28.

5.8K 563 72
                                    

Xiao Zhan terus melirik ke arah Yibo dan tersenyum membuat Yibo yang sedang menyetir sedikit canggung.

"Ap.. Apa sih, kenapa terus menatapku seperti itu?"

Xiao Zhan menyandarkan dirinya ke kursi mobil dan tersenyum dengan perasaan yang lega.

"Entahlah, aku hanya merasa sedikit malu. Padahal dulu aku pernah bercerita tentang cinta pertamaku padamu. Tapi siapa yang menyangka kalau orang itu adalah kamu."

Wang Yibo ikut tersenyum canggung walau hatinya lega. "Mungkin, takdir?"

"Yibo.." Zhan memanggilnya dengan lembut. "Aku mencintaimu."

Ungkapan perasaan yang tiba-tiba itu membuat Wang Yibo terkejut dan menginjak rem secara mendadak.

"Astaga, apa yang kau lakukan?" Gerutu Zhan yang juga terkejut.

Wajah Yibo memerah bak kepiting rebus. Jantungnya berdetak kencang seolah sedang menari di dalam sana.

"A.. Apa sih."

Xiao Zhan terlihat bersemangat, Wajah gugup pria di sampingnya itu benar-benar terlihat lucu. Xiao Zhan semakin ingin menggodanya.

"Kamu tidak mencintaiku?"

Yibo mengepalkan tangannya erat sambil kembali menjalankan mobilnya secara perlahan.

"Hei Yibo.. Cinta atau tidak?" Tanya Zhan dengan suara yang terdengar seperti rengekan.

"Cinta.." Yibo menghentikan mobilnya secara mendadak membuat Zhan kembali terkejut. Wang Yibo berbalik dengan cepat dan menarik Xiao Zhan mendekat membuat lelaki manis itu tak mampu berbuat apapun saat Wang Yibo menciumnya.

Matanya melebar sempurna dan dia terlihat linglung. Ini terjadi sangat tiba-tiba.
Wang Yibo melumat bibir ranum itu sebentar sebelum ia kembali ke posisinya sebagai pengemudi.

Xiao Zhan membeku di tempatnya, Wang Yibo menyeringai puas.

"Jangan menggodaku Zhanzhan, aku bisa lepas kendali disini."

Xiao Zhan langsung menutup Wajahnya dengan tangannya karena tidak ingin Wang Yibo melihat bagaimana wajahnya yang berantakan saat ini.

Sial!! Aku bisa gila. Tenanglah jantung bodoh!

Zhan langsung menoleh keluar jendela, Wang Yibo yang melihatnya hanya bisa tersenyum puas.

"Aku mencintaimu.. Sangat." Ungkap Yibo membuat Zhan tidak bisa lagi berkata-kata walau bibirnya bergerak menampilkan senyum malu-malu disana.

"Jadi, kita mau kemana?" Tanya Zhan saat melihat arah mobil tidak melaju ke arah rumah mereka.

"Ke rumah orangtua mu."

"Rumahku? Kenapa? Ingin mengunjungi orang tuaku?"

Yibo menggeleng. "Tidak.. Sekarang sudah saatnya bagi mereka untuk mengetahui kebenarannya. Aku tidak ingin kamu terus hidup dalam bayangan Sean."

Mata Zhan terbelalak. "Ti.. Tidak! Jangan lakukan itu. Hanya kamu yang tahu hal ini sudah cukup bagiku Yibo."

"Setidaknya ibumu.. Tidak apa-apa kalau orang lain, tapi ibumu, dialah yang paling terpukul atas kepergianmu. Zhanzhan, ini memang sulit di percaya, tapi kamu harus mengatakan kebenarannya."

Xiao Zhan menunduk dengan tangan yang di kepal.

Ibu...

Dia mengeretakan giginya menahan rasa sakit yang muncul di hatinya.

"Zhan, kamu harus bisa memutuskan."

Xiao Zhan membayangkan betapa hancurnya dan betapa sedih wajah ibunya, bahkan bila wanita itu terlihat kuat, Xiao Zhan sering mendapati nya menangis diam-diam di dalam kamar.

Chance (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang