•••Happy reading•••
"MACAN!"
____________________
Semua mematung terkejut, bahkan Aldan dan kakek, sementara Albi yang sudah tau menau pun masih terkejut.
"xixixi kalian lucu," ucap Cleva tertawa cekikikan sambil tepuk tangan.
"sejak kapan kamu pelihara macan!?" tanya kakek sedikit panik. "3 tahun lalu." jawab Egi santai.
Kembar 3 masih mematung sementara yang lain, beringsut menjauh dari Egi. "udah jinak."
Tatapan mereka masih tertuju pada Niko sang harimau, Niko menunduk dengan kepala menyentuh kaki depannya yang ditumpuk. Semacam salam dari Niko.
KRAWNG~
Erang Niko setelahnya menatap Egi, "ya silahkan." ujar Egi pada Niko.
Niko pun pergi ke kamar kemudian kembali membawa boneka kecil miliknya, Cleva meminta agar diturunkan. Cleva turun menghampiri Niko dan setelahnya mereka berdua main bersama tak menghiraukan yang lainnya, "itu gak pa-pa, Gi?"
"gak pa-pa."
"udah biarin, Niko jinak." sahut Papa.
Mereka mengangguk dan sedikit lega, "jadi apa benar kabar yang aku dengar bila perusahaan mu menjalin kerja sama dengan MOV COMPANY?" tanya kakek serius.
"iya Pa, perusahaan itu sangat membantu perusahaan ku." jawab Papa tersenyum simpul. Egi sendiri sibuk memperhatikan gelagat aneh Indah saat mendengar MOV COMPANY disebutkan. Apa Indah tau sesuatu? Pikirnya.
Kenapa dari kemaren MOV COMPENY MULUUUU YANG DIBAHAS_batin Indah heran.
"perusahaan yang baru berapa tahun itu berdiri sudah bisa menyaingi perusahaan kita." ujar Julio santai namun tangannya mengepal kuat pertanda ia kesal.
"berarti CEO-nya benar benar hebat dan berkompeten" sahut Sela sambil menimang Clara. "Mama kok malah bangga sama perusahaan musuh sih?" ujar Fedli ikut kesal.
"pusing aku dari kemaren yang di bahas tuh perusahaan," ucap Indah jengah. "sama." sahut Nia dan Febbi bersamaan. Sementara Egi, sudah melipir entah kemana.
**
Bobby mondar mandir di ruanganya, Kori melihat itu pun bingung. Kenapa bossnya ini? Pikirnya.
"boss kenapa? Ada masalah? Apa saya bisa bantai eh! bantu maksudnya." ucap Kori buat aksi mondar mandir Bobby berhenti. "masalah kecil, saya harus minta tanda tangan sama boss besar namun situasi beliau tak memungkinkan untuk hal itu." ujar Bobby cemas.
Kori tersenyum miring, "emang bossnya siapa?"
"nam--eh! Kepo kamu!" sentak Bobby kemudian duduk di kursinya, Kori memberengut. "kenapa gak telpon aja," usul Kori.
Bobby menjentikan jari, "bener juga."
Bobby mendial nomor bossnya, saat sudah terhubung ia langsung bangkit dan menghadap jendela. "h-halo boss."
KAMU SEDANG MEMBACA
Megi's life [END]
Teen Fictionterkenal kata cantik, pintar, baik? udah pasaran! tapi pernah gak si lo terkenal karena males? tapi males dalam kata lain yang luar biasa. "Gi, lo gak mau gitu partisipasi dalam acara?" "males" kata itu selalu diucapkan oleh Megi. ⚠JADWAL UPDATE SET...