18.

6.1K 724 159
                                    

Xiao Zhan duduk seorang diri dipinggir danau rumah sakit tersebut. Wajahnya tampak murung, tatapannya menatap kosong kearah danau yang luas itu.

"Sedang memikirkan apa?"

Sebuah suara yang datang dari arah belakang membuatnya terkejut dan kembali tersadar dari lamunannya.

"Ah, Wowo." Sapanya pelan tak bersemangat.

Wowo tersenyum kecil sambil menengadah menatap langit. "Terkadang manusia membuat kesalahan fatal dan meninggalkan penyesalan seumur hidupnya.. namun, apa kau tahu bahwa kesalahan itu bisa di perbaiki?" Wowo mengalihkan pandangannya kembali menatap xiao zhan. Zhan mengerutkan keningnya bingung.

"Apa maksudmu."

Wowo menggeleng dan menepuk pundak lelaki manis itu. "Semua keputusan ada di tanganmu Zhanzhan." Setelah mengatakan hal itu ia pun berlalu pergi meninggalkan xiao Zhan yang masih berdiri diam di tempatnya dengan ekspresi yang bingung. Dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di maksud oleh pria yang merupakan sahabat dari suaminya itu.

🌸

Yibo sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah.
Xiao Zhan berjalan santai menuju dapur dan mengambil kudapan manis di dalam lemari es. Ia menghela nafas lega dan mendudukan dirinya di atas sofa.

"Leganya.. akhirnya bisa makan ini lagi.." Ujarnya sambil Menikmati kudapan tersebut.

Di tengah-tengah menikmati suasana santainya, perkataan Wowo kembali terlintas dalam pikirannya.

"Semua keputusan ada di tanganmu Zhanzhan."

Pria manis itu menghela nafas berat, kemudian ia beranjak berdiri dari duduknya, melepaskan kotak berisi kudapan itu diatas meja dan kakinya melangkah menaiki tangga.

Xiao zhan membuka pintu kamar secara perlahan, ia berdiri bersandar di balik pintu dengan tangan yang dilipatkan ke dadanya sambil memandang wang yibo yang sedang duduk seorang diri dengan posisi memunggunginya.

Wang Yibo hanya diam saja walau ia tahu Xiao Zhan datang sebab ia dapat melihat pantulan bayangan lelaki itu melalui jendela kaca yang tak jauh darinya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Xiao Zhan tanpa beranjak dari tempatnya berdiri.

Wang yibo menggeleng kecil dan tersenyum samar. "Tidak ada, hanya sedang melihat pemandangan di luar."

"Kenapa?" Tanya Xiao Zhan.

"Tidak. Zhanzhan, kau selalu menginginkan kebebasan bukan?"

"Hmm.." Xiao Zhan tidak menjawab, namun rasanya aneh mendengar pertanyaan itu.

"Kira-kira apa yang membuatmu menginginkan kebebasan?"

"Ti.. Tidak ada! Aku hanya ingin segera berpisah dengamu." Jawabnya.

Yibo tersenyum tipis. "Jadi begitu.. Itu tidak akan lama lagi, jadi jangan khawatir. Aku harap, setelah ini kau benar-benar bahagia."

Xiao Zhan mengerutkan alisnya. Kali ini bukan hanya perasaanya saja, tapi sudah bisa di pastikan kalau dia benar tidak suka mendengar perkataan yang seperti itu.

"Kau benar-benar ingin melepaskanku?"

Yibo berbalik menatap Xiao Zhan dengan senyum tulusnya. "Benar.. Aku tidak bisa terus memaksamu untuk bersamaku."

Terlihat jelas raut wajah Xiao Zhan berubah. Dia menatap tajam mata sang suami, entah kenapa ada perasaan kesal dan marah di dalam hatinya, namun ia tak bisa melakukan apapun.

Yibo kembali menghela nafas dan tersenyum seolah menyadari perasaan Xiao Zhan saat ini.
"Kemarilah.." Ia merentangkan kedua tangannya sedangkan Xiao Zhan berpura-pura tak tahu apa maksudnya.

Chance (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang