24.

5.5K 626 49
                                    

Wowo masuk ke dalam ruang VIP itu dengan sebuah kantong plastik di tangannya.

Bau obat-obatan yang menyengat sebenarnya membuat Indra penciuman sedikit tidak nyaman.

Ia melihat Xiao Zhan yang sedang membasuh tangan dan kaki Wang Yibo dengan serius, hatinya merasa sedikit iba.

Wajah Xiao Zhan yang pucat serta kantung mata yang terlihat jelas membuat Wowo dapat menebak kalau lelaki itu kurang tidur.

Sudah terhitung dua hari lamanya Wang Yibo belum membuka matanya.
Wowo tidak pernah berpikir kalau pilihannya salah, karena itu dia tetap yakin bahwa keajaiban itu ada dan Yibo pasti akan bangun.

"Hei." Dia mendekat dan mencolek sedikit pundak Xiao Zhan, membuat lelaki itu menoleh melihat nya.

"Ah, Wowo, baru datang ya." Respon Xiao Zhan sembari menyisir rambut Wang Yibo hingga membuat pria itu terlihat rapi dan tampan.

Wowo mengangguk. "Ini sedikit makanan dan juga cemilan. Kamu harus makan agar daya tahan tubuhmu tetap kuat. Kalau kamu hanya terus bersedih dan tidak makan, bagaimana kalau kamu sakit?"

Zhan mengambil kantong plastik yang sedikit berat itu dan meletakkannya di atas meja.

"Terimakasih." Zhan kembali mengalihkan pandangannya melihat Wang Yibo.

"Menurutmu, kapan dia akan bangun?" Tanya Zhan tanpa mengalihkan pandangannya.

Wowo ikut melihat Yibo, dihelanya kembali nafasnya dan berpikir sejenak.

"Entalah,  kita hanya harus menunggu dan berdoa. Jangan khawatir, dia akan tetap bangun."

Xiao Zhan memang percaya kalau Yibo pasti akan bangun, tapi melihat Yibo yang terus tertidur seperti itu membuatnya merasa terluka.

Rasanya benar-benar tidak nyaman seperti ditinggal pergi oleh orang yang di sayang, padahal orang itu ada di hadapan kita.

Xiao Zhan duduk kembali dan memegang tangan Yibo.

"Kalau saat itu aku memilih perceraian, menurutmu apa yang akan terjadi dengannya?"

"Kematian."

"Eh?" Jawaban Wowo membuat Xiao Zhan menoleh ke arahnya dengan kening yang bertaut.

"Dia akan memilih kematian. Menurutmu, kenapa Yibo memintamu untuk menemaninya bertapa bulan lagi ketika kamu mati-matian meminta cerai?"

Xiao Zhan berpikir sebentar. Yibo memang memintanya untuk bersamanya beberapa bulan lagi, tapi dia tidak tahu apa-apa tentang alasan utamanya.

Melihat Xiao Zhan yang hanya diam saja, Wowo pun melanjutkan. "Dia ingin memiliki sedikit waktu denganmu, mungkin untuk menciptakan kenangan untuknya? Walau tahu kamu tidak akan memaafkannya, tapi dia tetap berharap bisa berada di samping mu sedikit lagi sebelum dia benar-benar meninggalkan dunia ini."

"Ta....tapi kamu akan tetap membawanya kesini kan? Walau kami bercerai?" Tanya Zhan.

Wowo mengendikan bahunya. "Mungkin iya, dan mungkin juga tidak. Kalau kalian bercerai saat itu, berarti keinginan hidup untuknya pun sudah hilang, karena itu 60% dia mungkin akan memilih untuk menyerah walah aku membujuknya, dan untunglah kalian tidak jadi bercerai, jadi keinginan hidupnya sedikit terlihat, walau aku harus membujuknya dengan susah payah."

"Begitu ya.." Xiao Zhan menanggapinya singkat, sebab dia tidak tahu harus berkata seperti apa.

Selama ini dia selalu merasa kalau dirinya lah yang paling terluka.
Dia benci Wang Yibo karena telah memberinya kehidupan pernikahan yang buruk.

Chance (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang