Pagi hari Egi dan Albi di sibukkan dengan aktivitas biasanya, bedanya ada hal yang darurat. Karena di perusahaan Egi bakal ada rapat penandatanganan ulang perjanjian kerja dengan para investor. Albi buru buru melakukan segalanya gara gara ia ingin ikut mendampingi Egi disana. Sementara Egi santai saja.
"gak usah buru buru makannya, masih jam 8 ini. Rapat masih jam 9" tegur Egi saat melihat Albi minum dengan tergesa.
"uhuk!! Uhukk! Uhukk!!"
"kan udah di bilangin jangan buru buru, ngeyel amat sih!" geram Egi mengusap sembari menepuk pelan punggung Albi.
"hallo Ma" ucapnya mengangkat telepon dari Mama.
"Niko rewel terus Gi, dia muterin mobil sambil bawa foto kamu. Jadinya Mama nyuruh Abang mu nganter ke rumah"
"Egi ada rapat Ma" ujar Egi menghela nafas.
"bawa rapat aja lah, gitu aja susah"
"yaudah"
Tak berapa lama pun Juna dateng sembari ngedumel bila Niko rewel. Jadilah Egi membawa Niko dan Albi ganti merajuk karena ada Niko, pasti momen berdua mereka akan terganggu.
Krawung hng~
Niko mengalihkan pandangan ke jendela setelah menggeram malas. "gak usah cemberut, Niko cuma mau nemenin aku. Gak ganggu kita" ujar Egi seakan mengerti bahasa Niko.
Sampai di kantor, jajaran bodyguard menyambut kedatangan Egi. Pintu di buka dan Albi keluar terlebih dahulu dengan gagahnya. Albi mengulurkan tangan dan di sambut oleh Egi.
Sebelum pintu di tutup, Niko melompat keluar dan mengaum. Buat para Bodyguard terkejut, dan yang lain juga begitu. Mata mereka terbuka lebar.
Tampilan Egi seperti biasa, memakai hoodie putih dan celana jeans. "s--silahkan masuk bos, para investor dan mitra bisnis lainnya sudah menunggu di dalem"
Egi mengangguk dan Niko memimpin jalan keduannya.
"belok kanan Niko" ujar Egi mengarahkan.
Niko berbelok, dan rapatnya di lantai 26. Dimana ruang VIP yang akan digunakan karena bisa menampung banyak orang.
Yang di dalam langsung berdiri kala mendengar derap langkah orang yang mereka tunggu. Namun raut wajah mereka langsung nampak ketakutan kala melihat seekor harimau yang masuk. "h--harimau?"
"ini gak lagi mimpi kan?"
Ujar kedua kolega bisnis Egi.
"it is true, gentelman" ujar Egi.
Mempersilahkan mereka duduk kembali, rapat di mulai namun Niko menatap tajam salah satu mitra bisnis Egi.
Tak butuh waktu lama untuk menandatangani ulang semua dokumen. Namun setelah para mitra pergi, menyisakan satu orang.
RAWWRRR!
Raungan Niko mengejutkan semua orang yang mendengarnya kecuali Egi, mitra bisnis Egi yang tersisa pun nampak gemetar. "Ogi" panggil Egi pelan buat pemilik nama merinding.
"perjanjian bisnis kita cukup sampe disini, kecurangan perusahaan lo udah terungkap." ujar Egi menatap Ogi datar, ia lupa pernah memiliki mitra bisnis yang ternyata adalah penyebab berubahnya Anza dulu. "jangan harap bisa ketawa paling keras saat kaki gua udah bersilang dan bersedakep dada. Lo gak akan pernah bisa berada di puncak kalo cara lo rendahan"
Egi menarik Albi pergi dari sana, Niko masih saja menatap garang Ogi. "my baby tiger, come out. We go home" seru Egi dari luar.
Setelahnya, jelas jadi hot news. Dimana seorang direktur utama mencoba menipu pemeran utama dengan segala tipu daya namun sekarang lemas tak berdaya, saat perusahaannya hancur bersatu dengan tanah.
--tbc--
KAMU SEDANG MEMBACA
Megi's life [END]
Ficțiune adolescențiterkenal kata cantik, pintar, baik? udah pasaran! tapi pernah gak si lo terkenal karena males? tapi males dalam kata lain yang luar biasa. "Gi, lo gak mau gitu partisipasi dalam acara?" "males" kata itu selalu diucapkan oleh Megi. ⚠JADWAL UPDATE SET...