[24] Endless Pain And Suffering

422 53 7
                                    

Mulmed nya diputar nanti aja:))




"Beneran ayah keluar dari penjara minggu depan?"

Dengan wajah berseri-seri ia ucapkan kalimat tersebut. Mata yang berbinar serta bibir yang melengkung dengan sempurna menunjukkan betapa bahagianya Jaehyun saat ini.

Bagaimana dia tidak bahagia ketika ayahnya memberitahunya jika minggu depan ia diperbolehkan pulang setelah belasan tahun mendekam di balik jeruji besi.

Jaehyun saat ini memang tengah menyempatkan diri untuk menjenguk ayahnya sebelum pergi bekerja. Jaehyun sudah sangat rindu dengan Ayah, karena selama 3 minggu ia tak menjenguk Ayah.

"Iya, beneran. Apa Ayah keliatan bohong sama kamu?"

Jaehyun terkekeh pelan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Jaehyun cuma mastiin aja, Yah. Jaehyun masih nggak percaya ayah akan pulang!” ucapnya dengan antusias.

Ayah hanya tersenyum tipis mendengar ucapan putranya itu. Setelah penantian yang panjang, akhirnya ia dapat tinggal bersama dengan putranya kembali.

Ia sangat tak sabar untuk menghabiskan waktu bersama dengan kedua putranya, bahkan ia sudah menyiapkan beberapa rencana yang akan ia lakukan bersama mereka nanti. Contohnya saja pergi piknik, memancing ikan, makan malam bersama, atau hanya sekedar menonton tv di rumah.

Sangat sederhana memang. Tapi bagi Ayah, menghabiskan waktu bersama kedua putranya adalah momen yang paling berharga di hidupnya.

Ayah janji jika dia sudah keluar dari penjara nanti, dia akan merawat dan memberikan kasih sayang yang seutuhnya kepada Jaehyun dan Eunwoo selama sisa hidupnya. Kasih sayang yang belum sepenuhnya ia berikan sewaktu mereka kecil dulu.

Pria itu juga sudah berjanji jika akan memberitahu Jaehyun tentang siapa Eunwoo sebenarnya. Namun entah kenapa hatinya masih saja bimbang, ia ragu untuk melakukannya.

Begitu banyak ketakutan yang menyelimuti dirinya. Ia takut Jaehyun akan kecewa dan tak mau menerima Eunwoo setelah tahu kenyataannya, meskipun Ayah tahu jika putra sulungnya ini tak mungkin bersikap seperti itu.

Tatapan Ayah pada Jaehyun berubah menjadi sendu. "Jaehyun, apa kamu mau berjanji buat ayah?"

Alis Jaehyun menukik tajam karena merasa heran. "Janji? Janji buat apa, Yah?"

Ayah menundukkan kepalanya sembari meremat jarinya dengan kuat. Matanya mulai berkaca-kaca, genangan air di pelupuk mata pun sudah mulai terlihat.

"Kamu harus janji sama ayah, kalau kamu nggak akan marah, benci atau ninggalin Eunwoo apapun yang terjadi bahkan setelah ayah ngomongin sesuatu tentang dia."

Jaehyun semakin tidak mengerti dengan ucapan ayahnya barusan. "Maksud ayah apa? Ayah mau ngomong apa tentang Eunwoo?"

Ayah mengangkat wajahnya, kembali menatap Jaehyun yang masih terlihat bingung dengan perkataannya. Lalu, ia tersenyum. "Ayah janji akan kasih tau ke kamu, tapi nanti kalau waktunya udah tepat."

****

"Jaehyun, tolong bawakan semen itu kesini ya."

"Baik, Pak."

Jaehyun memikul sekarung semen itu di punggungnya, lalu ia letakkan di dekat pria yang baru saja memerintahnya tadi. Ia kembali mengulangi kegiatan yang sama, sampai lima karung semen itu berhasil ia pindahkan.

Pemuda itu menyeka keringatnya sebentar menggunakan kaos putihnya yang kotor. Wajahnya terlihat begitu kusam. Rambutnya terlihat berantakan. Keringatnya bercucuran di tubuhnya dengan deras bagai air mancur.

Fraternity | Jaehyun ft. Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang