Flashback : His Birth

386 49 18
                                    

⚠️⚠️

3k+ words
Tolong kasih tau kalau ada typo











Plakk

Suara tamparan itu menggema di ruang tamu yang begitu luas itu. Yang menjadi korban tamparan hanya bisa meneteskan air matanya karena tidak bisa melawan sang ayah yang baru saja menamparnya.

"Kamu ini nggak belajar ya? Bisa-bisanya nilai ujian kamu jelek banget! Kalau kayak gini terus gimana bisa kamu jadi dokter?!" bentak sang ayah yang membuat putrinya semakin menunduk ketakutan.

"Maaf, pa... aku janji akan lebih giat belajar lagi..."

"Tahun kemarin kamu juga ngomong kayak gitu, tapi buktinya nilai kamu semakin buruk! Asal kamu tau, papa sudah banyak mengeluarkan uang supaya kamu bisa kuliah di universitas terbaik di Korea, tapi kamu justru mengecewakan papa dengan nilai kamu ini!" Tuan Park melemparkan kertas nilai ujian itu tepat di wajah putri sulungnya, Park Min Young.

Sang ibu yang melihatnya mencoba untuk menenangkan suaminya yang sedang tersulut emosi. "Udahlah, pa. Jangan marah-marah ke Min Young terus, kasihan dia," ucap Nyonya Park sambil memegang bahu Tuan Park, tetapi langsung ditepis olehnya.

"Belain aja anak perempuan kamu yang bodoh ini! Kamu itu terlalu memanjakan dia sampai dia menjadi seperti ini! Dia nggak pernah membanggakan nama keluarga ini, nggak kayak adiknya!"

Min Young yang mendengar dirinya dibanding-bandingkan dengan adik lelakinya pun ikut marah.

"Kenapa papa selalu aja bandingin aku sama Bo Gum? Aku selalu berusaha supaya aku bisa sepintar dia, tapi papa cuman bisa marah dan bandingin aku sama dia. Perlakuan papa sama aku dan dia juga beda. Papa selalu saja memuji-muji dia sedangkan aku selalu aja dimarahi. Aku benci sama papa!" Min Young berlari keluar dari rumahnya. Menghiraukan sang ibu yang tengah memanggilnya.

Saat hendak menuju pagar rumahnya, Min Young berpapasan dengan adiknya-Park Bo Gum yang hendak memarkirkan motornya. "Kakak mau kemana malam-malam begini?"

"Bukan urusan kamu!"

Min Young berlari menjauhi rumahnya sembari menitihkan air matanya.

Ia merasa sedih sekaligus marah ketika ayahnya membanding-bandingkan dirinya dengan sang adik. Ia tahu jika ia tidak sepintar adiknya. Ia tahu jika nilainya tak akan pernah bisa menjadi yang tertinggi. Ia tahu semua kelemahannya.

Tapi meskipun begitu, ia sudah berusaha sebaik mungkin. Ia bahkan rela mengurangi jam tidurnya demi menghafal materi. Sampai akhirnya ia pun jatuh sakit.

Ayahnya tak pernah tahu semua kerja kerasnya itu. Yang ayahnya ketahui hanyalah Min Young anak yang bodoh dan selalu mendapatkan nilai jelek.

Min Young berhenti berlari. Menekuk lututnya lalu menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Ia menangis lebih keras, meluapkan rasa sakit yang ada di hatinya.

Saat ini di pikirannya hanya ada satu tempat yang ingin ia kunjungi. Tempat yang bisa membuatnya tenang dan membuat bebannya menjadi ringan meski hanya sebentar.

"Mungkin kalau aku kesana, aku akan jauh lebih baik."

.
.
.

Dentuman musik yang sangat keras memekakkan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya. Sekumpulan manusia berdansa dengan liar di atas panggung. Bau alkohol pun tercium dimana-mana.

Min Young memijat kepalanya yang terasa pusing karena terlalu banyak minum. Meskipun begitu ia terus meminta beberapa gelas minuman lagi kepada bartender.

Fraternity | Jaehyun ft. Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang