"Mau mampir dulu?" Tanya Xiao Zhan.
"Ah tidak, aku akan berkunjung lagi nanti." Yuchen menolak untuk mampir dulu ke rumah Xiao Zhan dan memilih untuk pulang. Xiao Zhan tak memaksa, ia hanya mengangguk dan membiarkan Yuchen pergi.
Lelaki manis itu masuk ke dalam rumahnya. Langkahnya terhenti di ambang pintu, pandangannya menelusuri setiap sudut rumah yang tampak kosong itu.
Entah sejak kapan, ia merasa rumah itu sangat sepi seolah tak berpenghuni.Ia menghela nafas sebentar kemudian melangkah masuk dan menutup pintu.
Iya tak langsung menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya, tetapi ia melangkah mengambil segelas air minum untuk membahasi tenggorokannya.
Ia melirik ke arah lantai atas dimana kamar mereka berada, perasaannya benar-benar buruk. Ini aneh karena untuk pertama kalinya ia sangat ingin masuk ke kamar itu. Kamar penuh kenangan pahit dimasa lalunya.
Tanpa menunggu lagi, kakinya melangkah sedikit tergesa menaiki anak tangga. Ia berdiri diam di depan pintu untuk sesaat sebelum tangannya meraih gagang pintu untuk dibukanya.
Ceklek.....
Suara pintu di buka. Zhan melangkah masuk dan mengamati isi kamar itu.
Aneh, apa dia pergi keluar.?
Ia terlihat bingung karena isi kamar itu kosong. Dia yakin Wang Yibo tidak pergi kemanapun karena lelaki itu mengambil libur dan harusnya dia berada di rumah saat ini, tetapi mengapa rumah itu kosong?
Xiao Zhan melangkah masuk ke dalam dan kakinya berhenti melangkah ketika ia melihat dirinya di pantulan cermin besar itu, bukan.. bukan untuk melihat dirinya, tetapi seseorang yang terkapar dibawah lantai yang dingin tepat di samping ranjang mereka.
Ia membekap mulutnya. "Yi...yibo.."
Dengan cepat ia berbalik dan berlari ke arah Wang Yibo yang sedang tak sadarkan diri itu.
Xiao Zhan terlihat panik, ia mengangkat kepala lelaki yang merupakan suaminya itu dan membaringkannya di atas pahanya. Tangannya yang gemetar bergerak menyentuh pipi lelaki itu dan menepuknya pelan alih-alih untuk membangunkannya.
"Yi..yibo hei.. hei apa yang terjadi? Bo.. Bo bangun.." Suaranya yang kecil dan serak berusaha untuk memanggil dan membangunkan lelaki itu, namun Wang yibo seolah tuli, dia sama sekali tidak membuka matanya.
"Ba..bagaimana ini.." Xiao Zhan yang panik terlihat seperti orang bodoh yang tak bisa memikirkan apapun. Ia terdiam di tempatnya beberapa saat sampai pikirannya sedikit tenang. Ia segera meraih ponselnya dan memanggil ambulance.
🌸
Lelaki manis itu berdiri di depan pintu ruang UGD dengan raut wajah khawatir. Ia terus mondar mandir sambil meremas buku-buku jarinya.
"Jangan khawatir, dia baik-baik saja." Seseorang yang berdiri bersandar di tembok itu berbicara.
"Ta..tapi kenapa harus dibawah masuk kesini?" Suaranya yang masih bergetar dan matanya yang berkaca-kaca jelas membuktikan bahwa ia benar-benar sangat khawatir.
"Kenapa kau begitu menghawatirkannya? Bukannya kau membencinya?"
Xiao zhan melihat lelaki itu dengan sebelah mata. "Aku tidak menghawatirkannya, aku hanya tidak mau dia mati dengan cepat." Bantahnya dengan nada yang dibuat-buat seolah dia sedang marah.
Dasar.. padahal siapapun tau kalau dia khawatir. Benar-benar kekanak-kanakan.
"Bagaimana kalau dia tidak bisa diselamatkan?"
"Tutup mulutmu Wowo!! Jangan bicara sembarangan, Mengerti?!" Xiao Zhan secara reflek berteriak memarahi pria itu.
Wowo yang kebetulan sedang mengunjungi kerabatnya di rumah sakit melihat kedatangan Zhan dan yang membawa yibo, ia akhirnya mengikuti mereka dan berdiri disana sambil menunggu dokter memeriksa sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance (YIZHAN/END 🦁🐰)
RomansaMenjalani pernikahan kontrak yang begitu menyedihkan. Pemuda bernama Xiao Zhan itu hanya ingin kebebasan. awalnya dia mencintai lelaki itu, bahkan dia tidak masalah jika harus menikahi pria yang sama sekali tidak mencintainya itu. Tetapi suaminya...