawa kasar dan yang kedua itu halus tingkat 1 gitu" jelas Egi.

"gitu ya? Tingkat ke 2 nya?"

Egi tersenyum, tiba tiba pipinya terasa panas. "adek tresno ro kang mas" ucapnya menahan tawa. Kenapa sangat menggelikan?

"kok adek?"

"ya gitu sih, adek tuh panggilan sayang suami ke istrinya" jelas Egi.

"ucapin lagi" pinta Albi dengan imut, "adek... Trosno ro kang mas" makin lama makin menggelikan. Ia tertawa lepas setelahnya begitu pun Albi.

"eum... Aku juga punya," ucap Albi sambil merubah posisinya jadi duduk, "apa?"

Albi mengangkat tangan seakan akan mencangkar, "bahasa dinosaurus" ujar Albi buat Egi bingung.

"dinosaurus?" Albi mengangguk, "kayak gini... RAWR" erang Albi menirukan suara dinosaurus dan mulai menggelitiki Egi. Tawa keduanya memenuhi seisi kamar.

**

"yang, apa bedanya dinosaurus betina ama jantan?" tanya Albi nyeleneh.

"kalo betina warnanya lebih cerah kalo jantan lebih gelap" jawab Egi sambil menyelesaikan cucian piring bekas makan malam mereka.

"salah"

"trus apa?" tanya Egi berbalik menghadap suaminya yang tengah duduk menunggunya. "dinosaurus jantan nama depanya Dino, kalo betina Dina" jawab Albi sambil tertawa sementara Egi? Ia kebingungan dengan teori yang Albi buat.

Dino? Dina?

Dinosaurus!?... Dinasaurus!?!

Sedikit ngawur tapi lucu.

"mana bisa begitu lah," sahutnya ikut tertawa. "biarin yang penting kamu ketawa" balas Albi.

Albi pergi ke sofa kemudian menonton tv, disusul Egi yang ikut duduk sambil meletakan cemilan yang ia bawa.

"adek kamu kemana Mas?" tanya Egi tiba tiba, "yang sama aku pas nikahannya Mbak Indah?" Egi mengangguk.

"dia lanjut sekolah ke London" jawab Albi.

Albi mengambil posisi duduk di paham sang istri sampai akhinya mereka menonton tv bersama dengan khitmat tanpa obrolan lagi.

-tbc-

Megi's life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang