13.

6.7K 752 126
                                    

Xiao zhan duduk ruang tengah dengan kedua tangan dilipatkan ke dada. Beberapa kali ia menghela nafas dan tampak memikirkan sesuatu yang besar.

Wang yibo mengambil libur hari ini, ia kembali melemparkan tanggung jawab perusahaan kepada Yubin sekretarisnya. Yibo hanya merasa tak enak badan dan hanya Ingin beristirahat sebentar di rumah. Ia turun ke lantai bawah, dilihatnya Xiao zhan yang tengah duduk termenung di ruang tengah. Ia menghela nafas sebentar, seolah  mengeluarkan sedikit beban yang menumpuk  di dalam hatinya dan sedikit menyunggingkan bibirnya mengukir senyuman kecil.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Ia bertanya setelah mendekati Xiao Zhan. Xiao Zhan mendongak menatap wajah suaminya.

"Aku sudah memikirkan ini dan aku rasa kita harus membicarakan ini" Ia berujar sambil berdiri dan menghadap Wang Yibo, sedangkan Yibo mengerutkan keningnya bingung sembari menunggu apa yang hendak Xiao Zhan katakan.

"Kau dan Sean menikah karena saling mencintai, tapi kau tau sekarang aku bukanlah Sean melainkan Xiao Zhan. Kita tidak menikah atas dasar cinta melainkan kontrak, aku yakin kau belum melupakan hal itu. Dihitung dari sebelum kematianku, kita sudah hidup bersama selama 1 tahun, dan kau menambah waktu satu tahun lagi jadi sekarang tinggal 8 bulan tersisa sebelum kontrak kita berakhir. Jadi, aku harap kali ini kau tidak lagi memperpanjang kontrak itu, karena aku ingin kebebasan"

Sekilas wang yibo tertegun. Matanya menatap Xiao Zhan tak percaya. Xiao Zhan pun dapat merasakan arti dari tatapan itu, tatapan yang menyakitkan seolah menyirat banyak luka didalamnya. Tapi Xiao Zhan tak ingin memikirkannya. Yang tersakiti disini adalah dirinya dan wang yibo tak pantas di kasihani, begitulah yang ia pikirkan.
Setelah beberapa saat terdiam, yibo akhirnya memberikan respon. Lelaki itu tersenyum kecil. Ia menatap Xiao Zhan dengan tulus. "Jangan khawatir, aku akan memberikan apa yang kau inginkan. Tetapi, temani aku untuk 6 bulan ke depan. Hanya 6 bulan, setelah itu kau bisa pergi menggapai kebebasanmu"

Xiao Zhan cukup terkejut dengan jawaban itu, walau sedikit curiga, tetapi dia tetap senang karena yibo tak lagi menahannya sekarang.

"Benarkah? Kau akan melepaskanku sebelum kontraknya selesai?" Ia bertanya lagi untuk memastikan.

Yibo mengangguk kecil. "Xiao zhan" Ia menyentuh pipi lelaki manis itu, membuat tubuh sang empunya sedikit bergetar. "Kalau aku meminta sebuah kesempatan, apakah kau akan memberikannya?"

"Tidak!" Xiao Zhan menjawab dengan tegas.

Yibo menunduk sebentar, melepaskan tangannya dari pipi lelaki manis itu dan kembali tersenyum. "Baiklah."

Aku tidak bisa mendapatkannya lagi.

Mendengar jawaban yibo yang tak memaksa, entah kenapa membuat Xiao Zhan merasa aneh, hatinya seolah sedikit tersentuh, tetapi dia mengabaikannya.
"Aku akan pergi keluar sebentar" Ujar Xiao Zhan dan hanya di angguki oleh yibo.

🌼

Yibo menjatuhkan dirinya di atas sofa setelah Xiao zhan pergi keluar. Tangannya terangkat menutup matanya, seolah hendak menyembunyikan air matanya yang tumpah membahasi pipinya dan mengalir melalui celah-celah jari tangannya.

Sudah terlambat untuk memperbaikinya. Aku benar-benar tidak punya waktu dan kesempatan.

Yibo berdiri, menyapu air matanya kemudian menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Ia mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Bro, ada apa?"
Sapa orang dari seberang sana.

"Wowo, kapan kau berencana untuk kembali?" Tanya yibo.

"Ada apa? Kau butuh sesuatu?"

"Tidak, aku hanya ingin meminta bantuan. Hubungi aku kalau kau kembali"

Chance (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang