16.

6.2K 696 119
                                    

Wowo menghela nafas panjang sebelum ia menutup pintu rumah besar itu..

"Jika itu keinginanmu, aku tidak bisa memaksamu.. Tapi yibo, datang padaku kalau kau masih ingin hidup." Setelah mengatakan hal itu lelaki itu pergi.

Yibo menghela nafas pelan dan menunduk.
Dia akan terus menderita kalau aku masih di dunia ini. Tapi dia akan baik-baik saja kalau aku tiada...

Kaki Wang Yibo melangkah pergi, menaiki tangga dan memasuki kamar mereka. Di lihatnya Xiao Zhan yang sudah terlelap. Ia mendekat, menunduk dan mencium kening sang istri. Sesekali dia tersenyum dan sesekali ia menyapu air matanya yang tumpah tanpa disuruh.

"Zhan, mungkin Tuhan  memberimu kesempatan kedua untuk bahagia, karena itu... Aku tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaanmu. Aku akan pergi dalam waktu dekat." Ia menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang dan tangannya senantiasa mengelus surai hitam lelaki manis itu.

"Aku ingin tidur, tapi aku takut jika tidak bisa melihat matahari pagi lagi besok." Gumannya pelan sambil menatap keluar jendela. Rembulan malam dengan bintang yang bertaburan di langit seolah menarik perhatiannya. Kaki Yibo bergerak dengan sendirinya turun dari ranjang dan melangkah menuju jendela kaca yang transparan itu. Tangannya di tempelkan di depan kaca, kepalanya menengadah menatap langit yang tampak bercahaya, bibirnya tersenyum, tetapi hatinya menangis.

Apa mungkin aku juga akan menjadi salah satu dari bintang-bintang itu?.

Mata Xiao Zhan terbuka secara perlahan. Samar-samar ia melihat punggung Wang yibo bergetar namun ia mengabaikannya dan kembali tertidur. Pikirnya Yibo hanya sedang menikmati angin malam, tetapi dia tak tahu kalau lelaki itu sedang menangisi dirinya yang malang.

Pagi Tiba. Xiao Zhan bangun pagi seperti biasa dan mendapatkan Yibo masih tertidur pulas di sampingnya.

Tumben belum bangun?.

Xiao Zhan menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan turun dari ranjang. Dia baru ingat kalau selama dia hidup kembali di tubuh sean, Yibo tidak pernah lagi menyentuhnya. Dia bukan menginginkannya, hanya saja itu terasa sedikit aneh.

Ia berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya kemudian berlalu menuju dapur.

Ughhh....
Yibo menggeliat dalam tidurnya, ia membuka matanya secara perlahan dan menatap langit-langit kamarnya.

Syukurlah aku masih disini.

Yibo langsung keluar begitu ia selesai membersihkan diri.

"Zhan.." Ia memanggil pria manis yang sedang berdiri di depan pintu seolah sedang berbicara dengan seseorang itu.

Xiao Zhan menoleh dan langsung berjalan menghampiri Yibo. "Panggil aku Sean, ada tamu." Bisiknya pelan.

Yibo langsung mengangguk mengerti. "Siapa yang datang?"

"Halo Yibo, saya Yuchen teman masa kecil Sean Dan Zhan." Yuchen muncul di depan pintu dan memperkenalkan diri dengan semangat.

"Ah.." Yibo hanya menanggapi singkat. Dia tau lelaki itu, lelaki yang membuat Zhan terlihat bahagia saat bertemu dengannya.
"Silahkan masuk."

Yuchen menggeleng pelan. "Tidak... Hari ini saya datang untuk mengajak Sean ke suatu tempat sebentar, apa anda tidak keberatan?"

Yibo melirik ke arah Zhan sebentar. Melihat Xiao Zhan yang sepertinya ingin pergi dengan pria itu membuatnya menghela nafas pasrah. "Baiklah, tolong jaga dia."
Jawaban Yibo sukses membuat Xiao Zhan terkejut. Ia menoleh menatap yibo tak percaya..
Benarkah yibo mengijinkannya?

"Kau.. Benar mengijinkan ku pergi dengannya kan?" Tanya Zhan memastikan.

Yibo mengangguk pelan dan mengusap surai hitam lelaki manis itu. "Umm.. Pergilah, lagi pula dia temanmu kan?"

Chance (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang