[11] Meet and Separate

610 75 38
                                    

Pagi yang baru telah dimulai, menandakan hari yang baru telah dimulai. Tetapi bagi Eunwoo, semua hari itu sama saja.

Bangun dari mimpi, mandi, sarapan lalu berangkat ke sekolah. Mungkin hari ini sedikit berbeda, jika biasanya dia berangkat ke sekolah sendirian maka kali ini ada Jaehyun yang mengantarnya.

"Makasih kak, karena udah nganterin aku ke sekolah," ujar Eunwoo dengan senyum ramah miliknya. Jaehyun membalas senyuman itu. Sebuah tepukan pelan mendarat di kepala Eunwoo. "Iya, sama-sama."

Jaehyun mengedarkan pandangan ke sekeliling. Dimana bangunan sekolah yang besar nan megah itu terpampang nyata di depannya dan mampu membuat matanya berbinar kagum. "Ngomong-ngomong sekolah kamu besar juga, ya? Pasti kalau sekolah disini biayanya mahal."

Eunwoo hanya tersenyum sebagai jawaban. Jaehyun tidak tahu jika Eunwoo dapat sekolah disini karena mendapatkan beasiswa.

Dan hal itu juga merupakan salah satu alasan mengapa para murid-murid yang berasal dari keluarga kaya ikut membully nya. Lantaran menganggap Eunwoo tak setara dengan mereka sehingga ia tak pantas berada di sekolah ini.

"Eh kamu cepet masuk sana! Nanti keburu bel, loh." Seruan Jaehyun membuyarkan lamunan anak berkursi roda itu. Ah benar, dia harus segera masuk ke kelas sebelum bel berbunyi atau jika tidak dia akan dihukum karena terlambat.

Eunwoo tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Sebelum ia memasuki gerbang, tangan kanannya terlihat melambai-lambai ke arah Jaehyun.

"Belajar yang rajin, ya!" Teriak Jaehyun sembari melakukan hal yang sama seperti Eunwoo. Anak itu tertawa kecil, hingga pada akhirnya ia kembali menggerakkan kursi rodanya menuju ke kelas.

Disaat Eunwoo baru masuk ke dalam kelas. Ia langsung disambut dengan tatapan sinis, lidah yang mengolok-olok, serta ekspresi wajah jijik dari teman-teman sekelasnya. Eunwoo tak peduli. Ia sudah merasa kebal dengan semua itu.

Saat sampai di bangkunya, mata Eunwoo tiba-tiba memanas. Bibir bawahnya ia gigit demi menahan isak tangis. Entah kenapa dadanya tiba-tiba berdenyut sakit saat melihat mejanya yang seharusnya mulus itu, kini berhias tulisan-tulisan dengan tinta hitam.

Tangannya yang berada diatas paha itu mengepal kuat menahan amarah ketika ia mulai membaca umpatan-umpatan kasar tidak manusiawi yang terukir disana.

'MATI'

'CACAT'

'ANAK JALANG'

'ANAK HARAM MATI AJA!'

'MANUSIA GAK GUNA'

'BUNUH DIRI SANA!'

'GAK PUNYA MALU!'

Tak hanya itu saja, sampah-sampah kertas juga ikut memenuhi mejanya.

Eunwoo menutup matanya, membuat air matanya mengalir begitu saja di pipinya. Seorang siswa yang bangkunya berada tepat di depan Eunwoo, menoleh ke belakang. Sesaat kemudian dia tertawa terbahak-bahak. "Eh dia nangis dong! HAHAHA!"

Gelak tawa itu terdengar di seluruh penjuru kelas disertai dengan kata-kata kasar dari mulut jahat mereka.

"Huuu apaan gitu aja nangis!"

"Situ cewek apa cowok kok lemah banget?"

"HAHAHA"

"Dasar cengeng!"

Eunwoo hanya diam. Memangnya apa yang bisa dia lakukan? Melawan mereka? Oh tentu saja tidak. Ia tak mau lagi mendapat masalah dan harus berhadapan dengan kepala sekolah.

Fraternity | Jaehyun ft. Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang