14.

6.2K 669 82
                                    

Xiao zhan duduk meringkuk di atas sofa dengan memeluk kedua lututnya. Wang yibo mengambil segelas air hangat dan memberikannya kepada pria manis itu.
"Tenangkan dirimu. Sekarang tidak apa-apa" ujarnya dengan tenang membuat Xiao Zhan sedikit merasa aman.

Setelah keributan itu, para preman di bawah pergi oleh polisi, sedangkan Xiao Zhan di bawah pulang oleh Wang Yibo.

Tubuhnya yang masih gemetar membuat perasaan yibo tak tenang. Ia sangat ingin memeluknya, tetapi ia takut bila Xiao Zhan tidak menginginkannya.

Xiao zhan tidak mengatakan apapun, dia hanya memegang gelas berisi air hangat itu dalam diam. Rasa canggung antar keduanya membuat suasana menjadi hening.

"Tenangkan dirimu dulu, aku ke atas sebentar" sampai yibo yang membuat suara kembali. Xiao Zhan tetap tak meresponnya, yibo berdiri, menaiki tangga menurut lantai atas.

"Sial, berdarah" dia bergumam kecil ketika darah segar kembali mengalir keluar dari hidungnya. Ia mengambil tisu dan membersihkannya, kemudian menelan obat yang telah diberikan oleh dokter padanya.

"Aku harus bertahan sedikit lagi. Setidaknya sedikit lebih lama bersama zhanzhan" gumannya pelan sambil menatap bayangan dirinya dari pantulan cermin di depannya. Entah kenapa, sosoknya yang muncul di pantulan kaca itu terlihat menyedihkan. Dia tersenyum sayu.

Aku masih ingin hidup lebih lama.

Ia kembali turun ke lantai bawah, dilihatnya xiao zhan masih tak bergeming dari tempatnya duduk.

"Zhan, sekarang sudah aman" ucapnya dengan suara lembut.

"Sebenarnya, siapa mereka? Sean Ge mengenal mereka?" Xiao Zhan akhirnya membuka suara dan bertanya pada yibo dengan raut wajah yang masih ketakutan.

"Ah, mereka.." yibo tampak enggan untuk menjawab. Sebelumnya dia pernah memperingati xiao Zhan tentang Sean, hanya xiao zhan tak memercayainya dan menolak untuk di lindungi olehnya. "Mereka teman-temannya Sean"

"Teman?" Alis xiao Zhan berkedut seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Sean Ge berteman dengan para preman itu? Jangan bercanda!"

"Zhan, Sean tidak sepolos yang kau pikirkan. Berhati-hatilah, dia memiliki banyak teman dimana-mana" jelas yibo.

Xiao Zhan tak lagi berbicara. Dia memang tidak tau apa-apa tentang saudara kembarnya itu, tapi memikirkan tentang kejadian tadi membuatnya ngeri hanya untuk sekedar membayangkan kehidupan Sean selama ini.

"Sebenarnya apa yang......"

Ting...
Tong...

Ucapan xiao Zhan terpotong saat bell rumah berbunyi yang berarti ada tamu yang datang.

"Aku akan membukanya" ujar yibo menahan tangan xiao Zhan ketika melihat sang istri hendak turun dari sofa.
Xiao zhan tak menjawab, dia membiarkan yibo berjalan menuju pintu dan membukanya.

Yibo membuka pintu dan mengintip sebentar, untuk berjaga-jaga kalau-kalau kelompok preman itu datang lagi. Tetapi ia terkejut begitu mengetahui siapa yang berdiri di depan pintu rumahnya itu.

"Wowo?" Ujar yibo dengan mata yang membulat kaget.

"Bro, kenapa kau begitu terkejut?" Ucap pria yang di Panggil Wowo itu dengan Senyum yang mengembang.

"Kapan kau kembali?" Yibo terlihat bingung, pasalnya dia baru saja menghubungi pria itu tadi pagi, tetapi sore harinya dia sudah muncul di depan pintu rumahnya.

"Sebenarnya aku sudah kembali kemarin dan berencana akan mengunjungimu hari ini, tapi karena tadi pagi kau menelfonku. Aku ingin menipumu sedikit dan memberimu kejutan." Jawabnya dengan santai.

Chance (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang