"Kakak! Kak! Kak Jaehyun!"
Eunwoo membuka pintu kamar Jaehyun dengan keras, membuat sang pemilik kamar yang sedang duduk di pinggir ranjang itu tak sengaja menjatuhkan sisir rambutnya karena saking terkejutnya.
Keterkejutannya itu semakin bertambah kala Eunwoo menubruk tubuhnya dan memeluknya dengan erat. Pemuda bermarga Jung itu terlihat kebingungan sangat berbanding terbalik dengan Eunwoo yang kini menatapnya dengan wajah berseri-seri seperti baru saja memenangkan lotre ratusan juta won.
"Kamu kenapa? Kok kayaknya seneng banget hari ini?"
Eunwoo melepas pelukannya dan beralih menunjukkan layar ponselnya yang menyala kepada Jaehyun. "Aku lulus dan berhasil masuk ke Universitas Seoul tanpa harus bayar biaya pendaftarannya, kak!" ujarnya tanpa sekalipun melunturkan senyuman yang terbit di bibirnya.
Jaehyun membaca tulisan-tulisan yang tertera di layar ponsel Eunwoo. Matanya membulat sempurna seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia baca. Pandangan pemuda itu tak lagi mengarah ke layar ponsel tersebut, melainkan tertuju pada sepasang kelopak mata Eunwoo. Rasa senang bercampur dengan rasa bangga itu terpancar jelas di mata lelaki itu.
Tanpa aba-aba Jaehyun kembali membawa anak itu ke dalam dekapannya. Air matanya langsung turun begitu derasnya sesaat Eunwoo membalas pelukannya. Jangan salah paham, itu bukanlah air mata kesedihan tetapi air mata kebahagiaan yang jarang sekali Jaehyun merasakannya.
"Kakak seneng banget dengernya. Akhirnya kerja kerasmu selama ini nggak sia-sia, karena kamu berhasil dapetin apa yang kamu inginkan. Kakak bangga sama kamu, dek."
"Aku juga, kak. Aku bisa mewujudkan salah satu impian Ibu dulu yang pengen aku bisa kuliah disana."
Jaehyun memegang kedua bahu Eunwoo dan menjauhkan tubuhnya darinya. Tangan Jaehyun bergerak menghapus air mata yang masih mengalir di pipi Eunwoo. "Sekali lagi, selamat ya buat kamu."
Eunwoo menarik kedua sudut bibirnya ke atas hingga matanya tak terlihat. "Makasih, kak."
"Oh ya, karena kamu sekarang udah lulus SMA, kakak mau kasih hadiah buat kamu."
"Beneran? Mana hadiahnya?" Ujar Eunwoo dengan antusias tinggi.
Jaehyun terkekeh pelan sembari mengacak gemas rambut Eunwoo. "Sebentar ya, kakak ambilin dulu."
Jaehyun beranjak dari kursi, melangkahkan kakinya menuju lemarinya. Ia membuka pintu lemari kayu tersebut dan mengeluarkan sebuah kotak yang sudah dilapisi oleh kertas kado. Kemudian lelaki itu kembali menutup lemarinya.
"Eunwoo, ini hadiah buat ka―" ucapan Jaehyun terhenti begitu tak melihat kehadiran Eunwoo di kamarnya.
"Loh, Eunwoo kemana?"
Dengan langkah kaki yang sedikit dipercepat, Jaehyun keluar dari kamarnya setelah tadinya melempar kotak itu ke atas kasur.
Jaehyun menoleh ke arah kamar Eunwoo, pintunya tertutup rapat, membuat Jaehyun menduga jika Eunwoo ada di dalam kamar. Ia pun mendekat ke kamar tersebut.
"Eunwoo?" panggilnya sembari mendorong pintu kamar Eunwoo perlahan. Hening menyambutnya tepat setelah pintu terbuka. Mata Jaehyun segera menjelajah, tapi dia sama sekali tidak menemukan keberadaan anak itu di sana.
Kerutan di kening Jaehyun mulai bermunculan. Lalu dia melangkah menuju kamar mandi dan mengetuk pintunya pelan.
"Eunwoo, kamu di dalem?"
Tidak ada balasan. Jaehyun mencoba memanggilnya sekali lagi. "Eunwoo?"
Masih sama. Panggilan Jaehyun hanya dibalas oleh keheningan. Sejenak dia diam, berusaha menangkap suara dari dalam kamar mandi itu. Bahkan setelah beberapa detik berlalu, Jaehyun tetap tak mendengar apa-apa dari dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraternity | Jaehyun ft. Eunwoo ✔
FanfictionKetika orang lain membenci Eunwoo, 'Dia' datang membawa kasih sayang. Ketika orang lain memukuli Eunwoo, 'Dia' datang untuk melindunginya. Ketika Eunwoo sudah hampir menyerah dengan hidupnya, 'Dia' datang untuk memberikan semangat dan kata penenang...