Egi menghela nafas panjang, "Bang Julio, aku tau Abang gak suka kalo ada perusahaan lawan yang nyaingin keunggulan perusahaan punya Abang. Tapi jangan sampe ngancem nyawa orang lah." ujar Egi buat Julio menegang.
"kamu lakukan itu Juli?" sengit Aldan.
Julio diam, namun ia mengangguk setelahnya. "tapi apa maksudnya semua ini? Kenapa mereka berdua bisa sampe ke sini?" ujar Julio bingung.
"begini... kalo dari awal kalian tanya, siapa pendiri MOV COMPANY sama aku pasti aku jawab. Jangan lah lakuin teror sampe Bobby harus pergi sementara." ujar Egi gusar.
"maksudnya kamu tau siapa Boss mereka berdua?" tanya Papa.
Egi mengangguk.
"siapa?" tanya mereka kompak.
Egi menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Mungkin ini saatnya mereka tau, pikirnya. "maaf kalo aku gak pernah cerita tentang ini. Big Boss mereka sekaligus pendiri MOV COMPANY itu aku."
Julio tersedak ludahnya sendiri, mereka menatap cengo Egi. "akhirnya gak lagi kucing kucingan, ya Boss." ucap Bobby berniat mencairkan suasana.
"diem." sahut Egi.
"m-maaf Boss," ujar Bobby menunduk.
"tar tar, gua masih loading. Lo itu big boss dari MOV COMPANY?" tanya Kori menyimpulkan dijawab deheman.
"sejak kapan?" tanya kakek masih heran.
Mereka masih terdiam mencerna ucapan Egi, "kenapa gak bilang," kesal Mama menjewer Egi. Baru saja akan jawab pertanyaan kakek malah kena jewer.
"awwsss... Ma, sakit." ringis Egi kesakitan. "kenapa gak bilang dari awal dek." kesal Juna disetujui Jidan dan Tama.
"kalian gak nanya," jawab Egi setelah jeweran maut Mama lepas. "sejak kapan kamu punya perusahaan? dari mana biayanya? siapa yang ajarin?" tanya Albi beruntun.
"ok, jelas bakal banyak tanya jadi mau gak mau aku harus banyak ngomong." ujar Egi. "eh, kalian gak mau duduk." ucap Mama pada Bobby dan Jay.
"enggak tant--"
"duduk." suruh Egi datar. Ucapan Egi itu mutlak bagi mereka. "sejak kapan aku punya perusahaan? Sejak lulus SMA. Biaya? Aku dapet dari tabungan dan penghasilan aku yang main tanem saham. Siapa yang ajarin? Otodidak." jelasnya.
"umur 16 tahun aku main tanem saham sampe sekarang ini," lanjutnya.
"akhirnya gak kepo lagi," sahut Kori bernafas lega.
"tapi jangan kasih tau yang lain, ini rahasia kita." tutur Egi pelan.
"kenapa gak mau banyak yang tau, sampe Mama sama Papa aja gak kamu kasih tau?" tanya Tama.
"males jadi berita," jawabnya santai.
Mereka diam beberapa saat sampai tawa kakek Wiryo buag mereka mengalihkan fokus pada kakek, "hahahahaha ternyata saingan perusahaan kita semua masih perusahaan keluarga sendiri, gak nyangka kamu yang benci tentang bisnis dan semacamnya malah punya perusahaan." tutur kakek.
Ia kira kakek kan marah, "berarti beberapa aset yang tersebar dibeberapa negara itu punya kamu?" tanya Aldan.
"iyap."
"seharusnya kalian menyadarinya dari awal, karena nama perusahaan adalah nama singkatan nama Big Boss." tutur Jay datar.
Benar juga, Megi Okta Vahrani. Kenapa tak memikirkannya sampai sana. "jadi CEO galak itu elo, Gi?" tanya Indah setelah sedari tadi diam.
"hm."
"berarti orang yang bakal Bos Bobby temui di place hell itu elo?" tanya Kori.
"iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Megi's life [END]
Teen Fictionterkenal kata cantik, pintar, baik? udah pasaran! tapi pernah gak si lo terkenal karena males? tapi males dalam kata lain yang luar biasa. "Gi, lo gak mau gitu partisipasi dalam acara?" "males" kata itu selalu diucapkan oleh Megi. ⚠JADWAL UPDATE SET...