[5] Who Are You

881 105 20
                                    

Seorang pemuda baru saja keluar dari minimarket dengan sebuah tas plastik berisi barang belanjaan di tangannya. Kemudian ia berjalan santai menuju ke rumahnya.

Namun saat ia melewati sebuah gang sempit, ia mendengar suara pukulan yang sangat keras dan rintihan dari seseorang. Karena rasa keingintahuan yang tinggi, pemuda itu berjalan mendekat ke arah gang tersebut.

Matanya terlihat membulat sempurna. Menutup mulutnya menggunakan tangannya begitu melihat seorang anak laki-laki sedang dipukuli oleh empat orang pria berbadan besar.

Sungguh, ia ingin menolongnya tapi ia tak mungkin bisa melawan empat pria dewasa itu sekaligus, jadi pemuda itu memutuskan untuk bersembunyi di dekat tong sampah sambil menunggu orang-orang tersebut keluar dari gang itu.

Tak lama kemudian, keempat orang tersebut keluar. Ketika orang itu mulai menjauh dari gang tersebut, ia pun segera menghampiri anak laki-laki yang sedang meringis kesakitan itu.

Pemuda itu sangat terkejut melihat keadaan anak laki-laki itu yang sungguh mengerikan. Pipinya terlihat memar-memar. Sudut bibirnya sobek sehingga mengeluarkan darah dari sana. Kemeja putihnya terlihat kotor dan ada bekas jejak sepatu disana.

Anak itu sempat menatapnya dengan mata sayunya, dan akhirnya mata itu menutup secara perlahan. Pemuda itu terlihat sangat panik. Ia berusaha menyadarkan anak itu dengan cara menggoyang-goyangkan lengannya. "Dek, bangun dek. Dek?"

Anak lelaki tersebut tak kunjung membuka matanya, membuat pemuda itu dilanda kebingungan. Ia menoleh ke belakang, tidak ada siapapun yang bisa ia minta bantuan.

Tanpa banyak berfikir panjang, ia segera membawa tubuh anak itu ke atas punggungnya. Tak lupa juga ia membawa kursi roda yang sudah ia lipat terlebih dahulu. Kemudian membawa anak itu menuju ke rumahnya.

.
.
.

Sesampainya di rumah, pemuda berusia 17 tahun itu segera membaringkan tubuh Eunwoo ke kasur miliknya.

"Ternyata dia demam..." ucapnya sambil menyentuh dahi Eunwoo dengan punggung tangannya. Pemuda itu berjalan keluar dari kamarnya.

Tak lama ia kembali sambil membawa kotak P3K, seember air hangat dan kain. Dengan hati-hati ia membersihkan luka di sudut bibir Eunwoo dengan kapas. Setelah itu ia meletakkan kain yang sudah dibasahi dengan air hangat di atas dahi Eunwoo.

Dielus lembut olehnya surai hitam milik anak laki-laki yang sedang berbaring itu. Sedetik kemudian bibirnya melengkung diikuti oleh munculnya dua lubang di kedua sisi pipinya.

Tangan pemuda itu beralih memegang selimut tipisnya, kemudian ia menutupi sekujur tubuh Eunwoo dengan selimut tersebut.

Setelah itu ia keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar yang ada di sebelahnya.

****

Eunwoo mengerjapkan matanya pelan, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam matanya. Kemudian mengubah posisinya menjadi duduk. Berusaha mengumpulkan kesadarannya yang masih belum pulih.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Alisnya mengkerut saat mendapati dirinya berada di tempat yang asing. "Aku ada dimana?"

Eunwoo memegangi kepalanya yang terasa pening. Dan ia baru menyadari jika sejak tadi ada kain yang menempel di dahinya.

Cklek

Terdengar suara pintu terbuka menampakkan seorang pemuda tengah membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih.

Fraternity | Jaehyun ft. Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang